flashback>>
"mau senyumm mah senyum aja rerenn, gausah di tahann"sutsujin tau bahwa dyren menahan senyumnya, kayaknya sutsujin mempunyai perasaan kepada dyren walau hanya sedikit, inget "sedikit."
"rendyy syahputraa, jangan diemm doangg"sutsujin menggoncangkan lengan tangan dyren yang membuatnya ingin sekali memeluknya. eitss ada halangannya ternyata, mana bisa belum ada hubungannya.
"bisa ga jangan bikin salting seharian? tapi jangan kayak di kutub utara lahh lekk, kalo hari-hari gini mah aku juga tahan wkwk,"tawa perlahan dyren, kayaknya emang mahu di manja-manja oleh sutsujin.
"boleh aja."sutsujin tersenyum tipis yang membuat dyren sembari tersenyum melihat ke arahnya.
"kenapa senyum? emang aku ngelawak?"tanya sutsujin sambil memiringkan kepalanya, itu kelihatan gemas sekali bagi dyren.
"ngga, senyuman kamu, senyuman kamu manis"ucap dyren yang tidak henti melihat ke arah sutsujin, sutsujin sudah tentu tersipu malu mendengar ucapan dari dyren. aih, tidak seperti biasanya.
sutsujin sontak menutup wajahnya dengan telapak tangannya, dyren yang menyadari hal itu langsung memeluknya dan membuat sutsujin terbaring di kasurnya.
"renn lepasinn!"sutsujin memberontak apabila ia di peluk seperti ini, jawabannya salah besar. sutsujin ke halang gengsi yang amat tinggi pada dirinya.
"bilang aja mau thur, aku tau"ucap dyren dan menghiraukan kata-kata sutsujin yang sedang mengomel.
"ga."jawab singkat sutsujin seperti biasa.
"tapi reren mau peluk ujin.."ucap dyren dengan perlahan, sutsujin yang tipe orangnya ga tegaan ia terpaksa membiar dirinya di peluk oleh dyren yang amat suka physical touch.
"aih, ya."sutsujin, dyren yang mendengar jawaban yang keluar dari mulut sutsujin langsung membawanya ke pangkuannya, kok kayak lebih ya?
"modus."ucap sutsujin yang berusaha menahan saltingnya.
"ih biarin, orang aku gemes sama kamu salah sendiri yang bikin gemes"dyren meletakkan dagunya di bahu kanan sutsujin dan tangannya pula memeluk pinggang kecil milik sutsujin, mereka kelihatan romantis sekali bukan?
"geli, kepalanya jangan di situ ren"ucap sutsujin yang kegelian.
"kenapaa gelii? ujin ga suka ama dyren inii? yaudah gausah ngomong ama dyren lagi kalo udah bikin ujin ga suka."dyren.
seorang manusia yang bisa di bilang cukup cuek dan dingin harus menghadapi pria asal medan yang amat dramatis. bukan apa, sutsujin pula merasa bingung, ia selalu saja merasa paling tersakiti di bumi ini.
"ren udah ga dramatisnya?"ucap sutsujin sambil melihat ke arah dyren yang menunduk yang sedang memainkan jejarinya.
"jadi dyren cerewet gitu? terus dramatis? oh ya, gausah di ladenin kalo ga suka yaudah sana, dyren nyusahin gitu? dyren udah bikin ujin ngerasa GANGGU gitu kalo ama dyren? oh, ya gapapa."ucap dyren dengan panjang lebar, lagi-lagi perkataannya "ganggu" nya di besarin nadanya yang membuat sutsjin menepuk dahinya.
"ren astaga, kalo kamu berhenti ngambek aku bilang iya semua yang kamu minta"sutsujin, dyren sudah tentu matanya membelak dan tersenyum nakal.
"eh? senyumnya biasa aja ren"sutsujin merasa kebingungan kenapa dyren yang tadinya pengen menangis gara-garanya sekarang tampak lebih ke nakal.
"yaudah kalo gitu ayo cipokan"pinta dyren.
"c-cipokan? GAMAUU, dyren nyeremin aja."ucapnya sutsujin dengan pipinya yang memerah sampe ke telinga, sangking saltingnya sampe merah satu wajah.
"dyren benerann padahall, ayoo"dyren
"ayo apa?"sutsujin pura-pura polos agar tidak di kokop oleh dyren, ia takut kasar dan itu juga mungkin dyren yang bakal mengambil first kissnya.
"lama"dyren langsung mencipok bibir sutsujin yang bisa di bilang bewarna merah muda dan lembut, dyren menikmati ciumannya dan sutsujin pula berusaha untuk lepas darinya namun tidak semudah itu, dyren menggigit bibir bawah milik sutsujin yang membuat bibirnya sedikit berdarah gara-garanya.
"d-dyrenh~ emnhh! hmph~ nghh!"sutsujin yang sudah tidak tahan dengan desahnya dan ia mendesah yang membuat dyren sange, hayo lo.
"u-dhahh! emnhh~ r-rennhh~"sutsujin menepuk dada bidang milik dyren yang berarti ia kehabisan nafas dan ingin menghentikan aksi tersebut.
"manis, kayak strawberi cuman manisan ujin"dyren, tanpa ia sadari sutsujin menangis sambil menutup wajahnya.
"a-arthur kamu kenapaa? maaf kalo dyren kasar.."dyren ingin mengecek bagian bibirnya dan ternyata bibir sutsujin robek gara-gara gigitannya, berdarah lagi.
"ngga sengaja thur.."ucap dyren perlahan yang ingin menangis, dyren orangnya tidak bisa melihat orang menangis, kalau ada saja yang menangis ia pasti ikut menangis entah kenapa namun itu lucu.
"perihh h-hiks, dyren kenapa kasarr hiks"sutsujin menghapus air matanya namun masih saja mengalir di pipinya.
"dyrenn ga sengajaa bikinn sampe r-robekk hiks, jangan marahin dyrenn, dyren gamauu liat ujin nangiss h-hiks"dyren, air matanya mulai mengalir dan akhirnya pipinya di basahi oleh air matanya.
"kenapaa ikutann nangiss renn hiks, a-anehh h-hiks"sutsujin
tiba-tiba ada yang membuka pintunya dan ternyata itu dua pasangan yang lucu, siapa lagi kalo bukan mereka berdua yaitu skylar dan rinz.
"kenapa lu berdua pada nangis dah? apa gua ikutan aja ya biar jadi triple kill"ucap skylar sambil nyengir dan mendapat pukulan perlahan dari dyren.
"kau kenapa lek sedih-sedih? bilang ama aku sini, aku dengerin"peka skylar terhadapnya.
"a-aku gamau nyeritainn d-duluu hiks, s-susahh h-hiks"ucap dyren terbata-bata karena tangisannya, bisa di bilang lagi nangis sesegukan itu yang membuatnya susah untuk menceritakan apa yang terjadi.
"tenangin diri kau dulu lek, baru kau cerita ama aku ya lek"dyren mengelus punggung milik dyren, itu salah satu cara untuk menenangkan seorang dyren yang tida bisa dimarahin sama sekali ataupun membentak dirinya.
dua anak kecil ini pula rinz yang sedang memujuknya, ia pengen tau kronologinya kenapa bisa sampe nangis gini, saat sutsujin sudah mulai tenang ia sudah siap menceritakan padanya.
"m-malu ceritainnya, nanti sama dyren aja deh.."sutsujin
"hm, yaudah gapapa nanti rinz tanyain ama reren"rinz sembari tersenyum melihat ke arah sutsujin, itu biar sutsujin kembali tersenyum.
sutsujin masih terngiang-ngiang di kepalanya soal tentang itu tadi, first kissnya udah di ambil oleh teman se rakannya di gaming house milik RRQ HOSHI, sutsujin seketika mengelamun memikirkan aksi yang ia lakukan tadi barusan, bibirnya yang terluka masih terasa perih sedikit.
air mata dyren yang sudah mulai reda dan menenangkan dirinya sendiri, oke saatnya dyren untuk menceritakan semuanya yang cukup memalukan itu.
"soal yang nangis tadi..."dyren
to be continued...
cukup kepo dengan reaksi mereka bukan? siap-siap
chap ke 8 ya! 1005 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
renthur ARTHURXDYREN
Random"arthur jangan pergi tinggalin aku ya?" "ga bakal dan ga pernah dyren." seorang pria berkulit putih layaknya seperti susu membuat dyren terpikat hati setelah melihat seseorang seperti dia, bahkan cinta mati, namun tetapi sutsujin tidak merasa kalo d...