setelah kegiatan pagi dan siang tadi itu mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang tengah untuk mengobrol panjang mahu pun bertanya-tanya satu sama lain agar chemistry nya senantiasa bagus dan lebih rapat pada sebelumnya.
malam ini menunjukkan pukul 8:34 malam dan ya, pembicaraan di buka oleh seorang pemain RRQ hoshi yaitu skylar sang kapten.
"dirty talk ga ya? boleh juga."batin nakal skylar.
"ren, ngomong-ngomong kan lu udah pacaran ama arthur kan ya? gamau di coba ren, sorry yee ini cuman saran bukan maksa hehe"ucap skylar, di bilang saran padahal niatnya memang begitu, dasar.
"ngentod anjing lu bangsat."perkataan kasar keluar dari mulut sutsujin karena ia tidak suka apabila seseorang sengaja membuat pipinya begitu merah, bagaimana tidak marah? kulitnya saja kalau kena matahari sudah merah apalagi kata-kata mereka.
dyren menatap wajah sutsujin dan mengangkat salah satu alisnya, seperti memberi kode mahu pun tidak. sutsujin pula ingin sekali menonjok perut skylar yang berada di hadapannya sekarang.
idok? ia sedang berusaha untuk bermain dengan hazle agar tidak mendengar percakapan kotor mereka tersebut, sudah tahu ada anak kecil masih saja.
"ayo lah, thur lu sebenarnya mau kan? bilang aja mau itu muka lu udah kasih jawaban"ucap skylar sekali lagi, katakan saja sampai sang kulkas luluh kalau bisa.
dyren lagi-lagi menatap wajah sutsujin namun kali ini lebih dalam, ia merapikan rambutnya yang berantakan lalu berbisik padanya "mau ya, sayang?" bisik dyren pada telinga sutsujin, sutsujin yang mendengarnya sudah tentu memerah dan harus berfikir panjang.
"gua tau harus ngapain, siap-siap deh thur di makan sama mas dyren"batin nakal skylar.
"kenapa ga di gendong aja ke kamar? lu kira gua ga pernah cobain"bisik skylar pada dyren dengan perlahan.
"ya, gua duluan ya."ucap dyren sebelum ia pergi meninggalkan skylar dan teman-temannya yang lain di ruang tengah, dyren langsung mengendong sutsujin ala bridal style ke kamar dan menghempaskan tubuhnya ke kasur dengan sedikit kasar.
"maaf, kasar dikit"dyren tidak lupa untuk mengucapkan maaf karena ia seorang yang tidak tegaan, lagi-lagi itu kekasihnya.
dyren memasukkan tangannya perlahan-lahan ke dalam baju sutsujin lalu meraba-raba lalu menghisap nipple berwarna merah muda milik sutsujin itu dengan lembut.
"emnh-!"desahan desahan yang keluar dari mulut sutsujin membuat dyren semakin sange dan miliknya semakin tegang apalagi itu lagu favoritnya.
dyren menurunkan tangannya dan perlahan-lahan membuka boxer yang cukup pendek di kenakan oleh sutsujin, dyren memainkan miliknya yang membuat sutsujin tidak tahan untuk menahan desahannya tersebut.
"akh-! hmph.."desahnya, tidak selang lama dari itu cairan milik sutsujin keluar padahal baru saja di pegang sudah keluar, lemah.
"kok cepet amat keluarnya sayang?"tanya dyren sambil tersenyum tipis lalu mengeluarkan miliknya yang panjang berurat dan cukup besar, sutsujin pula sontak kaget melihatnya. apa ga robek? santai, belum juga di masukin.
dyren memasukkannya dengan sekali hentakan dan menghiraukan kata-kata sutsujin karena ia sudah tidak tahan, sutsujin dengan matanya yang sedikit berair wajahnya yang tetap memerah layaknya tomat.
"akh-! j-janganh di sana r-renh- ekh-!"ucap sutsujin, yap ketemu.
"yang itu? baik lah"dyren menghentakkan bagian itu beberapa kali dan pergerakannya yang cepat yang membuat sutsujin tidak henti mendesah dan merengek.
"d-dyrenh ah emnh-! lagiih lagih!"desahan sutsujin membuat pergerakan dyren semakin laju dan semakin kasar.
dyren memegang pinggul kecil milik sutsujin dan mengundur depan dan belakang dan mengulangnya selama beberapa kali, tidak peduli berapa kali ia tetap lanjutkan.
dyren membalikkan tubuh kecil sutsujin dan tetap melanjutkannya tanpa henti, dyren mengeluarkan miliknya di dalam lubang sutsujin namun itu cukup banyak, sudah dua kali.
"kenapa keluarnya di dalem sih ah? pelan juga kaga"omel sutsujin, dyren? ia hanya tersenyum tipis dan memasukkan miliknya semula ke lubang sutsujin dengan satu hentakan sampai mengenai spot itu yang membuat sutsujin kaget dan mendesah.
pelbagai gaya sudah di coba oleh dyren, doggy-style cowgirl scissoring dan banyak lagi gaya yang di coba oleh dyren.
"h-hah-! udah renh dyrenghh!"mohon sutsujin berkali-kali namun itu nihil, dyren hanya menghiraukan kata-katanya dan tetap melakukan aksi itu.
"akh-! emnh-! s-sakithh.."sutsujin meringis kesakitan, sebenarnya sutsujin merasakan pelbagai rasa di dalam tubuhnya, panas,malu,sakit,kesal,enak di gabung menjadi satu dan akhirnya.
"nanti juga enak"ucap dyren, walau hanya tiga patah perkataan namun itu sangat di bikin kesal oleh sutsujin yang sedang merasakan kesakitan di dalam lubangnya itu.
"kheluarh d-dyrenhh!"ucapnya dengan tegas, tidak semudah itu wahai sutsujin.
dyren sempat mengeluarkan miliknya itu namun hanya dalam beberapa saat dan memasukkan miliknya lagi hanya dalam satu hentakan dengan pergerakan yang amat laju, sutsujin? ia hanya bisa meringis kesakitan dan memohon layaknya kucing.
"pelanhh-pelanh bangsathh! g-gua kaga lari d-dariih lo!"ucap sutsujin meregek kesakitan gara-gara kecepatannya.
"ga lari? jadi aku boleh bikin, sampe pagi? makasih!"balas dyren dengan nada yang tengil, pura-pura polos cih.
"dyrenhh, bodoh.."kalimat terakhir yang keluar dari mulut sutsujin membuat dyren menukar posisinya, sekarang mereka berdua saling tatapan namun permainan tetap lanjut.
"hakh.. emnh-! enghh hmphh"
"desah aja sayang, desahan dari suaramu lagu favoritku."ucap dyren.
dyren mengeluarkan cairannya di dalam perut sutsujin dan istirahat sejenak, setelah mereka melakukan aksi itu dyren memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi karena wajah sutsujin yang tampak sangat capek dan kelelahan.
"bae ujin udah tidur lagi, maaf sayang ga bisa control diri"kata dyren sambil mengecup kening sutsujin dan mengucapkan selamat malam lalu memeluknya.
"good night sleep well sayang, maaf ya"ucapan terakhir dari dyren sebelum ia masuk ke alam mimpi indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
renthur ARTHURXDYREN
Random"arthur jangan pergi tinggalin aku ya?" "ga bakal dan ga pernah dyren." seorang pria berkulit putih layaknya seperti susu membuat dyren terpikat hati setelah melihat seseorang seperti dia, bahkan cinta mati, namun tetapi sutsujin tidak merasa kalo d...