9. dyren mimpi buruk?

457 50 5
                                    

mereka berdua tidur dengan nyenyak nya dan saling berpelukan antara satu sama lain, apalagi dyren yang sudah berharap hal itu terjadi.

selama 45 menit mereka tidur dan sutsujin mula sudah masuk ke alam mimpi terutamanya dyren juga, dyren mengigau secara tiba-tiba dengan sesak nafas dan keringat yang tidak bisa di kawal, emosinya juga. padahal tadi ia sedang tidur lelap.

"jangan p-pergii, dyren gamau di tinggalinn"ucap dyren walau matanya masih tertutup, sutsujin yang mendengarnya terbangun karena seperti mendengar suara berisik.

"nggaa, g-gamauu!"mengigaunya lagi, sutsujin mengelus pipi dyren dengan perlahan dan itu agar ia bangun dari tidurnya.

"hei? dyren, kamu kenapa? jangan gini ren aku khawatir"sutsujin

"hah h-hahh! takutt jin takut.."dyren terbangun dari tidurnya dan sutsujin menatap mata milik dyren yang begitu indah.

"dyren kenapa takut? cerita sama ujin sini, aku dengerin"sutsujin

"nggaa p-pelukk, ga bisa di kawall thurr hiks"dyren tampaknya sangat gelisah kali ini, walau cuman mimpi kita tidak tahu apa yang di mimpinya sampai jadi seperti ini.

"gapapa gapapa, tenangin diri dulu baru cerita"sutsujin memeluk tubuh dyren yang hangat dan dyren pula mengeratkan pelukannya, sutsujin merasa sesuatu tidak pasti akan terhadapnya.

sutsujin menenangkannya sambil mengelus surai rambut dyren dengan lembut dan memberi pelukan hangat, setelah dyren merasa tenang dan saatnya untuk ia menceritakan mimpi buruknya.

pelukannya di longgarkan dan terlepas, dyren menatap mata sutsujin yang indah dan wajahnya yang begitu cantik di matanya.

"mimpi a-aku barusan itu buruk banget, bunda kecelakaan dan pergi ninggalin dyren padahal mimpinya mirip banget sama kejadian waktu itu."dyren, sutsujin mengangguk faham dan menyuruhnya untuk lanjut ceritanya.

"a-aku kangen ama bundaa hiks, aku gamau di tinggalin ama bunda tapi dia udah pergii dulu dari hidup dyrenn"ucap dyren dan meneteskan air matanya lagi, entah sudah ke berapa kali dyren menangis hari ini. tapi itu menggemaskan bagi orang seperti itu, mukanya sudah sangar tetapi tidak dengan hatinya dan tingkah lakunya.

"dyren kangen bunda? bunda dyren udah tenang di atas sanaa, kalo dyren nangisin bunda, bunda juga bakal sedih liat dyren kayak ginii ya? bunda juga kangen sama dyren"sutsujin menggunakan kata-kata penenang untuk dyren yang hati tisu ini.

"dyren kangenn ama bundaa, tapi dyren cuman ada ujinn buat nemeninn kalo sendiriann"ucap dyren layaknya anak kecil tidak mahu di tinggal sama ibunya.

"aku selalu nemenin kamu kok, udah berapa kali nangis hari ini udah ya?"ucap sutsujin sambil menyikat rambut pria asal medan itu menggunakan jarinya sahaja.

"gatau ke berapa kalinyaa, ujinn temeninn dyren aja jangan keluarr dari kamarr, dyren gamauu sendiriann"dyren, hidungnya yang memerah dan matanya yang sembab di karenakan tidak berhenti menangis.

"aku ga keluarr padahall, manja banget sii dyrenn"sutsujin sembari  menampilkan senyumannya yang manis.

"emang, ke orang tertentu aja"ucap dyren dan baring di paha sutsujin yang empuk itu.

"kalo di luar gimana? ga manja lagi ya ren wkwk,"tawa sutsujin, dyren seketika tersenyum tanpa menampilkan giginya ia sangat suka apabila sutsujin tertawa ataupun senyum.

"iyaa dong, kan orang tertentunya cuman bae ujinn"ucap dyren dengan bangga.

"skylar ngga?"tanya sutsujin.

"skylar galak, dia suka bentakin akuu kalo lagi marahh ya dyren ngga sukaa, kalo sutsujin doang ya bolehh kalo selain dia mana bolehh"jawabnya sambil memainkan jejarinya.

"hus, diem"sutsujin mengambil hpnya dari kantong celana dan memainkannya, itu agar menutup wajahnya yang memerah bagai tomat.

"suka suka dyren"balas dyren dengan muka tengilnya.

"kamu tengil banget mukanya, tadi nangiss"ledeknya.

"i-itu mah tadii bukan sekarangg, jangan bawa-bawa nangiss dyren ga cengengg"ucap dyren tidak terima.

"ga cengeng? aku iyain aja ya"balas sutsujin dan dyren mencoba untuk membuat wajah sutsujin semakin merah dari sebelumnya.

"oh gitu ya, sebentar ya bae ujinn"sutsujin berdiri dan menimpakan tubuh sutsujin dengan cara melompat ke arahnya dan memeluknya dengan erat.

"DYRENN IHH, SENGAJAA BANGETT"sutsujin memberontak.

"ujin duluann, kenapa jadi rerenn?"ucap dyren sambil meletakkan kepalanya di leher sutsujin dan mengendus-endusnya.

"gelii renn kalo di gituinn, kayak bayi aja kamu"sutsujin merasa geli apabila ia di endus begitu.

"bayinya ujinn, tapi reren sukaa kalo ginii ama bae ujinn"balas dyren dan tetap tidak lepas dari pelukan hangat tersebut.

"ya kan- yaudah deh, gapapa"pasrah sutsujin, ia capek untuk mengomel bayi gede itu.

"jadi ujin terpaksa? kenapaa?"dyren

"bukan terpaksa dyrenn, cuman males ngomel aja gitu gapapa peluk aja aku sepuasnya"ucap sutsujin dan dyren sembari tersenyum ke arahnya.

"kenapa ga dari tadi baee ujinn? tapi jangan pergi ya, dyren gamau sendirian di kamar"ucap dyren dan memejamkan matanya, sutsujin pula tidak tahu ingin membuat apa dan ia hanya memainkan hpnya.

chapter kali ini sudah habis dan sambung kapan?
gatau dan author juga lagi overthinking sama stress gara-gara
seseorang mungkin, kalian selalu ngesupport aku yaa biar semangat bikinnya lop yuu🤍
787 words.

renthur ARTHURXDYRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang