selama beberapa menit dyren tertidur di dalam pelukan sutsujin, ia merasa sangat nyaman dan hangat apabila ia di sampingnya selalu.
"kok bisa jadi ganteng gini? ngomong apa sih gua, ga jelas"sutsujin merasai bahwa mengapa akhir-akhir ini setiap kali ia bersama dyren, aura nya bakal menjadi lain. sepertinya dyren sudah menarik perhatiannya pada dirinya.
sutsujin menatap dyren sedikit lama tanpa ia sadari bahwa dyren sudah bangun dari tidurnya yang amat nyenyak itu, dyren tersenyum tipis melihat sutsujin berada di hadapan wajahnya, dyren memeluk sutsujin dan meletakkan kepalanya di leher sutsujin.
"renn! jangan di pelukk, sesak tau gaa"sutsujin bangun dari lamunannya yang tad pikirannya penuh dengan dyren sahaja, antara rasa malu atau menarik itu berada di tubuh sutsujin.
"aku mau nanyaa, kenapa ujin natap aku segitunya? sukaa yaa wkwk"dyren melonggarkan pelukannya dan terlepas lalu ia bertanya, pertanyaannya sangat di bikin salting oleh sutsujin yang keadaannya memerah layaknya tomat.
"n-ngga ya! gausah nanya gitu"jawabnya dengan sedikit tegas, rasanya sangat lah malu dan kesal. mengapa soalan yang ditanyakan harus yang itu? sangat memalukan.
sutsujin berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang sangat memerah seperti layaknya tomat apa yang ku katakan, namun nihil. dyren membuatnya semakin memerah dan alhasil ia tidak bisa menyembunyikan senyuman manisnya tersebut.
"gemes banget gilak, pengen di uyel-uyell pipinya"batin dyren.
"lucuu, jangan maluu gituu bae ujinn"panggil dyren, dari tadi ia hanya memanggil sutsujin itu "bae ujin" padahal belum ada hubungan selain temenan.
"emang aku lucu, tapi stop manggil aku bae ujin bisa ya?"ucap sutsujin, setelah sutsujin mengucap hal tersebut senyuman dyren perlahan-lahan pudar dan menatap mata sutsujin.
"kenapa nggaa? ujin kenapa gitu, masa kingdom boleh aku ngga? ga adil banget, yaudah kalo gitu."ucap dyren tanpa perlu penjelasan sutsujin, ia hanya menerobos. ia sangat cemburu dan iri apabila ia tidak di bolehkan untuk memanggilnya "bae ujin" itu cuman kingdom dyren, bukan pacar.
"iya deh boleh, jangan ngambekk yaa bangg dyrenn"ucap sutsujin sambil merapikan rambut dyren yang sedikit berantakan.
"kenapa bang dyren? kenapa ga sayangg?"gombal dyren pada dirinya, sutsujin sudah tentu memalingkan wajahnya dan wajahnya memerah lagi dan lagi.
"dyren udah ga, sebelum aku gampar muka kamu pake sendal?"ancam sutsujin.
"cumann bercandaa, kalo boleh ya gapapaa. aku ke bang skylar dulu yaa, dadahh bae ujinn"ucap dyren dan ia juga tidak lupa mengucapkan selamat tinggal sebelum ia pergi menghampiri skylar sang sahabat.
sutsujin seketika melamun setelah mendengar ucapan dyren tersebut, maksudnya apa? "kalo boleh ya gapapa" bakal ada dua maksud. antara itu hanya bercanda ataupun serius baginya? lupakan, jangan menaruh harapan terlalu tinggi.
"lupain, emang gua pantes di gituin hah? orang gua aja pernah di selingkuhin apalagi di omongin dari belakang, gua ga lupa sama kata-kata lo."ucapnya dengan sedikit tegas, ia sangat benci pada mantannya, lebih dari kata benci.
"gua ga bakal naruh hati ke lo lagi, gua nyesel nangisin lo padahal lo brengsek. ga guna juga gua nangisin lo"sutsujin, ya. ia sangat kesal apabila dirinya teringat akan pada mantannya yang amat brengsek itu.
"apa gua ke dyren dulu ya biar tenang pikirannya? kan apa-apanya semua ke dyren"sutsujin keluar dari kamarnya dan menuju ke bawah untuk menghampiri sang exp lane yang bernama dyren.
sutsujin duduk di samping dyren secara tiba-tiba dan itu juga membuat dyren sedikit kaget, lagi enak-enaknya ngobrol tiba-tiba ada yang muncul gimana ga kaget.
"haloo bae ujinn, pasti kangen ya? makanya ngikutin hehe"tebak dyren, tebakan dyren jawabannya benar. sutsujin kangen dengan senyuman dyren yang sangat manis dan menarik itu.
"kalo iya emangnya kenapa? ga boleh? oh, yaudah"jawabnya sambil menyilangkan kedua tangannya dan fokus ke tv nya doang, seketika dyren membeku mendengar jawaban yang keluar dari mulut sutsujin.
"t-thur? bolehh kokk, bangett bahkann"balas dyren sambil menatap mata indah milik sutsujin itu dengan penuh rasa cinta pada dirinya, kok bisa ada orang sesempurna ini?
sutsujin terkekeh gemas mendengar ucapan dyren tersebut dan ia juga kembali menatap mata dyren, sutsujin tersenyum tanpa menampilkan giginya.
"ekhem, mau nanya"skylar berdehum dan ingin menanyakan soalan yang ingin di tanyakan dari tadi, entah apa yang di pikirkannya mungkin soalannya bakal aneh-aneh menurut sutsujin.
"nanya apa?"tanya sutsujin kepo.
"misalnya kalian berdua pacaran nih ya, yang top siapa sih? dua-duanya kayak punya jiwa top banget dah, gua sebenarnya dari tadi mikirin itu sih,"soalan yang di keluarkan dari mulut skylar cukup membuat mereka sedikit salting mendengarnya "misalnya kalian berdua pacaran" bakal dong.
"y-yang top gua gatau sih, jangan nanyain itu bisa ga ler? belum ada hubungannya jugaa"jawab sutsujin dengan mukanya yang amat memerah layaknya tomat, dyren yang menyadari hal tersebut ingin menjawab bahwa ia akan menjadi top, gamau di ewe katanya.
"jawab ga ya? jawab ga ya? ngga deh, takut bae ujin aku ga nyaman ama jawaban aku, takut di jauhin ama ujin"batin dyren memikirkan sutsujin seorang di kepalanya tanpa ada se siapapun, ia sangat menjaga hati sutsujin apalagi ia tidak mahu menyakiti hati sutsujin se titis pun.
dyren terlalu greenflag buat sutsujin, apalagi sutsujin nya seorang yang gampang salting dan wajah yang selalu memerah. dyren pula sangat dramatis dan kuat cemburu walau itu hanya fans sutsujin? ia memang tidak suka apabila sutsujin di dekati oleh seseorang.
bonus nihh, takutnya kalian marah-marah kalo aku ga lanjutin ceritanyaa, yang nyuruh aku lanjut yang sabar yaa aku juga manusia bukan robott🤍🪐
to be continued sayang,
gapapa tenang aja lancar kok alurnya!
897 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
renthur ARTHURXDYREN
Casuale"arthur jangan pergi tinggalin aku ya?" "ga bakal dan ga pernah dyren." seorang pria berkulit putih layaknya seperti susu membuat dyren terpikat hati setelah melihat seseorang seperti dia, bahkan cinta mati, namun tetapi sutsujin tidak merasa kalo d...