semburat cahaya matahari berhasil mendapat memasuki ke celah-celah jendela kamarnya yang memberi sedikit silau di pagi hari ini, namun itu adalah hal biasa namun dyren membencinya karena itu menganggu tidur nyenyaknya.
dyren sontak terduduk lalu ia pusing ke kanan dengan sutsujin yang masih terselimuti dengan selimut itu dan wajahnya yang cukup capek, dyren membiarnya untuk tidur dan istirahat hari ini agar cukup segar untuk melanjutkan keesokan harinya.
"masih capek, sayang? let me kiss you first."ucap dyren dengan nada bicara yang lembut tanpa ketegasan sama sekali, ia mengecup kedua pipi sutsujin lalu pindah pula ke keningnya. sutsujin yang merasa seperti ada yang mendekati wajahnya langsung perlahan membuka matanya dan ternyata itu adalah dyren dengan rambutnya yang masih acak-acakan.
"hmp... apa, yang sedang kamu lakukan?"tanya sutsujin yang masih keadaan yang masih sedikit sadar. senyum dyren terukir di wajahnya langsung perlahan mengambil tangan sutsujin lalu mencium punggung tangannya, sutsujin yang di perlakukan begitu sudah tentu wajahnya kemerahan.
"hanya kebiasaan yang sering aku lakukan padamu, sayang, it's not a problem right? may i kiss you again please."jawab dyren, sutsujin mendekati wajahnya kepada dyren lalu memberi kecupan kecil di bibir lalu pindah kedua-dua pipi dyren.
"you can kiss me everytime, i like it."ucap sutsujin dengan nada yang menggoda, ya, ia menyukai ciuman yang diberikan oleh dyren. apalagi lumatan dari mulut dyren, namun ke kadang dyren terlalu kasar yang membuatnya sedikit benci hal itu.
"sepertinya kau masih menginginkannya, let me take a shower first, sayang."kata dyren, sutsujin yang masih terlihat lemas langsung membuka handphone nya lalu melakukan kegiatan biasa yaitu scroll tiktok dan scroll lagi sampai dyren kelar.
________
di siang hari seperti, siapa saja yang tidak bosan hah? sutsujin bosan dari tadi ia hanya memainkan handphone nya dan tidur, kegiatan apalagi yang harus aku lakukan? harus kah aku berkeliaran di kamar untuk mencari something special.
"bosen, apa aku ke kamar aja ya buat cariin sesuatu benda? aku ga bisa tanam rasa kepo ini sendirian, aku harus cari tau."ucap sutsujin dengan yakin lalu ia pergi masuk ke kamar dan target pertamanya ialah meja dyren, di situ terletak banyak sekali skincare wajah, minyak rambut, macam-macam jenis parfum di lemari yang membuatnya semakin merasa menarik.
sutsujin yang masih melihat-lihat dan ketika ia memutuskan untuk bergerak sedikit ada sesuatu benda yang tersenggol dan terjatuh, sutsujin sontak membeku dan apakah ini sebuah yang lelucon? mengapa harus ini yang jatuh? itu adalah parfum sauvage dior yang paling sering dyren pakai dibanding parfum yang lainnya, parfum yang terjatuh kini sudah di lantai dan pecah.
sutsujin mengundur dan tangisannya perlahan-lahan turun ke pipinya dengan sangat deras, rasa menyesal di dirinya itu sangat tinggi dan apakah dyren bakal memarahinya? di antara koleksi parfum yang lain, itu salah satu parfum paling mahal dan sering ia pakai apalagi itu sudah termasuk di favoritnya. bunyi langkah kaki yang dekat membuat sutsujin semakin takut dan merasa ingin menghilang, perlahan-lahan pintu kamar itu terbuka dan sosok pria itu adalah dyren.
dyren yang melihat parfum sauvage dior yang sering ia pakai telah jatuh ke bawah dan pecah, namun ia pergi menghampiri sutsujin yang tertunduk lalu menutup wajahnya. mulut dyren keluar banyak sekali pertanyaan, namun pertanyaannya tidak seperti kesal ataupun marah.
"sayang kamu tidak apa-apa? ada yang terkena sama pecahan kacanya? udah gapapa kok"ucap dyren sambil mengecek kondisi sutsujin dan memastikan bahwa ia dalam keadaan yang baik-baik saja, sutsujin sembari menatap wajah dyren lalu bertanya padanya.
"kamu ga marahin aku kalo parfum favorit kamu pecah? a-aku ga sengaja jatuhin parfumnya maaf, dyren.."ucap sutsujin namun ia tetap menunduk, dyren mengangkat dagu sutsujin lalu menghapus air mata yang masih mengalir di pipinya itu. dyren mengusap perlahan pipi sutsujin lalu menatap mata sutsujin dengan penuh rasa kekhawatiran.
"hei, apa yang harus di marahin? ga ada yang harus di marahin sayang, lagi pula itu hal biasa. lagi juga itu hanya parfum bukan diri kamu yang terluka, gimana kalo terkena serpihan kaca di kulitmu? aku bahkan lebih perhatian di banding sama parfum kesayangan aku itu. you number one in my heart sutsujin don't worry"ucap dyren.
"tapi parfum kamu pecah ren-"
"parfumnya bisa di beli lagi, kalo kamu emang bisa di beli lagi? ga sayang, yang penting kamu ga terluka sama sekali. biar aku yang beresin semua itu dan nanti malem kita ke restoran berdua abis itu beli parfum baru sekali buat kamu sepuasnya"ucap dyren dengan nada suara yang lembut, sutsujin langsung memeluk tubuh dyren dengan erat dan di balas oleh dyren.
"itu salah aku, yang taruh barangnya sembarangan, salah kamu ga ada sama sekali. jadi emang ada yang harus di nangisin hm? itu ga penting sayang, yang penting apa? diri kamu, untung aja kamu ga terkena sama pecahan kacanya"ucap dyren, ya, itu salahnya karena menaruh barang sembarangan tanpa meletakkan ke tempat asalnya.
"aku beruntung punya kamu, you everything in my life rendy syahputra."balas sutsujin.
"aku lebih beruntung ketemu seseorang seperti kamu, sudah, biar aku beresin dulu pecahan kacanya kamu ke sana dulu nanti kena"perintah dyren dan sutsujin menurutnya dengan anggukan kecil yang membuat dyren merasa gemas dan lucu.
tbc.
lama ga up.
851 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
renthur ARTHURXDYREN
De Todo"arthur jangan pergi tinggalin aku ya?" "ga bakal dan ga pernah dyren." seorang pria berkulit putih layaknya seperti susu membuat dyren terpikat hati setelah melihat seseorang seperti dia, bahkan cinta mati, namun tetapi sutsujin tidak merasa kalo d...