Tiga Puluh

825 169 17
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this story

Jessy sedang menunggu Rossa di depan sekolah karena wali kelas winzie itu menyuruhnya untuk menunggu di dekat gerbang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessy sedang menunggu Rossa di depan sekolah karena wali kelas winzie itu menyuruhnya untuk menunggu di dekat gerbang saja

"jam istirahat udah lewat kan yah ? jadi winzie ga akan liat gue ke sini" gumam Jessy

sambil menunggu ia hanya bersandar pada mobil dan tak lama Rossa pun datang

"hay" sapa Jessy

"maaf kamu jadi nunggu lama , tadi Pak Damar manggil aku dulu" ucap Rossa

"its okey" Ucap Jessy lalu membukakan pintu

"karena aku bukan driver ojol ga keberatan kan kalo kamu duduk di depan ?" ucap Jessy , Rossa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya

setelah Rossa masuk Jessy pun menyusul dan menjalankan mobilnya menuju sebuah restoran

"Chinese Resto ?" gumam Rossa saat sudah sampai di tempat tujuan

"yap , kan aku udah janji kemarin buat kita makan di sini , yuk" ucap Jessy , mereka pun masuk ke tempat yang sudah Jessy pesan

"kayaknya kamu udah kenal banget yah sama pemilik resto sampe pelayannya udah tau tempat kamu" ucap Rossa setelah mereka duduk

Jessy tersenyum sambil mengedikan bahunya

"VIP akses ?" candanya membuat Rossa tersenyum

"oh yah , kenapa kamu dipanggil Pak Damar ? setau aku Pak Damar itu yang damping Winzie kemarin yah ?" tanya Jessy , Rossa mengganggukan kepalanya

"tadi aku di kasih tau Pak Damar kalo Winzie dapat undangan untuk seleksi Kejurnas"  ucap rossa

"oh yah ?" kaget Jessy

"iya , pas winzie lomba kemarin ada pihak Kejurnas yang liat dan beliau langsung mendatangi Pak Damar"

"wah , si bungsu pasti seneng dengernya" ucap Jessy

"mungkin Winzienya belum tau karena tadi Pak Damar masih sibuk" ucap Rossa

"dia pasti bilang sih kalo udah , keren banget si bungsu" gumam Jessy

"Winzie memang anak yang hebat , winzie punya potensi jadi atlet profesional"

Jessy tersenyum mendengarnya

Rofelins Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang