Empat Puluh Empat

857 208 18
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this story


Winzie sudah di pindahkan ke ruang rawat , di sana ada kakak dan kedua orang tuanya yang menunggu

Fras, dan si kembar belum mengetahui jika adiknya sudah sadar

"Dek , bangun woy , ga capek apa tidur terus" ucap Jessy

"Kita udah ngumpul di sini buat kamu loh Dek , bangun yuk" ucap Resky

"Nanti Kak Fras buatin blueberry chesecake yang banyak buat kamu , bangun dulu yuk" ucap Fras

Teresa yang sedang membenahi barang di dekat laci menggelengkan kepalanya

"Udah Dek , mau sampai kapan jailin kakaknya" ucapnya

Fras dan si kembar menoleh pada Teresa

"Yang banyak yah , awas kalo dikit"

Mereka kembali menoleh pada Winzie yang sudah membuka matanya

"Ade cuma tidur , ga mati" ceplos Winzie sambil melirik Jessy

"Lah ?" Heran kakaknya

Teresa menghampiri mereka , bahkan duduk di ranjang di samping Winzie sambil mengusap kepala anak bungsunya itu

"Sebelum dipindahkan ke sini Winzie udah sadar"  ucap Teresa sambil tersenyum, Winzie pun ikut tersenyum dan menggerekan kepalanya , merasa nyaman dengan elusan sang Ibu

"Yeuuu , orang mah panik bisa bisanya Lo ngeprank Cil" celoteh Jessy

Sedangkan Fras dan Resky hanya tersenyum melihat pemandangan di depan mereka

Pertama kalinya melihat Winzie dan Mami mereka berinteraksi , hanya melihat namun terasa hangat

"Emang iseng yah adik kalian tuh" ucap Teresa sambil mencolek hidung Winzie

Winzie terkikik

"Mereka emang mudah terkecoh Mami" ucapnya

"Dasar , jail yah kamu"

Rofelin yang duduk di sofa tersenyum lalu ikut mendekat

"Rasanya seperti mimpi melihat kalian begitu dekat" ucapnya lalu meraih tangan Winzie

"Maafkan Ayah yah Nak , udah rusak semuanya" ucap Rofelin lalu menatap satu persatu istri dan anak anaknya

"Maafkan Ayah sudah membuat kalian susah , Ayah janji setelah ini tak akan ada perselisihan lagi , Ayah akan berusaha membuat keluarga kita utuh lagi"

Awalnya semua hanya diam , namun Winzie balas menggengam tangan Rofelin

"Yang lalu biar berlalu , Ayah , kita mulai kehidupan yang baru , ya kan Kak , Mami?" Winzie mendongak menatap Teresa

Teresa hanya menganggukan kepalanya

"Asal jangan ada yang di tutup tutupi lagi aja" celetuk Jessy

Rofelins Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang