Dua Puluh Satu

758 191 17
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this story










Sore hari , Winzie tengah bersiap untuk pindah ke rumah Rofelin , ia hanya membawa beberapa barang yang penting untuk di bawa

Setelah membereskan barang barangnya Winzie pergi ke ruang tengah , di sana ada tempat khusus penyimpanan medali , piala , piagam penghargaan dan beberapa koleksi hadiah yang pernah winzie dapatkan , tempat khusus itu sengaja Fras siapkan di ruang tengah , selain sebagai pajangan Fras bilang itu juga bisa di pamerkan ke orang orang atau tamu yang datang , dan Winzie cuma menurut perintah si kakak tertua

Selagi menunggu kakak kakaknya bersiap Winzie melamun memandang hasil kerja kerasnya

"Bahkan banyak prestasi yang udah gue dapetin , tapi semua itu belum cukup buat gue di akuin" winzie menghela nafasnya lelah

"Apalagi yang harus gue lakuin ?"

"Kamu ga harus kerja keras lagi buat diliat mereka"

Winzie menoleh 

Winzie tak sadar di belakangnya ada Fras

"Kak Fras?"

Fras menghampiri dan merangkul Winzie

"Ga perlu capek capek ngebuktiin apapun ke mereka lagi, karena dasarnya cuma hati mereka sendiri yang nanti bisa liat kamu"

Keduanya saling pandang

"Jangan pikirin mereka lagi , ada atau engganya mereka yang bakal selalu ada buat kamu itu kakak , jangan kuras tenaga kamu untuk orang orang yang ga ngehargain kamu , udah ada kakak ga usah pikirin orang lain okey ?"

Winzie hanya tersenyum , Fras menepuk nepuk bahu adiknya

"Yuk, jangan kebanyakan ngelamun nanti di liatin Resky dia bakal ngira kamu sedih"

Winzie hanya mengangguk






kini ke 4 bersaudara itu sedang dalam perjalanan menuju kediaman orang tua mereka , karena tak membawa banyak barang mereka cuma bawa satu mobil , di depan ada Fras dan Jessy yang bertugas sebagai supir , sedangkan di belakang ada Resky dan Winzie

sedari tadi belum ada percakapan di antara mereka , sangat hening , Resky hanya melamun sambil menatap ke arah luar , sedangkan winzie sedang sibuk dengan ponselnya entah sedang apa , Fras memejamkan matanya mencoba untuk tidur , Jessy mengintip dari kaca depan

ngelamun mulu kembaran gue

"shutt" bisik Jessy dan kebetulan Winzie yang mendongak

"apa ?" tanya Winzie tanpa suara

"kakak lo" balas Jessy dan Winzie pun menoleh pada Resky

kak Resky masih kepikiran nyalahin dirinya pasti

Winzie menyimpan ponselnya lalu merapatkan duduknya dengan Resky

Rofelins Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang