.
.
.
-----*abaikan jam
Setelah itu, Rio langsung bersiap pergi menemui teman-temannya, mengendarai motor kesayangannya yang ia sebut "Si Tua" karena udah lama banget dia punya motor itu.
Di perjalanan, dia sempat mampir dulu buat beli siomay di tempat langganannya.
“Mang, siomay kayak biasa, empat,” kata Rio.
“Siap, Den,” jawab si penjual.
Sambil nunggu, Rio lihat-lihat sekitar dan nggak sengaja ngelihat cewek cantik berambut panjang yang kelihatan kayak lagi kebingungan. Tapi, Rio nggak terlalu ambil pusing dan cuek aja.
“Den, ini siomaynya udah jadi,” kata penjual sambil menyerahkan siomay.
“Oh, iya Mang. Jadi sabaraha?” tanya Rio.
“Jadi 40 ribu, Den,” jawab si penjual.
“Ini, Mang, uangnya. Nuhun nya Mang,” kata Rio sambil menyerahkan uang.
**
Sesampainya di tempat tongkrongan, Rio lihat teman-temannya udah pada ngumpul. Dia langsung menghampiri mereka.
" lama pisan anying,kemana dulu?, " ucap Abbas
" Tadi beli siomay, tuh ambil urang beli buat maraneh " jawab Rio sambil melepas jaket.
" Widihh, pas pisan urang laper euy," ucap Abbas sambil mengambil siomay
“Tiap hari juga lu gitu mulu, Bass,” balas Hagasa.
" Tadi pas urang beli siomay urang liat cewe cantik, tapi asa can pernah liat disekitaran bandung," ucap Rio.
" Baru kali, " jawab Hagasa sambil terus makan siomay.
“Mang Aep, es teh satu nya,” kata Rio.
“Siap, diantos, Jang,” sahut Mang Aep.
-----
kalo ada yang typo maafkan ya man teman
KAMU SEDANG MEMBACA
R.A ( wp & au )
Teen FictionDi kota Bandung yang dinamis dan berwarna, seorang pemuda dikenal sebagai panglima tempur, ketua geng yang disegani. Meskipun memiliki reputasi yang kuat, hatinya tergerak oleh cinta pada seorang gadis cantik asal Yogyakarta yang bersekolah di tempa...