ANAK BARU

83 72 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Di pagi hari sebelum Rio berangkat ke sekolah, ia dan ketiga temannya berkumpul di warung dekat sekolah.

"Anak baru kumaha? Masuk sekarang?" tanya Bargas.

"Urang tadi denger sih, masuk sekarang," jawab Abbas sambil menyeruput kopi.

"Siapa namanya?" tanya Rio penasaran.

"Anindya namanya," sahut Abbas.

"Udah jam setengah tujuh, ayo sekolah," ucap Rio sambil bergegas menuju motornya.

"Eh, iya geuning. Hayu ah, takut kesiangan," jawab Bargas, buru-buru mengikuti.

**

Kring... Kring... Kring...

Bel masuk berbunyi, semua siswa segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Tak lama kemudian, guru mereka memasuki kelas, dan ia tidak sendiri. Di sebelahnya berdiri seorang gadis cantik berambut panjang.

"Pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman barumu," ucap guru kepada gadis itu.

"Halo semua, kenalin aku Starla Anindya Putri, aku pindahan dari SMAN 1 Yogyakarta. Kalian bisa panggil aku Anindya atau Starla. Semoga kita bisa berteman dengan baik ke depannya," ucap Anindya sambil tersenyum.

"Halo, Anindya," sahut teman-teman barunya serentak.

Sementara itu, Rio hanya memperhatikan gadis itu dengan seksama. Saat ia sedang serius memperhatikan, tiba-tiba Hagasa, teman sebangkunya, menyela.

"Serius amat, bro," ucap Hagasa.

"Elah, ngagetin aja," jawab Rio sedikit kaget.

"Lagian serius banget liatnya," canda Hagasa.

"Oke, Ibu tinggal ya. Ingat, jangan berisik," teriak sang guru sebelum meninggalkan kelas.

"Iya, Bu!" seru seluruh murid serentak.

**

Saat jam istirahat di kantin, Rio dan teman-temannya memesan mi ayam dan menikmati makanannya dengan nikmat.

"Hai," sapa Xabiru yang baru tiba.

"Wih, Bir, baru nongol," sahut Bargas.

"Bar Bir, Bar Bir, Biru!" protes Xabiru yang sebal dipanggil begitu.

"Udah, sini duduk samping aku," kata Hagasa.

"Bucin pisan, anying," celetuk Abbas sambil tertawa.

"Tau, bucin nggak tau tempat," timpal Rio sambil menyuap mi ayamnya.

"Anin, duduk sini aja, jangan berdiri terus. Pegel," ajak Xabiru kepada Anindya yang baru datang.

"Oh, iya," jawab Anindya sambil duduk.

"Wih, anak baru nih. Salam kenal, Abbas," sapa Abbas ramah.

"Hai, salam kenal. Anindya," jawab Anindya sambil tersenyum.

Lagi-lagi, Rio hanya memperhatikan Anindya sambil makan mi ayam.

"Yoo, kenalan atuh, meni fokus pisan ka mie ayam teh," tegur Abbas.

"Salam kenal, Rio. Calon..." kata Rio dengan senyum menggoda.

"Calon apa? Calon mayat?" sela Hagasa.

"Calon pacar," bisik Rio ke Hagasa sambil terkekeh.

Anindya hanya tersenyum canggung, tampak masih menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya. Xabiru, yang menyadari kecanggungannya, berkata.

"Santai aja, Nin. Jangan canggung."

"Kita pesan makanan yuk, gue belum sarapan dari pagi," ajak Xabiru sambil menarik tangan Anindya, meninggalkan teman-temannya.

"Anin cakep, euy," kata Abbas setelah mereka pergi.

"Iya, maneh yakin gamau deketin,?" tanya Abbas ke Rio.

"Nanti lah, minta restu Bunda dulu," jawab Rio sambil melanjutkan makan mi ayam.

"Jangan cuma dideketin, pacarin sekalian," sahut Hagasa sambil tertawa.

"Nah, setuju tuh," serempak teman-temannya menyahut.


-----

segitu dulu,cape ngetik😭

R.A ( wp & au )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang