KELILING BRAGA 2 ( caffe )

66 70 5
                                    

Pada sore hari, dua remaja itu berjalan di tengah keramaian Kota Bandung, tepatnya di Jalan Braga.

"Bandung sore-sore dingin juga, ya," ucap Anindya.

"Kenapa? Kamu kedinginan?" tanya Rio sambil melirik ke arah Anindya.

"Sedikit, tapi nggak apa-apa," jawab Anindya sambil menggosok kedua tangannya untuk menghangatkan diri.

"Nih, pakai jaketku aja," ucap Rio sambil melepas jaketnya dan menyodorkannya ke Anindya.

"Eh, nggak usah, nanti kamu yang kedinginan," tolak Anindya.

"Santai, aku masih pakai baju lengan panjang kok," sahut Rio sambil tetap memberikan jaketnya.

"Beneran nggak apa-apa?" tanya Anindya ragu.

"Iya, pakai aja," balas Rio dengan senyum meyakinkan.

Setelah itu, mereka kembali berjalan di sepanjang Jalan Braga untuk mencari kafe terdekat.

"Mampir sini dulu, mau?" tanya Rio sambil menunjuk sebuah kafe.

"Boleh, ayo," jawab Anindya sambil spontan menarik tangan Rio.

**

Di dalam kafe, mereka mulai memilih-milih menu.

"Mau pesan apa?" tanya Rio.

"Eumm... pesan yang manis-manis aja deh, apa ya," ucap Anindya kebingungan.

"Nih, aku manis," sahut Rio sambil tersenyum jahil.

"Iya, manis," gumam Anindya tanpa sadar.

Rio yang mendengar komentar itu langsung salah tingkah, dan telinganya terlihat memerah.

"Yo, kamu kenapa? Telinga kamu merah gitu," tanya Anindya, khawatir.

"Eh, nggak apa-apa kok. Tadi kamu mau pesan apa?" Rio buru-buru mengalihkan pembicaraan.

"Umm... aku mau ice coffee latte sama donat coklat aja," jawab Anindya.

"Oke, aku pesan dulu ya," kata Rio sambil beranjak ke meja kasir untuk memesan makanan dan minuman mereka.

Tak lama kemudian, pelayan datang mengantarkan pesanan mereka ke meja. Namun, sebelum pergi, pelayan itu berkata, "Aa, Teteh, kebetulan kafe kami lagi ada promo buy 1 get 1 untuk yang berpasangan. Apa Aa sama Teteh mau ikut promo?"

Dua remaja itu saling berpandangan, bingung sejenak.

"Oh, boleh, A," sahut Rio spontan.

Setelah pelayan pergi, Anindya menatap Rio dengan wajah bingung, "Kok bilang boleh? Emang kita pasangan?"

"Cewek pasangannya siapa?" Rio bertanya balik dengan senyum di wajahnya.

"Cowok, lah," jawab Anindya singkat.

"Nah, itu, kita juga cewek sama cowok, jadi pasangan kan," kata Rio sambil tersenyum lebar dan meneguk minumannya.

Anindya hanya tertawa kecil mendengar jawaban Rio, merasa percakapan mereka semakin menarik.


maaf kalo ceritanya gak jelas!!!
kalo ada yg typo maaf.
JANGAN LUPA KLIK BINTANG DIBAWAH YAA!!!!
TERIMA KASIHH.

R.A ( wp & au )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang