Chapter 15

26 8 0
                                    

(T/N: Hai, ini saya terjemahin langsung dari RAW, jadi mohon maaf kalau ada kekeliruan dalam sebutan-sebutannya, dan jika kurang akurat. Semoga masih bisa dinikmati dan selamat membaca.)

*

*

*

Ia kumat lagi.

Xie Zi Chen berpikir dalam hatinya.

Sekarang, untuk apa pun yang Wei Lan katakan yang tidak dimengertinya, ia selalu mengaitkannya dengan penyakitnya.

Ia berpikir bahwa, demi memfitnah saingan cintanya, Wei Lan bertingkah amat tidak anggun, sampai-sampai bahkan bisa mengatakan bahwa wanita yang tidak mengantar pulang prianya adalah sampah, yang menunjukkan betapa dalam kebenciannya terhadap wanita.

Dunia homoseksual memang sesuatu yang tidak dapat dipahaminya. Bagi para homoseksual itu, jauh di lubuk hati mereka, apakah mereka merasa bahwa pada dasarnya mereka tak ada bedanya dengan wanita?

Ini adalah pertama kalinya Xie Zi Chen memasuki homoseksual dengan begitu serius dan memikirkan dunia batin para homoseksual.

Wei Lan terlalu malas untuk memedulikannya dan melihat ke bawah ke dokumennya.

Xie Zi Chen terdiam beberapa saat, mengucapkan "selamat tinggal" dan berbalik untuk pergi. Ketika ia keluar, Xie Tong, yang sedang menunggu di luar, mau tak mau merasa agak terkejut, "Majikan, Wei Shizi tidak akan mengantarmu kali ini?"

Xie Zi Chen: "...."

Ketika Xie Tong melihat ekspresi diam Xie Zi Chen, ia tiba-tiba merasa sedih. Xie Zi Chen melirik ekspresi "pria tidak setia ini" milik Xie Tong dan berkata dengan cara yang aneh, "Ia mendengar bahwa aku punya tunangan dan ia cemburu."

Setelah mengatakan ini, Xie Zi Chen merasa mengucapkan kalimat ini benar-benar sesuatu yang mengejutkan baginya.

Xie Tong sepertinya menyadari ada yang salah dengan mentalitasnya. Melihat ekspresi berpikir serius majikannya, mau tak mau ia pun memikirkan ciuman malam itu dan keterkejutan yang dirasakannya saat melihat Ran Mo di ruang baca sebelum masuk.

Meskipun Ran Mo tidak mengenalinya, Xie Tong mengenalinya pada pandangan pertama. Setelah tinggal di luar Kediaman Marquis Chang Xin begitu lama, hati Xie Tong akhirnya menjadi tenang. Namun, melihat ekspresi rumit majikannya saat ini, Xie Tong mau tak mau jadi memikirkan dirinya sendiri.

Kalau begitu ....

Ia juga terdiam.

Ini benar-benar pasangan majikan dan bawahan yang homoseksual.

Setelah majikan dan pelayan keluarga Xie kembali ke kediaman mereka dalam diam, Wei Lan akhirnya tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Ia melemparkan informasi di tangannya ke samping, menopang dagunya dan berkata, "Ran Mo, pria secantik itu, sudah bertunangan, hatiku sakit sekali!"

"Sakit?" Ran Mo mengangkat kepalanya, seolah ia tidak begitu mengerti apa yang sedang dipusingkan majikannya, "Jika sakit, rebut saja dia! Majikan, jadilah lebih terang-terangan dan lakukan jika kau menyukainya! Aku akan membawa saudara-saudara kita untuk membantumu merebutnya kembali. Melihat betapa lemah lembutnya Tuan Muda Keempat Xie, seharusnya tidak sulit untuk merebutnya."

Mendengar kata-kata Ran Mo, Wei Lan meliriknya dengan santai dan berkata, "Ran Mo, kita bukan bandit. Merebut pria bukanlah hal yang dilakukan pria sejati. Ah ...."

Wei Lan menghela napas, "Alangkah baiknya jika Nona Wang bersedia memutuskan pertunangan."

Mendengar ini, Ran Mo dan semua pengawal bayangan yang bersembunyi di kegelapan merasa bahwa mereka sepertinya mengerti apa yang dimaksud Wei Lan.

The Trick to Teasing a Noble Family's Son [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang