Chapter 13 - Wei Lan: Aku Tidak Mau Bertanggung Jawab Atas Prianya Wanita Lain

20 7 0
                                    

Wei Lan meninggalkan kediaman Xie, dan sebelum naik kereta, menginstruksikan Ran Mo agar tetap tinggal, menyerahkan liontin gioknya dan berkata, "Hubungi informan kita di kediaman Xie agar menunggu dekat gerbang saat pembawa pesan Xie Jie keluar, dan berikan ia liontin giok ini. Beritahukan padanya, ini adalah sesuatu yang lupa diberikan oleh Tuan Muda-nya, dan ia harus membawa itu bersamanya. Begitu si pengirim pesan mengantarkan surat ke Benteng Angin Hitam, bunuh dia. Suruh orang menyamar dan laporkan kembali ke Xie Jie dengan beberapa alasan."

"Mengerti." Ran Mo menerima liontin giok itu dari Wei Lan dan setelah menyaksikan keretanya pergi, berputar ke bagian belakang kediaman Xie, dan memanjat dinding untuk kembali masuk ke dalam.

Selagi ia memanjat tembok, Xie Tong, yang wajahnya ditutupi, memanjat keluar. Mereka bertukar lirikan di atas dinding, tetapi masing-masing ada tugas mendesak, saling mengabaikan dan melompat turun. Setelah Xie Tong mendarat, ia merasakan keakraban yang aneh.

Semakin ia memikirkannya, semakin tidak tenang ia rasanya, hingga ia mendadak menyadari—itu si mesum!

Ia secara naluriah hendak berbalik, namun teringat tugas yang diberikan Xie Zi Chen kepadanya, ia pun menahan diri.

Xie Zi Chen tidak benar-benar memercayai Wei Lan. Hidupnya ada di tangannya sendiri, jadi ia memiliki rencana cadangan selain rencana Wei Lan.

Seorang putra haram keluarga bangsawan dikejar-kejar segerombol pembunuh di bawah hidung semua keluarga besar—ia ingin lihat, apakah kepala keluarga Xie sanggup kehilangan muka dengan cara begini? Jadi, tugas Xie Tong adalah kembali ke organisasi pembunuh yang sebelumnya mengincarnya dan membuat pesanan lagi.

Membawa sejumlah besar uang untuk menyewa seseorang agar menyerangnya, Xie Tong berpikir, majikannya sungguh tak ada kerjaan dan bosan.

Di saat keduanya telah menyelesaikan tugas mereka masing-masing yang diberikan oleh majikan mereka, kedua majikan itu berada di dalam rumah, minum teh. Satu-satunya perbedaan adalah, yang satu minum teh dan memeriksa buku akun, dan yang lainnya minum teh sembari membaca dokumen yang diserahkan oleh seorang pengawal rahasia.

"Ia punya tunangan dan tidak memberitahuku. Apa gunanya kalian semua?"

Suara Wei Lan dingin penuh amarah, senyumnya yang biasa lenyap, digantikan pembawaan dingin dan acuh tak acuh yang semakin mengerikan. Ye Yi, dengan kepala tertunduk, setelah menahan diri sekian lama, mau tak mau berkata, "Itu hanyalah pertunangan yang dijodohkan saat masih kecil; mereka masih belum menikah ...."

"Merebut pria orang lain bukanlah tindakan pria terhormat." Suara Wei Lan dingin, "Siapa yang mengajarimu temperamen ini?"

"Tuan ...." Ye Er angkat bicara, "Dengan adanya Anda, Wang Wan Qing bahkan tidak akan bisa memasuki keluarga Xie. Apabila Tuan tidak menginginkannya, masih bisakah Xie Zi Chen mengambil selir?"

"Mengambil selir?" Wei Lan tercengang sejenak, kemudian akhirnya menyadari, "Apa kalian kira aku menikahinya untuk jadi suaminya ... tidak, selirnya?!"

"Bukankah memang begitu?" Ye San menyela dan membujuk Wei Lan sungguh-sungguh, "Tuan, lumayan wajar bagi pria untuk punya beberapa wanita dalam hidup mereka ...."

Wei Lan: "...."

Jika seorang pria tidak memiliki kesuciannya, maka tak ada lagi yang penting dari seorang pria.

Ia menghela napas, akhirnya memahami para pengawal rahasianya, kemudian menundukkan kepalanya, mengusap pelipisnya, "Aku harus menjelaskan satu hal pada kalian—"

Selagi ia mengatakan itu, ia mendongakkan kepalanya, perlahan-lahan menyapukan pandangannya ke arah ketiga pengawal rahasia, "Aku menikahi seorang suami, bukannya jadi seorang suami. Entah seorang pria itu suci atau tidak, entah ia adalah pria milik wanita lain atau tidak, ini adalah hal yang sangat penting. Apa kalian mengerti!"

The Trick to Teasing a Noble Family's Son [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang