Wei Lan adalah wanita yang mengikuti arus. Meskipun feminisme di dalam hatinya mengingatkannya betapa memalukannya digendong oleh seorang pria, ia masih tetap tenang. Dipeluk oleh Xie Zi Chen, karena ia tidak bisa berubah, sekalian saja melakukan sesuatu yang membuat dirinya lebih baik.
Ia diam-diam memandangi wajah Xie Zi Chen yang seperti batu giok, dan tiba-tiba teringat kejadian tadi, "Apa kau mengoles racun pada belati itu?"
"Mn." Xie Zi Chen mengangguk.
Jika awalnya berspeksulasi bahwa Xie Zi Chen terkait dengan pembunuhan ini, sekarang hampir bisa dipastikan. Kenapa masuk lapangan berburu dengan belati beracun? Hanya ada dua kemungkinan.
Wei Lan melengkungkan bibirnya, merasa bahwa pilihannya terhadap majikan ini tampaknya cukup menarik. Ia menatap Xie Zi Chen yang menggendongnya dengan serius dan dengan hati-hati mencari jalan, mau tak mau menghela napas, "Sebenarnya, aku bisa berjalan sendiri."
Xie Zi Chen mengabaikannya dan tidak ingin membahas topik itu sama sekali. Wei Lan tahu ia tidak bisa mengubah pikirannya, sehingga ia berkata, "Kalau begitu tolong lepaskan titik akupunkturku. Sangat melelahkan bagimu untuk menggendongku seperti ini."
Setelah mendengar kompromi Wei Lan, Xie Zi Chen akhirnya melepaskannya. Wei Lan mengangkat tangan bagian dalam dan melingkarkannya di leher Xie Zi Chen, sedikit menegakkan tubuh dan membiarkan tangan Xie Zi Chen yang semula memegang bahunya, meluncur ke pinggangnya.
Pinggangnya ramping dan lembut, berbeda dari pria pada umumnya, seolah-olah memiliki lekuk tubuh yang anggun. Dengan meletakkan kedua tangannya di pinggangnya dan memegangnya erat-erat, Xie Zi Chen bisa melingkari seluruh pinggangnya.
Memikirkan adegan itu, pikiran Xie Zi Chen tiba-tiba menjadi bingung. Ia mendengar pihak lain bersandar padanya dan terus mengajukan pertanyaan serius, "Dengan kehebohan sebesar itu, Xie Jie akan mendatangimu nantinya. Apa kau masih akan mengikutinya?"
"Cintaku pada Wang Wan Qing sedalam lautan," ekspresi Xie Zi Chen tetap tidak berubah dan ia berkata dengan tenang, "Kenapa tidak?"
"Kalau begitu," mata Wei Lan menjadi gelap dan ia berkata dengan tenang, "Apa kau masih memiliki cinta yang mendalam pada Wang Wan Qing?"
"Tidak pernah."
Sedikit rasa jijik muncul di mata Xie Zi Chen, dan sebelum Wei Lan berbicara lagi, ia melanjutkan, "Pria dilahirkan di dunia ini, harus memberikan kontribusi hebat dan meninggalkan rekor dalam sejarah. Sekarang kau dan aku baru berusia empat belas tahun, kita tidak perlu terlalu banyak memikirkan hal-hal ini."
Setelah mendengar ini, Wei Lan tidak bisa menahan tawa. Jika seorang wanita yang mengatakan ini padanya, ia mungkin akan berpikir bahwa orang lain itu ambisius dan sudah minum-minum tiga kali bersamanya. Namun, sewaktu ia mendengar seorang pria mengucapkan kata-kata seperti itu, ia hanya merasa bahwa pria tersebut sangat manis.
Bagaimana bisa laki-laki dan perempuan sama?
Meskipun ia telah berubah ke masyarakat dan era yang berbeda, dan telah melihat begitu banyak pria luar biasa dari era ini, Wei Lan masih merasa dari lubuk hatinya yang terdalam bahwa pria di sini berada pada tahap yang berbeda.
Mereka lemah, sombong, bengis, segala kekurangan manusia terpatri di tulangnya, meski mereka mengenakan jubah yang indah, mereka tidak bisa menutupinya.
Mungkin ada beberapa pria yang baik dan terhormat. Namun, bagi kebanyakan pria, selama mereka dibesarkan seperti burung kenari selama beberapa tahun, mereka mungkin tidak akan jauh berbeda dengan para pria di era Wei Lan.
Pikiran ini mengakar kuat di benak Wei Lan, jadi ia tidak bisa memahami dengan baik apa yang dikatakan Xie Zi Chen. Ia tersenyum santai dalam pelukannya dan berkata dengan lembut, "Kau hanya terlalu kuat."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Trick to Teasing a Noble Family's Son [Terjemahan Indonesia]
Casuale[Novel Terjemahan] Judul : The Trick to Teasing a Noble Family's Son / 论撩世家子的技巧 Genres : Drama, Gender Bender, Historical, Martial Arts, Rebirth, Romance, Transmigration Chapter : 132 + 1 extra Tahun : 2017 Pengarang : Mo Shu Bai / 墨书白 Sinopsis : P...