Chapter 10 - Xie Keempat: Ini adalah Orang Paling Munafik yang Pernah Kutemui

24 12 0
                                    

Setelah dipandangi mata penuh kasih sayang Wei Lan sejenak, Xie Zi Chen mendadak sadar, dan bulu kuduknya merinding! Tepat saat ia sudah akan bereaksi berlebihan, Wei Lan menegakkan diri tepat waktu, seolah-olah tak ada yang terjadi, dan duduk di seberangnya, memulai topik yang sangat serius: "Apakah sulit bagi keluarga seperti keluarga kalian untuk membunuh seseorang?"

"Tergantung siapa yang membunuh siapa," Xie Zi Chen menjawab secara naluriah. Mengganti topik yang dikuasainya, pikirannya berputar dengan cepat juga. "Umumnya, para keluarga bangsawan melarang perseteruan internal, jadi kepala keluarga mengaturnya dengan ketat, melarang pengurusan prajurit pribadi dan divisi rahasia. Unit rahasia keluarga menunggu para putranya dewasa, barulah mereka mengambil alih unit rahasia itu dari ayah mereka."

"Jadi, kau tidak memiliki pengawal dan prajurit rahasiamu sendiri, kan? Bagaimana jika generasi ayahmu terlibat? Misalnya, bagaimana jika Ayah Xie Jie mengambil tindakan terhadapmu?"

"Sebagai putra shu," Xie Zi Chen menyesap anggur, "Itu akan bergantung apakah Ayahku mau mengambil tindakan dan apakah kepala keluarga bisa menoleransinya."

(T/N: putra kelahiran selir/putra haram. Tapi selir biasanya dibawa masuk rumah dan diberi pangkat juga. Sedangkan ibu Xie Zi Chen seorang penghibur yang ga dibawa masuk sebagai selir, dan demi menjadikan Xie Zi Chen anggota keluarga resmi Xie, ia bunuh diri.)

Mendengar ini, Wei Lan tersenyum hangat, "Jangan khawatir, ke depannya, kau akan punya aku di belakangmu."

Xie Zi Chen: "...."

Ia sungguh tidak mau merespons obrolan semacam ini.

Melihat bahwa Xie Zi Chen akan membisu akibat malu kapanpun ia mengatakan sesuatu yang mirip pengakuan cinta, Wei Lan tidak terlalu banyak mendorongnya dan melanjutkan, "Xie Jie tidak memiliki prajurit pribadi, dan dilihat-lihat, kemungkinan ia tidak bisa membujuk ayahnya untuk bertindak, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir. Namun, orang ini punya banyak dendam terhadapmu. Apabila ia punya kemampuan, barangkali ia akan merasa tenang hanya setelah membunuhmu."

"Dan sekarang, bukankah Shizi berencana untuk membantunya?" Xie Zi Chen melirik dingin, "Dengan kemampuan Shizi, membunuh Zi Chen bukannya mustahil, kan?"

"Membunuh Tuan Muda Keempat Xie tidak sulit, tetapi mana mungkin aku tega melakukan itu?"

Kehilangan kendali sejenak, kata-kata godaan Wei Lan melayang keluar lagi. Ia menghela napas dan berkata, "Jika Tuan Muda kehilangan sehelai rambut saja, itu akan sesakit seribu panah menembus jantungku."

Xie Zi Chen tidak bicara. Ia mengulurkan tangannya dan, di bawah tatapan penasaran Wei Lan, mencabut sehelai rambutnya dan menyerahkan itu kepadanya.

Wei Lan: "?"

—Calon suamiku orang yang seimut ini! Selalu melakukan sesuatu yang membuatku lengah.

Xie Zi Chen menatapnya serius dan berkata, "Apakah sakit?"

Wei Lan agak tertegun.

Setelah Xie Zi Chen membuang rambutnya, ia berujar tenang, "Jangan mengatakan sesuatu kalau kau tidak bermaksud."

Setelah itu, ia pun dengan alami kembali ke diskusi mereka sebelumnya: "Apapun itu, sekarang karena kau dan Xie Jie sudah bersekutu, dan kau udah membuat kesepakatan denganku, pihak siapa yang akan kau mata-matai?"

"Aku berdiskusi dengan Xie Jie dan merencanakan untuk menyuruhnya mencari kesempatan agar membawakanmu padaku tanpa disadari siapa pun. Lalu, aku akan menyuruh orang menangkapmu, mengurungmu, dan membuatmu menjadi tawananku."

Xie Jie memang berani, bahkan sampai berpikir ....

Dalam hati, Xie Zi Chen memuji ketololan dan keberanian Xie Jie.

The Trick to Teasing a Noble Family's Son [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang