PROLOG

61 14 1
                                    

SUNYI.

Hanya suara desiran angin malam yang terdengar di halaman belakang sekolah. Di bawah remang cahaya rembulan, sebuah sosok terbaring di atas tanah basah, terbungkus seragam sekolah yang kini berlumuran darah. Tubuh itu dingin, tak bernyawa.

Sepasang mata terbuka, menatap kosong ke langit. Mata yang dulunya bersinar cerah, kini meredup, hilang cahaya--seolah mengisyaratkan tragedi yang telah terjadi. Darah segar masih mengalir perlahan, membentuk genangan di sekitar tubuh itu. Di dekatnya, sebuah papan nama yang pecah setengah, dengan huruf-huruf besar yang terbaca samar:

NERLANGGA HIGH SCHOOL.

Di antara bayang-bayang gedung sekolah yang menjulang, terdengar suara derap langkah kaki yang menggema, semakin menjauh dari lokasi kejadian. Langkah itu tergesa-gesa, seakan ingin segera melarikan diri dari sesuatu.

Namun tak ada yang melihat. Tak ada yang tahu.

Siapa yang melakukannya? Dan mengapa?

Yang tersisa sekarang hanya raga kaku Kanaya, siswi peringkat atas yang ditemukan mati secara misterius. Suara lirih angin berdesir, seolah membisikkan rahasia gelap yang tersembunyi dibalik dinding-dinding sekolah elit ini. Sebuah rahasia yang lebih dalam dari sekadar sebuah pembunuhan.

Malam itu, Nerlangga High School menyimpan kegelapan yang segera akan terkuak. Tapi, apakah kebenarannya bisa diterima oleh mereka yang mencoba mengungkapkannya?

••••

Jerat Ambisi : Genius Disciples New VersiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang