Bab 4. Masih Belum

179 25 4
                                    

Rila mendatangi kediaman Novita sesuai apa yang Irfan jabarkan. Dia memerhatikan rumah kontrakan yang di huni oleh Novita nampak kosong, tak ada tanda-tanda kontrakan tersebut berpenghuni, terlebih lagi banyak berserakan dedaunan kering di halaman, seolah  kontrakan tersebut tak berpenghuni.

Tak tenang sebelum memastikan, Rila mendatangi kontrakan yang ada di sebelahnya, kebetulan penghuninya baru saja keluar rumah.

"Assalamualaikum,." seru Rila

"Waalaikumsalam,. Ada apa mbak?"

"Saya mau tanya, kontrakan itu di huni oleh wanita yang namanya Novita yah?"

"Iya, yang menghuni namanya Novita"

"Saya perhatikan kok sepertinya kosong"

"Iya, mbak Novita sudah pindah beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya saat dia di grebek istri sah pria yang bersama dengannya di hotel. Beberapa hari yang lalu polisi juga datang mencari"

"Ooh.. Kalau begitu terima kasih"

"Sama-sama"

Rasanya juga tak masuk akal jika Novita tetap berada di kediamannya saat dirinya di cari-cari pihak kepolisian.

Rila meninggalkan lokasi menuju tempat karaokean yang juga Irfan sertakan.

Meninggalkan kontrakan tersebut, tak butuh waktu lama Rila tiba di depan bangunan dua lantai. Mungkin karena siang hari sehingga lokasi tersebut masih sunyi, dan ini baik untuk Rila dari pada di malam hari. Dirinya tak pernah mendatangi tempat semacam itu. Sedari kecil dia sangat di didik dengan keras dan di awasi ketat oleh ke-dua orang tuanya. Beruntung saat dirinya mengutarakan keinginan untuk bersekolah di Lampung, sekaligus menemani nenek dan kakeknya yang sudah tua, ke-dua orang tuanya mengizinkan. Sehingga begitu akan duduk di bangku SMA, dia meninggalkan kampung halaman Surabaya ke Lampung, dan hingga kini dia masih menetap di sana.

Rila memarkirkan kendaraannya. Saat hendak masuk, dua orang wanita dewasa pun baru tiba juga memerkirakan kendaraan motor matic milik mereka.

"Permisi mbak" sapanya ramah seperti sebelumnya.

"Iya" sahut ke-duanya

"Mbak pegawai di sini?"

"Iya, ada apa yah?"

"Mbak kenal dengan yang namanya Novita? Saya dengar katanya dia bekerja di sini?"

Ke-dua wanita dewasa tersebut saling memandang lalu kembali menatap Rila.

"Udah nggak mbak"

"Sejak kapan?"

"Saat berita tentangnya viral kepergok di kamar hotel dengan suami orang. Semenjak itu dia nggak pernah muncul lagi. Bahkan polisi juga pernah datang mencarinya. Katanya dia buron"

Lagi pencarian Rila tak membuahkan hasil yang membuatnya patah semangat.

"Selain di sini Novita biasanya di mana?"

"Nggak tahu mbak. Novita itu orangnya sombong, sehingga kami nggak suka sama dia, apa lagi perduli. Sesama pekerja di sini nggak ada yang suka sama dia, malahan kami berharap dia segera di tangkap"

Teman yang di sebelahnya manggut-manggut juga nampak kesal. Mungkin itu sebabnya pencarian polisi belum membuahkan hasil, karena banyak yang tak menyukai Novita sehingga tak banyak keterangan yang bisa di gali tentang wanita itu.

Setelahnya Rila pamit pulang, menutup pencarian hari ini, dia harus kembali pulang bersiap untuk bekerja.

Sembari bersiap-siap Rila bingung apa yang harus dikatakan pada Riga jika dia bertanya perkembangan pencariannya soal Novita.

Jodoh PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang