Karen segera di larikan ke rumah sakit terdekat, dan Novita di gondol ke kantor polisi oleh dua teman Rayen bersama Rila, karena penuturan wanita itu di perlukan.
Beberapa polisi terkejut mendapati seseorang yang mereka cari-cari di temukan. Segera Novita di giring ketahanan, lalu polisi menghaturkan banyak-banyak terima kasih pada Rila dan yang lainnya.
"Saya memiliki bukti jika pak Rigandi Gani nggak bersalah, tapi beliau di jebak" papar Rila seraya memberikan ponsel Rayen yang merekam penuturan Bima tadi, lalu memperlihatkan rekaman pengakuan Novita. Melihat itu, petinggi kepolisian yang ada di sana menurunkan perintah untuk membekuk Bima, Irfan, dan Lubis yang terlibat, dan memerintahkan membebaskan Riga.
"Dan lagi pak.." ujar Rila. "Novita mengakibatkan Karen, anak dari pak Rigandi Gani kecelakaan sehingga harus di larikan ke rumah sakit. Mereka berdua saksinya dan ada 4 orang lainnya di rumah sakit yang juga bersaksi" lanjutnya. Ke-dua teman Rayen mengangguk ki.
Di pastikan Novita menerima pasal berlapis atas perbuatannya, dan akan mendekam lama di penjara untuk merenungi perbuatannya.
"Rila,." panggil Riga yang telah di bebaskan, yang terpanggil menoleh lalu menorehkan senyuman. Rila laga, semua telah berakhir. Seseorang yang tak bersalah di bebaskan, dan yang seharusnya di hukum merasakan nya.
Tiba beberapa polisi membawa Bima, Irfan dan Lubis yang di ringkus di kediaman mereka masing-masing.
Riga yang tak tahu apa-apa bingung mengapa ke-tiga kawannya ada di sana. Dan saat dia bertanya, ke-tiganya bungkam menundukkan pandangan.
Lalu Rila memaparkan keterlibatan mereka dalam menjebak Riga, menjadikan korban geram dan teramat kecewa.
Tak lamanya para istri mereka pun tiba. Petugas kepolisian menerangkan perbuatan dari suami mereka, dan di tambah dengan penuturan Rila beserta video bukti, menjadikan mereka menangis hingga memukuli suami mereka yang telah membuat kecewa, bahkan istri dari Bima segera akan melayangkan gugatan cerai mengetahui suaminya berselingkuh, dan darinya lah akar permasalahan ini berasal.
Tak puas hanya dengan seperti itu, Rila meminta untuk masing-masing dari ke-empat pelaku melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara langsung dengan di rekam olehnya untuk di bagikan ke akun sosial media miliknya maupun milik Riga dan anak-anaknya, bahkan ke-dua teman Rayen dia sana menawarkan untuk menandai akun sosial media milik mereka.
Rila melakukan hal tersebut tak lain untuk memberikan kebenaran pada orang-orang yang telah termakan berita fitnah tersebut. Meskipun Riga kini terbukti tak bersalah, tapi berita yang telan menyebar tetap akan menyalahkan nya jika tak di buatkan video klarifikasi.
Masing-masing mereka di berikan pasal dan hukuman sesuai perbuatan mereka. Bima dan Novita di tetapkan pasal lebih berat, terutama Novita dengan kasus tambahan mencelakai seseorang.
"Apa! Anak saya Karen kecelakaan karena dia!" terkejut Riga menunjuk Novita, baru mengetahui hal tersebut.
Pihak kepolisian mengiyakan dan menuturkan keadaan Karen saat polisi yang lain menyambangi rumah sakit untuk membenarkan laporan dari Rila.
"Saya minta mereka semua di hukum seberat-beratnya! Terutama dia!" geram Riga menunjuk Novita yang tertunduk.
"Tenang pak, kami akan melakukan sesuai prosedur"
Riga dan yang lainya meninggalkan kantor polisi bergerak ke rumah sakit.
Setibanya ke-empat orang itu berlari memasuki bangunan kesehatan mendapati Rayen dan yang lainnya menunggu di depan ruang operasi. Lalu Riga menghampiri anak bungsunya dan berpelukan hingga membuang tangis.
"Maaf kan Rayen yah" pinta Rayen sesenggukan
"Iya nak, iya. Bagaimana keadaan kakak mu?"
"Masih di tangani dokter"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan
RomanceApa jadinya jika sahabat karib meminta sebuah permintaan tak masuk akal sebagai permintaan terakhirnya. "Aku mohon La, menikah lah dengan ayahku" Itulah kalimat tak masuk akal dari sang kawan yang sudah seperti saudari sendiri. Rila bingung, teramat...