Bab 13. Tersemat Sial

332 41 5
                                    

Bandung 2024.

Rila pulang lebih awal dari usaha toko sembako miliknya, hasil dari menabung dan transferan yang Riga berikan kala itu. Di tambah dengan pengajuan pinjaman pada pihak bank. Dia sukses memiliki sebuah toko, dan di bantu ke-dua orang tuanya mengelola.

Toko sembako miliknya buka di jam 07:30 pagi, dan tutup di jam 05:00 sore. Tapi hari ini tutup 2 jam lebih awal karena suatu alasan.

Rila dan keluarganya tengah di sibukkan merapihkan kediaman mereka terutama ruang tamu, sebab akan datang beberapa orang dari sanak saudara berniat untuk melamar Rila.

Tapi wanita yang ingin di lamar itu justru termenung di dalam kamarnya ketika di minta untuk bersiap-siap.

"Rila,." panggil sang ibu di depan pintu, Rila menoleh dengan wajah lesu, tak tampak ada kebahagiaan di wajahnya.

"Iya buk" sahutnya, suaranya pun demikian terdengar lesu. Lalu sang ibu mendekat.

"Kamu ini mau di lamar kok mukanya murung begini? Kalian kan saling kenal, juga sering berkomunikasi, terus kenapa mukanya begini seolah kamu di jodohkan saja" ujar beliau mencubit pipi sang anak sulung.

"Buk, aku nggak yakin dengan hal ini"

"Masa kamu cuma mau pendekatan saja tapi nggak untuk menikah"

"Bukannya begitu buk,. Ibu lupa, ini lamaran ke-empat ku buk, dan ke-tiga lamaran untukku semuanya gagal"

"Memang sudah jalannya seperti itu nak dari yang maha kuasa. Mungkin yang kemarin-kemarin itu memang bukan jodoh mu"

"Tapi buk,. Aku takut, bagaimana jika yang nenek katakan benar"

Rila masih ingat dengan jelas ucapan neneknya, ibu dari ayahnya ketika tiga lamaran untuknya gagal.

Pertama, kendaraan keluarga yang ingin datang melamar mengalami kecelakaan, sehingga semua penumpang di larikan ke rumah sakit, mengakibatkan lamaran tersebut gagal.

Ke-dua, ayah dari pria yang ingin melamarnya tiba-tiba terkena serangan jantung saat akan mendatangi kediaman Rila untuk melamar.

Dan yang ke-tiga, mereka tengah bercakap-cakap sebelum masuk tujuan inti pertemuan, lalu tiba-tiba seorang wanita asing datang tanpa di undang mengatakan dirinya mengandung anak dari pria yang ingin melamar Rila. Alhasil lamaran tersebut pun gagal.

Saat tiga lamaran itu gagal nenek dari Rila mengatakan jika Rila mungkin di sumpahi seseorang agar tak dapat menikah. Tapi tak ada yang percaya hal semacam itu di jaman modern ini. Dan jika benar demikian karena hal tersebut kendalanya, Rila tahu itu bukanlah sebuah sumpah, melainkan mungkin karena sebuah permintaan.

"Jika lamaran ke-empat ini gagal, aku nggak mau menikah"

Beliau memukul lengan anaknya, kesal dengan ucapannya.

"Ucapan itu adalah doa Rila! Kamu mau ucapan mu itu di ijabah yang maha kuasa! Kamu mau jadi perawan tua!" kesal beliau

"Aku malu buk,. Lamaran untuk ku selalu gagal bahkan sebelum mereka melamar ku, aku malu" rengeknya. "Apa ini ada hubungannya dengan permintaan Karen yah" lanjutnya

Beliau mengambil posisi duduk di samping sang anak, penasaran akan hal yang di katakan barusan.

"Memang apa permintaan Karen?" tanya beliau

"Karen ingin aku menikah dengan ayahnya buk"

Beliau terbelalak terkejut sang anak tak pernah mengatakan hal tersebut, bahkan terkesan menyembunyikan.

"Bagaimana ceritanya?"

"Saat Karen sadar dari komanya, dia meminta itu padaku"

"Lalu, kamu setujui?"

Jodoh PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang