26. Cheater?

961 147 42
                                    

Kael terperangah saat melihat foto yang baru saja Jay kirimkan. Bagimana tidak, Calliope justru ada bersama Jay.

"Fuck!"

Kael mengerti seperti apa seorang Jay. Dan itu sangat berbahaya untuknya. Keluarga Jay adalah saingannya. Tapi... Kael tau kalau Jay, tidak akan seberani itu untuk mengibarkan bendera perang lebih awal padanya.

Kael

Don't even think about touching my fiancée, dude!

Jay

Hah? Sejak kapan kamu tunangan? I didn't even see a ring on her finger.

Kael

Not your concern

Jay

Aku masih di acara pesta ayahmu.

Datang dan ambil tunanganmu sebelum aku membawanya tidur di apartment-ku

Kael

Then you're gonna pay with your head.

Kael meneguk gelas koktail terakhir, lalu membantingnya ke lantai cukup keras ke lantai.

"I'll take it!" Kael mengambil kotak cincin itu dari Revan.

Tanpa mau peduli, ia langsung beranjak meninggalkan Revan. Kael menghampiri satu bawahannya dan memberitahukan sesuatu. Dan tak lama ia kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah Kael pergi, bawahan Kael mengurus pembayaran koktail dan mengganti gelas yang sengaja di pecahkan oleh Tuannya. Tidak lupa juga meminta nomer telepon lelaki yang sudah memberikan cincinnya pada Kael.

Sementara itu. Salah satu pemicu kemarahan Kael adalah Calliope. Ia datang ke klub ini karena Calliope. Wanita itu sudah membuatnya frustrasi dengan responnya yang datar pada Kael, seolah tak ada rasa cemburu sedikit pun. Dan itu membuat Kael kesal.

Satu lagi, raut wajah Calliope sangat mencolok—menunjukkan keinginannya untuk bebas dari belenggu Kael. Ia pernah mengira Calliope sudah luluh padanya tanpa paksaan, namun kenyataannya justru sebaliknya.

Calliope diam-diam memberontak, menuntut kebebasan yang memang tidak akan pernah ia berikan.

Tiba di depan mobil. Kael menatap mata bawahannya satu persatu. Di antara sepuluh orang yang selalu di tugaskan untuk menjaganya, tak ada satupun yang menjaga Calliope, padahal mereka tau, kalau Calliope adalah calon istrinya.

Sialan! Marahnya kini makin tidak terbendung.

Kael berdecih menatap meremehkan pada bawahannya.

"Jadi nggak ada satu orang pun yang menjaga Calon Istriku!?" ia bertanya penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Bawahannya saling berpandangan. Sampai akhirnya, seorang lelaki memberanikan diri untuk menjawab, "tuan tidak menyuruh kami untuk menjaga Nona Calliope..."

Mendengarnya membuat Kael tertawa seperti orang gila dan kesetanan. Suaranya pecah dengan nada manik yang menggema, penuh sarkasme dan ancaman. Tawa itu di sertai senyuman lebar yang mencerminkan kemarahan. Dan semua orang mengerti kalau tawa Kael bukanlah pertanda baik.

Puas tertawa, Kael menghela napas panjang, lalu menghembuskannya kasar. Kael mengangguk pelan. Ia lalu mengatakan, "kalian cukup pintar." sindirnya.

"Lihat saja, kalau sampai calon istriku kenapa-kenapa... Satu bagian dari tubuh kalian harus ada yang hilang."

KAELVOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang