13. Knowing the Truth

800 174 68
                                    

VOTE dulu sebelum bacaa!!hehehe**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE dulu sebelum bacaa!!
hehehe
**

Lagi-lagi, Jennie menekan tombol berwarna hijau tanda panggilan. Namun, ia tidak mendapat balasannya. Dahyun tidak mengangkat panggilannya!

"Apa yang sebenarnya terjadi padanya?"

Panggilan itu tidak terangkat, hanya berdering, tanpa ada balasan.

"Ck. Apa maunya? Dia memintaku datang, tapi, dia tidak mengangkat panggilanku?" gerutunya kesal.

Tatapan Jennie terarah pada sekitar bangunan tempatnya menghentikan kendaraannya. Itu adalah vila yang ada di tepi pantai. Terlihat cukup sepi, karena tidak berada di pusat kota. Namun, bangunannya terlihat megah nan mewah.

Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Namun, panggilannya tidak kunjung diangkat. Jennie pun memilih berdiam, memperhatikan bangunan di hadapannya, sembari menunggu Dahyun yang mungkin membalas panggilannya.

Tidak lama, dari kejauhan, muncul siluet yang kian mendekat, seorang wanita, yang ternyata adalah Dahyun. Namun, wanita itu tidak sendiri, ia bisa melihat seseorang yang lebih tinggi darinya, tengah menggenggam tangan Dahyun. Namun, yang lebih mengejutkan adalah, saat dua orang itu berhenti dari langkahnya, keduanya terlihat berciuman!

Mata Jennie memelotot, tidak percaya akan menemukan adegan Dahyun berciuman, entah dengan siapa. Mungkinkah itu Taehyung? Tapi, kenapa Dahyun memintanya datang, kalau wanita itu bersama kekasihnya?

Tanda tanya besar memenuhi kepala Jennie. Saat ini, Dahyun berjalan tergesa, lantas berhenti sejenak, untuk membuka tasnya, dan terlihat mengambil ponselnya.

Ring!

Dering itu membuat Jennie segera mengangkat panggilan. Dahyun yang meneleponnya.

"Kamu di mana?"

"Mobilku berwarna hitam, aku ada di sisi pot bunga besar. Cayman 718, nomor 12, 3456."

Mematikan panggilan, mata Jennie terus mengamati Dahyun yang kini mendekat ke arah mobilnya. Wanita itu setengah terseok saat berlari, menuju ke arah mobilnya.

"Jennie.."

Jennie tersenyum tipis, saat melihat Dahyun mencapai mobilnya. Napas wanita itu terengah, kelelahan setelah berlarian menuju mobilnya.

"Masuklah."

Dahyun menyandarkan tubuhnya di kursi kemudi Jennie, sembari memejamkan mata, sosoknya terus menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Ia terlihat seperti buron!

Sementara itu, tatapan Jennie tidak teralih, terus memperhatikannya. Ia penasaran setengah mati! Mengenai apa yang terjadi pada Dahyun, hingga wanita itu seperti ini. Sosok yang biasanya anggun, tenang, dan lemah lembut, seolah sirna, karena Dahyun benar-benar berbeda dari semua kesan yang ia dapat sebelumnya.

[𝐌] 𝐖𝐀𝐍𝐍𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐘?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang