**
VOTE sebelum baca!
Maaf guys, kemaren beneran hectic, sampe kelupaan ga update.. mianeeee
**Dua minggu telah berlalu, sejak pertengkaran Taehyung dan Jennie. Keduanya sama sekali tidak saling berhubungan, entah itu bertemu, atau hanya melalui pesan. Keduanya benar-benar asing dalam semalam. Bahkan, ketika Taehyung mencoba menelepon wanita itu, nomornya kemungkinan telah diblokir olehnya.
Menahan kesalnya, Taehyung tahu, tidak ada yang bisa ia lakukan. Ia hanya merutuki diri sendiri, karena sesekali berharap Jennie menghubunginya, entah memintanya untuk membelikan makan siang, atau apa.
"Kenapa aku terus memikirkannya?" keluhnya menahan kesal, "seharusnya bagus kalau dia memblokir nomorku. Tidak akan pernah ada komunikasi di antara kami, dan aku bisa terus fokus pada Dahyun dan pernikahan kami." Gerutunya, mencoba berpikir rasional.
Pria itu lantas meletakkan kembali ponselnya, dan melanjutkan kegiatannya bekerja. Namun, saat dirinya tengah fokus pada komputer di hadapannya, ponselnya berdering nyaring. Itu bukan panggilan, melainkan alarm pengingat.
Ruby Jane's
Mata Taehyung membulat. Itu adalah pengingat yang ia buat sendiri, setelah mengetahui jadwal menari Jennie satu bulan ini. Ia telah bertekad untuk menjadi pelanggan tetapnya, dan pertunjukan itu akan berlangsung malam ini!
Taehyung mengulum bibirnya, merasakan degup jantung berdebar seperti saat-saat biasanya, ketika ia akan bertemu Jennie. Ia bisa merasakan antisipasi, membayangkan wanita itu berputar di pole dan menunjukkan tubuh indahnya.
"Oh, gila!" geramnya, "aku tidak boleh datang! Kami jelas tidak berhubungan lagi!"
Akan tetapi, sejauh apapun ia mencoba mengalihkan diri dari antisipasi akan pertunjukan tarian itu, ia tetap tidak bisa. Pikirannya tidak hentinya berkelana, seolah ingin bertemu dengan Ruby Jane, dan mengulang malam-malam yang sama seperti yang biasa ia lakukan.
"Bodoh! Aku tidak bisa membayangkan itu lagi!"
Taehyung memejamkan mata, mencoba sebaik mungkin melawan hasratnya yang membara. Hubungan mereka telah berakhir. Ia sendiri yang memutuskan untuk tidak terlibat lagi dengan wanita itu. Namun, mengapa separuh dirinya yang lain terus mendorongnya untuk bertemu Ruby Jane?
Memandang jam tangan yang melingkar di tangannya, Taehyung pun menghitung jam. Jika ini pukul enam, maka dua jam lagi, pertunjukan itu akan di mulai. Ruby Jane akan berada di sana dan menari!
Degup jantung Taehyung kian menggilan. Otaknya lagi-lagi mendorongnya untuk pergi ke sana, mengunjungi tempat wanita itu akan menari. Ia harus mengunjunginya!
Mengigit bibir bawahnya, tampaknya Taehyung kalah dengan nafsunya. Pria itu tetap tidak bisa menahan diri, dan ingin pergi ke sana, meskipun tahu, kalau ia lagi-lagi akan berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐌] 𝐖𝐀𝐍𝐍𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐘?
Fanfiction"Jadi, apa yang kau inginkan dariku?" Tatapan Taehyung terlihat gentar, tidak kuasa menerima cara Jennie menggodanya. Dengan bibir bergetar, ia lantas mengangguk. "Menari.. biarkan aku melihatmu menari, sekali lagi.." "Hanya menari?" Lagi-lagi...