17. Night With Another Girl

883 147 68
                                    

VOTE sebelum baca seyeng2kuu☺️maap ya malem gini upnya**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE sebelum baca seyeng2kuu☺️
maap ya malem gini upnya
**

"Mulai sekarang, tidak ada yang boleh memasuki private room milikku!"

Dua penjaga itu menunduk ketakutan, saat Jennie berteriak marah. Diamond.. begitulah semua orang menyebutnya, mengikuti bagaimana Jimin menyebut wanita itu. Dia adalah sumber pendapatan utama, dan kini, kedua penjaga itu telah menyebabkannya marah! Sungguh, mereka ketakutan, kalau pada akhirnya harus dipecat karena lengah.

"Maafkan kami, Diamond.."

Jennie melempar topeng di wajahnya, begitu muak kala mengingat peristiwa tadi, saat dirinya membiarkan Taehyung kembali menyentuhnya. Apa ia kurang belaian? Rasa-rasanya, ia tidak pernah melewati batasan yang dibuatnya, tapi, kenapa ia bisa terlena hanya karena Taehyung, si pria brengsek itu?

Melihat ekspresi Jennie, Jimin yang berada di ruangan itu pun menimpali, berkata pada kedua penjaga. "Mulai sekarang, atur keamanan, supaya pria tadi, Taehyung, tidak diizinkan memasuki club ini lagi. Blacklist dia dari daftar pengunjung."

"Baik, Tuan." Kedua penjaga menjawab serentak.

"Sekarang pergilah, biar aku yang menangani my diamond." Ucap Jimin.

Kedua penjaga segera meninggalkan ruangan itu, merasa bersyukur karena Jimin tidak semarah Jennie. Setidaknya, pekerjaan mereeka tidak terlalu terancam.

"Dasar bodoh!" umpat Jennie mendesis.

Jimin tetap diam, menyilangkan tangan di depan dada, sembari memperhatikan sepupunya yang terlihat kacau, tidak setenang seperti biasanya. Oh, Kim Taehyung penyebabnya..

"He's such a bastard!" desisnya lagi.

Berdeham pelan, Jimin mencoba menarik perhatian Jennie, mengisyaratkan wanita itu untuk menganggap keberadaannya.

"Tahu, sekarang, kenapa aku selalu memintamu menjauhinya?" tanyanya tenang.

Jennie memejamkan mata, mengingat berapa kali Jimin memperingatinya supaya menjauhi Taehyung. Oh, kalau tahu pria tampang polos itu sebrengsek ini, ia mungkin tidak pernah mengizinkannya menemuinya.

"Pria yang selalu diambang kebingungan, tidak pantas diberi kesempatan." Ucap Jimin, berkata dengan serius, "fakta bahwa dia menidurimu saat dia berkencan dengan wanita lain, itu sudah gila. Aku sudah menduga, bahwa akhir seperti ini akan terjadi. Tapi, ini jauh lebih rumit, karena Taehyung seharusnya akan menjadi saudara jauhmu."

"Itulah mengapa.. aku selalu memintamu mengakhiri hubunganmu.."

Jennie berdecak, sedikit bosan mendengar wejangan Jimin. Namun, kata-kata pria itu nyata. Jimin jelas bisa membaca pria, bahkan sejak pertama bertemu. Ia saja yang bodoh, karena tidak mendengar saudaranya ini.

[𝐌] 𝐖𝐀𝐍𝐍𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐘?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang