BAB 35: Buat Apa Sembuh?

1K 83 28
                                    

"Navy mau sama Archer aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Navy mau sama Archer aja." 

Tangan Jena yang tengah bergerak untuk menyuapkan sarapan pada Navy pagi itu berhenti bergerak. "Sama Abang, ya, Nav? Archer masih mandi, dia juga harus sekolah," ucap Jena dengan nada sepelan mungkin agar Navy tidak tersinggung dan berakhir mengamuk seperti malam sebelumnya.

"Ga, Abang sibuk, kan? Mending Abang pulang aja, Navy bisa sama Archer di sini." Kondisi Navy masih lemah, tetapi pemuda itu sedang dalam suasana hati yang buruk.

Akhirnya, Jena mendapat penolakan yang sama dengan Raden, Naya, dan Naka. Navy hanya ingin Archer yang menemaninya. Jena menghela napasnya pelan, kemudian meletakkan mangkuk berisi bubur hangat itu ke atas nakas dan berdiri dari duduknya. "Abang pulang dulu, ya? Obatnya di minum, kamu harus sembuh, Nav."

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Navy, pemuda itu hanya fokus pada televisi yang menayangkan sebuah film kartun. "Abang pergi," ucap Navy lagi, kali ini Jena tak mengatakan apa pun. Pemuda yang tingginya tak jauh beda dengan Navy itu menuruti perintah Navy.

Begitu Jena pergi dari ruang rawatnya, Navy mengalihkan pandangan pada pintu yang tertutup secara perlahan. Mata Navy menatap dengan penuh kecewa pada sosok di balik pintu tersebut. Kenapa semua orang datang terlambat?

Ketika Navy masih asyik termenung menatap pintu ruang awatnya, Archer tiba-tiba saja sudah duduk di sebelah Navy dengan handuk yang tersampir di bahunya. "Kok, belum makan, Nav?" tanyanya.

"Nungguin lo, gue ga mau makan sama Bang Jena," jawab Navy. Wajah Navy masih tampak murung, pemuda itu juga menjadi lebih sensitif dan sering berbicara dengan memberi sindiran di setiap kalimat yang ia ucapkan.

"Ya, udah, gue suapin, ya?" 

Navy menganggukkan kepalanya, membuat Archer segera mengambil semangkuk bubur yang masih hangat itu dan menguapkannya untuk Navy.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, artinya Archer dan Jena tidak sekolah hari ini. Tidak hanya mereka berdua, bahkan Naka pun meliburkan diri. 

Navy pun tak menolak, pemuda bersurai kecokelatan itu dengan senang hati menerima suapan dari Archer, untuk saat ini biarkan Navy hanya memercayai Archer. Bagaimana pun Raden dan Jena telah banyak memberi luka untuk Navy.

"Lagi, Nav," ucap Archer saat Navy menolak suapan ketiga dari buburnya.

"Kenyang, Ar." Navy mendorong sendok tersebut menjauh dengan wajah memelas.

Archer menghela napas, Dokter Senja mengatakan Navy memiliki pola makan yang tidak teratur juga hidup yang tidak sehat. Pemuda itu juga jujur tidak pernah mengonsumsi obat yang Dokter  Senja berikan, sehingga kanker yang ada di tubuh Navy berkembang lebih cepat.

Ingin sekali Archer memaksa Navy untuk menghabiskan bubur di dalam mangkok tersebut, tetapi Dokter Senja tadi pagi juga mengatakan jika semua orang harus bisa membuat Navy nyaman dan membuat pemuda itu memiliki semangat untuk kembali sembuh. "Ya, udah, gapapa ga habis. Tapi minum obat, ya?" Archer meletakkan mangkuk yang masih penuh itu lalu berganti menyiapkan beberapa obat yang harus Navy minum.

Hiraeth [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang