[31] PEMUDA PSYCHOPATH

108 82 9
                                    

"Hey, apa kabar?" ucap pemuda itu tersenyum miring menatapnya.

Gadis itu menggeleng dan terus saja menangis memohon ampun untuk dilepaskan."To-to-tolong lepasin, gue mohon, gue minta maaf!"

"Lo nyuruh gue buat maafin lo?" tanya pemuda itu mencekram dagunya.

"Jangan bunuh gue, gue takut mati!" teriak gadis itu membuat pemuda itu tertawa villain.

Hikss... hiks... hiks...

"Mama! tolong!" teriak gadis itu dengan air mata yang banjir dipipi mulusnya.

"Teriak lah, gak akan ada yang dengar," gumamnya tersenyum miring.

"Tolong!!!"

Pemuda itu sudah muak mendengar teriakan gadis itu, langsung saja ia membekap mulutnya menggunakan tangannya." Lo itu berisik banget!"

Gadis itu menatap wajah physicopat yang sangat menyeramkan, langsung saja ia mengigit tangan yang membekap mulutnya membuat pemuda itu mengumpat.

"Sialan! gadis menjijikan!" umpatnya melepaskan tangannya dari mulut gadis itu.

Gadis itu berlari melarikan diri meninggalkan pemuda itu yang meringis kesakitan.

"Mau lari kemana lo? yakin, lo bisa kabur dari gue?" gumamnya menatap punggung gadis itu.

Kedua kakinya terus berlari dan melirik kesana kemari, ia hanya berlari saja tidak tahu dimana jalan keluarnya yang penting pemuda itu tidak ada didepan matanya.

"Tolong!!!" teriaknya terus berlari sejauh munkin.

Dia berhasil keluar dari gubuk tua itu dan mulai berlari sekuat tenaga sampai tembus di hutan yang amat lebat. Hari semakin gelap, membuatnya semakin takut dan terus berteriak meminta tolong. Air matanya terus banjir dipipi mulusnya, kenapa dia bisa sampai ke hutan. Benar-benar tidak ada jalan.

"Gue harus selamat! liat aja rahasia penculikan lo bakal gue bongkar!" ucapnya semangat.

Saat hendak melarikan diri kakinya langsung masuk kelubang, membuat tubuh gadis itu tersungkur ditanah yang dibaluti dengan ribuan dedaunan kering yang sudah jatuh dari pohonnya.

Gadis itu langsung meringis," awh, sakit...

Ia mulai bangun lagi dengan sekuat tenaga, matanya mulai menatap langit dan beberapa pohon yang menjulang tinggi itu. Saat menatap lurus kedepan, tiba-tiba dia melihat sepatu seseorang yang hendak berdiri didepannya.

Pemuda itu tersenyum smirk dan mulai berjonkok di depannya." gimana? udah capek kabur dari gue?"

Gadis itu sangat syok dan mau berlari lagi, dengan cepat tangan itu menarik lengannya dan menyeretnya dengan kasar sampai pantat gadis itu terseret ditanah. Gadis itu terus berteriak meminta tolong, tapi tidak ada orang disana karena ini area hutan.

Pemuda itu langsung membawanya masuk kembali kedalam gubuk, gadis itu menangis histeris saat melihat dirinya kembali lagi ditempat semula. Padahal dirinya sudah lelah kabur dari sini, tapi kenapa pemuda ini masih bisa menemukannya dengan mudah.

"Mau lo kabur kemana pun, gue tetep nangkap lo. Lo mangsa gue!"

"Dasar brengsek! liat aja, besok satu sekolah bakal tau tentang lo! gue bakal bongkar kejahatan lo!" teriak gadis itu.

"Bongkar saja, lo yakin? lo masih hidup sampai besok?" tanya pemuda itu tersenyum smirik membuat gadis itu semakin ketakutan.

Gadis itu langsung memegang kedua kakinya dan memohon untuk dilepaskan." Lepasin gue! gue janji gak akan ngelapor soal tingkah lo!

DEWARA THE SERIES (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang