Bekerja di salah satu perusahaan penjualan kendaraan jenis truk juga mobil telah dijalani oleh Sisca selama 2 tahun ini , berbekal tamatan Diploma Sisca bersyukur bisa bekerja di tempat ini tanpa ada bantuan dari siapapun.
Pekerjaan yang dilalui Sisca tidak lah mudah,selain lokasi tempat ia bekerja yang cukup jauh dari rumah . Saat berangkat kerja Sisca harus menempuh waktu 45 menit untuk sampai di kantornya , hal itu juga berlaku jika waktu pulang tiba . Jika diakumulasi Sisca membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk pulang pergi setiap bekerja .
Namun bila hari lembur tiba dan mengharuskan bekerja hingga malam hari, akhirnya Sisca memutuskan untuk menitipkan motornya di kantor dan pulang dengan menaiki bus seperti malam ini .
Sisca telah menyelesaikan lembur hari ini , ia berjalan pelan keluar dari bangunan kantornya. Hari ini ia memutuskan untuk menaiki bus saja , seperti hari biasa bila waktu lembur tiba.
" Lembur lagi mbak ?" tanya Pak Santo satpam di tempat Sisca bekerja, yang kadang kala menunggu Sisca hingga ia bisa mendapatkan bus .
" Iya pak kerjaan lagi numpuk , maklum akhir bulan " Sisca menjawab sambil menghela nafas lelah serta memijat ujung pangkal matanya yang lelah karena seharian menekuni komputer.
Waktu menunggu Sisca habiskan dengan sekedar berselancar di dunia maya untuk mengatasi kebosanannya. Sekitar 15 menit menunggu datanglah bus yang biasa Sisca naiki. Seketika Sisca langsung berdiri diikuti oleh Pak Santo yang langsung melambaikan tangannya agar terlihat oleh kondektur bus.
" Saya pulang dulu pak , makasih udah bantu stop'in bisnya " ujar Sisca sambil menyelipkan uang berwarna hijau di tangan Pak Santo.
" Apa ini mbak ??? Gausah mbak ngrepotin mbak terus jadinya " jawab Pak Santo tidak enak .
" Gapapa Pak buat beli kopi biar ga ngantuk jaga malam " Sisca menjawab sambil menaiki busnya.
Sisca tau Pak Yanto mempunyai kehidupan yang memprihatinkan sebab sang istri selama 1 tahun ini rutin menjalani kemoterapi di rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya.
" Makasih mbak , hati - hati di jalan " kata Pak Yanto dengan tulus . Sisca telah menaiki busnya, namun ia masih bisa mendengar suara Pak Santo dan langsung memberikan balasan berupa senyuman .
***
Di dalam bus Sisca melihat arlojinya dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Sisca menghela nafas pelan ia mengurungkan niatnya untuk menelpon ayahnya. Karena dirasa sudah terlalu larut, ia tidak ingin merepotkan ayahnya untuk menjemputnya sebab sang ayah seharian ini juga sudah lelah bekerja .
Ayah Sisca selama ini bekerja sebagai sopir di salah satu pabrik dan ibunya tidak bekerja, namun ibunya yang pintar membuat kue biasanya menitipkan kuenya di pasar terdekat atau lapak kue dekat rumahnya . Namun bila ada pesanan kue apapun biasanya ibunya juga menyanggupinya .
25 menit adalah waktu yang sudah ia lewati bila menaiki bus dan tibalah Sisca di depan gang rumahnya , kebetulan rumah Sisca dekat dengan jalan raya yang dilewati oleh bus . Setelah membayar ongkos Sisca pun menyeberang jalan untuk sampai di depan gang rumahnya . Namun Sisca dikejutkan dengan dering ponselnya yang ia taruh di saku jaket nya , Sisca lalu merogoh saku jaketnya untuk bisa melihat siapa kiranya yang mengirimkan pesan .
Pop up pesan menunjukkan bahwa sang kekasih yang bernama Sena yang mengirimkan pesan dan beberapa panggilan tak terjawab sewaktu ia lembur tadi . Memang pada waktu lembur tadi, Sisca mensilent ponselnya agar lebih fokus agar segera cepat untuk menyelesaikan pekerjaannya .
Mas Sena : Kamu dimana? Sudah sampai rumah ? Kenapa tidak menunggu aku ? Aku bisa sekalian antar kamu pulang .
Sisca hanya membaca pesan dari Sena tanpa berniat untuk membalasnya . Sisca memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya , untuk saat ini ia ingin segera pulang sebab waktu sudah semakin larut. Dengan gerakan yang cepat Sisca segera berjalan memasuki gang rumahnya .
***
Sedikit bercerita tentang Sena . Namanya Pancasena Adiwinata , tetangga sekaligus menjadi kekasih Sisca selama setahun belakangan ini . Hubungan mereka selama ini berjalan mulus , Sisca yang pengertian dan Sena yang peka serta sabar menjadi kunci langengnya hubungan mereka . Namun satu hal yang menjadi masalah dalam hubungan mereka sejak awal , Lidya Betari mahasiswi semester akhir di salah satu Perguruan Tinggi yang terkenal. Kedua orang tua Sena dan khususnya ibu dari Lidya sudah lama berteman karib yang hingga entah ide dari siapa tercetuslah pemikiran untuk saling menjodohkan antar keduanya .
Selama ini Sisca yang tak ingin terlalu mengumbar hubungan mereka berdua , serta Sena yang setuju dengan usulan Sisca ikut menyanggupi permintaan Sisca . Sisca bukannya malu mempunyai Sena namun ia mempunyai alasan melakukan hal tersebut , sebab rumah yang ia tempati adalah milik orang tua Sena . Iya selama hampir 2 tahun ini keluarga Sisca mengontrak di rumah keluarga Sena . Awal perjumpaan mereka pertama kali hingga memutuskan untuk menjalin suatu hubungan juga karena seringnya perjumpaan mereka sebab jarak rumah mereka yang terhalang hanya beberapa rumah saja serta mereka bekerja di kantor yang sama .
Alasan Sisca sebenarnya tak masuk akal bila tak ingin terlalu mengumbar hubungan hanya karena dirinya beserta keluarganya mengontrak di rumah Sena . Namun bagi Sisca yang mempunyai sifat gampang insecure , hal itu adalah keputusan yang tepat dan syukurlah selama ini Sena juga tak mempermasalah keinginannya .
Berlanjut di sepanjang jalan menuju rumahnya, pikiran Sisca berkelana tentang hubungannya dengan Sena . Akhir- akhir ini hubungan mereka sedang tak baik-baik saja , setiap ada kesempatan untuk sekedar berjalan- jalan atau jogging selalu terjadi kendala dan membuatnya menjadi gagal . Masih segar dalam ingatannya waktu terakhir kali ia juga Sena menghabiskan waktu berdua dan berujung pada hal yang sama yaitu gagal .
***
Flashback On
Pagi itu setelah Sisca dan Sena jogging untuk mengelilingi Gor , mereka berdua beristirahat sejenak di pinggir trotoar sambil meminum air putih yang mereka beli sebelum duduk di trotoar untuk sejenak melepas lelah .
Keheningan mereka di kejutkan dengan suara hp yang berasal dari saku jaket yang dikenakan oleh Sena. Setelah sejenak berpandangan dengan Sisca , Sena mengulurkan tangan masuk guna meraih ponselnya di saku jaketnya .
Sena memandang ponselnya dengan khitmat lalu menghela nafas dengan pelan karena tau bahwa acara kencan yang dilaluinya akan segera berakhir , Sena lalu memberikan hp yang berisi pesan yang diterima dari ibunya ke arah Sisca .
" Dari ibu " ucap Sena dengan nada yang tidak semangat . Sisca segera meraih ponsel milik Sena kemudian ikut membaca pesan yang membuat wajah Sena menjadi tidak semangat seperti itu.
Ibu : Sen , sudah selesai lari paginya ? Segera pulang ya dirumah sudah ada Lidya dan orang tuanya . Tidak lupa kan hari ini kita ada piknik dengan mereka , cepat pulang ibu tunggu .
Wajah Sisca seketika langsung pias membaca pesan tersebut .
" Sayang, maaf aku lupa memberitahu keinginan ibu. Aku sudah mengatakan ke ibu bahwa aku ada janjian dengan kamu tapi ibu tetap memaksa aku untuk ikut " kata Sena dengan raut memelas .
" Atau kita tetap bisa pergi , aku akan balas pesan ibu aku akan bilang kalau aku ingin menghabiskan waktu dengan kamu . Aku yakin meski ibu kecewa tapi pasti ibu mengerti " kata Sena dengan tangannya bergegas meraih hp di tangan Sisca untuk membalas pesan ibunya .
" Gapapa mas , lain kali kita bisa agendakan acara kita lagi . Kasian ibu mas yang sudah antusias " Sisca berkata sambil tersenyum tipis.
" Yukk balik " ucap Sisca sambil berlalu pergi. Tak ada yang bisa Sisca lakukan selain mengalah merelakan waktu kebersamaan mereka berdua .
Sena mengikuti Sisca beranjak dengan menghela nafas kasar , lagi lagi rencana yang ia susun dengan Sisca harus gagal karena hambatan entah dari ibu atau Lidya sendiri . Ia tau Sisca pasti kecewa tapi dia sengaja tidak menampilkan kekecewaannya, siapa juga yang tidak kecewa ketika rencana mereka harus gagal kembali untuk kesekian kalinya .
Flashback End
***
Kediri , 3 Oktober 2024
Ini merupakan cerita pertamaku , harap dipahami bila ada kekeliruan dalam penataan kalimatnya .
Semoga berkenan ya dan jangan lupa untuk memberikan vote ...Salam Hangat semua 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
RomanceKisah pasang surut perjalanan cinta Naratama Lembayung Sisca dan Pancasena Adiwinata juga dengan tambahan kehadiran Lidya Betari sahabat kecil Sena . Mereka yakin bisa berjalan bersama melewati rintangan dan badai hubungan mereka namun ketika mereka...