Part 11 | Kepercayaan

2.9K 368 62
                                    

"MBA RAYNA?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"MBA RAYNA?"

"ANIN?"

Sapaan kedua orang ini mengundang banyak tanya untuk mereka yang ada disana, tak terkecuali pria yang kini telah menjadi suami Sabila.

"Loh kalian saling kenal?". Rey kekasih Ayna pun menanyakan terlebih dahulu, melihat ekspresi dan pelukan dua wanita itu seperti orang lama yang kini telah kembali dipertemukan.

"Sabila ini mantan crush Vicktor loh Rey". Ayna mencoba menjelaskan secara singkat asal muasal perkenalan mereka.

Mendengar nama laki-laki yang disebutkan Ayna, sontak membuat Lian segera maju dan menanyakan penuh rasa penasaran kepada Ayna. 'Victor? Siapa?"

"Adekku,Li"

"Wah sempit sekali dunia ini, tabrak-tabrak masuk semuanya udah kenal aja macam lagi reunian kita". Fernan berusaha memecah kondisi yang sudah mulai cukup mencekam untuk Lian.

Ketidaksukaan Lian dengan nama yang baru saja dia dengar membuat moodnya terlihat sangat jelek, ingin menanyakan lebih banyak tapi rasanya bukan saat yang tepat karena lina menit lagi mereka akan segera boarding.

Lian membawakan tas besar yang ada ditangan isterinya, dan tidak membiarkan isterinya membawa apapun selama perjalanan di airport. Disela-sela perjalanannya menuju pintu boarding dia sempatkan berbicara ke Sabil, "sayang kamu hutang cerita sama suami kamu loh".

Nampak bingung apa yang harus Sabil ceritakan, dia hanya berusaha menenangkan perasaan suaminya, dengan menggandeng tangan Lian dan memberikan anggukan untuk jawaban pertanyaannya.

***
Semua kursi telah diset oleh Lian dan Fernan mereka duduk dengan pasangan mereka masing-masing dengan baris kursi yang berbeda-beda.

"Bilaaa, kok gue sama bandot tua sih duduknya?" Semua orang tertawa melihat kearah Fernan.

"Wah gila loh, Bucil.. Budak Kecil gue ganteng gini dikatain bandot tua". Fernan berusaha membela diri, walaupun nampak sia-saia.

"Gpp Ky, hitung-hitung sekalian PDKT biar nanti tahun depan balik kesini lagi dengan orang yang sama tapi statusnya berbeda". Sabil mengedipkan matanya ke arah Kiya.

"Anjay.. status ngga tuh". Kalo gue sama Ayna mah udah jelas ya, yang udah pasti jadi. Kalau Fernan sih gue ngga tau, masih mikirin cicilan soalnya".

Tampak sibuk saling membalas, akhirnya percakapan terhenti karena pesawar telah bersiap untuk terbang, mereka duduk dan kembali fokus pada tempat masing-masing.

Pesawat telah lepas landas, tiga puluh menit perjalanan kondisi berbeda ditunjukan oleh tiga pasangan ini. Sabil yang mulai bersandar dipundak Lian, Ayna dan Rey yang tampak asik mendengarkan lagu bersama. Sementara Kiya asik membaca buku, Fernan sibuk membaca doa makan karena tak henti-hentinya mengunyah dengan suara kecapannya yang mengganggu Kiya disampingnya.

Bangun Cinta Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang