Part 12 | Boo Ayo Hadir

3K 388 31
                                    

Usai kepergian suaminya untuk bekerja, Sabil memutuskan untuk bermain ke kamar Kiya menghilangkan rasa bosannya sendirian dikamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai kepergian suaminya untuk bekerja, Sabil memutuskan untuk bermain ke kamar Kiya menghilangkan rasa bosannya sendirian dikamar.

"Suami kamu posesif sekali ya Nin, ngga nyangka loh mba seorang Lian bisa segitunya".  Ayna menyampaikan pemikirannya tentang Lian

"Hemm... Harap maklum ya mba hehe"

"Tapi kamu beruntung, mba aja suka loh diposesifin gitu, sayangnya berasa banget sampe ubun-ubun"

"Sabila beruntung sih mba, tapi pak Lian lebih beruntung lagi bisa dapetin sahabat aku yang baiknya seperti ibu peri ini".  Kiya masuk ke dalam obrolan dan memeluk erat Sabila yang ada disampingnya.

"Tapi kamu tau kan masa lalu Lian gimana?"

(Ini maksud mba Rayna apa sih, bahasin masa lalu mas Lian.  Emangnya apa hubungannya sama dia)

Ntah menjuruh kemana pembahasan kekasih Reyhan itu, tapi tentu saja membuat Sabil mulai tak nyaman.  "Tau kok mba, tau banget malahan. Kan kita udah ngobrolin semuanya sebelum memulai untuk membangun sebuah keluarga, bagi aku masa lalu mas Lian  sudah selesai sejak dia memulai semuanya denganku, setiap orang punya masa lalu.  Tapi yang lebih penting bagaimana orang tersebut menempatkan masa lalunya saat memulai hubungan yang baru.

"Eh maaf loh Nin, mba ngga maksud apapun. Cuma ya heran aja tipe Lian jadi pindah ke yang tertutup begini, sementara dia juga lama tinggal diluar negeri dan sepuluh asistennya juga berpenampilan sexy dan wow semua sih"

"Kalau itu mba Rayna salah tanya ke saya mba, mungkin mas Lian yang berhak menjawabnya.  Jika dia memilih saya, bearti saya lebih unggul dari semua mantannya.  Karena jika dia masih tetap setia dengan tipe yang lama, dia tidak akan menikahi saya" .  Kepercayaan diri Sabil terbakar mendengar hal yang tidak seharusnya Rayna tanyakan dengan detail seperti itu, apalagi dia sudah mengetahui jika Sabil adalah isteri Lian.

Tak tahan dengan omong kosong Ayna, Kiya terus menatap kedua wanita itu secara bergantian siapa yang akan dimatikan oleh pendapatnya sendiri.  Benar!  Dia sudah tahu Sabil sangat pintar mengendalikan dirinya saat berhadapan dengan wanita reseh seperti Ayna ini.

"Keren banget sahabatku.  Semua orang bisa berubah sih gue setuju sama loh Bil, ntah berubah ke arah yang lebih baik atau malah ke arah yang lebih buruk.  Pokoknya langkah pak Lian sudah sangat tepat memilih nona Sabila yang sama-sama terhormat sepertinya".

Ayna hanya tersenyum kaku, mendengar semua hal yang tidak dia duga dari dua wanita yang bahkan usianya sangat jauh di bawahnya.  Apa yang menyebabkan dia menggali terlalu jauh bagaimana CEO itu bisa jatuh kepelukan asistennya sendiri, karena ini sungguh tidak masuk akal baginya.

_______________________________

Flashback on

Artho yang mencoba menghubungi Sabil malam itu, begitu kaget dengan balasan pesan Sabil yang bisa dikatakan cukup tidak enak untuk dibaca.  Tanda tanya besar muncul di kepalanya, apa benar pernyataan wanita itu jika dia telah menikah.

Bangun Cinta Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang