Malam hari, di hari berikutnya di kediaman Jung.
Tes... tes...
"Aduh..."
"Nih darah kenapa nggak berhenti juga sih...?. Perasaan satu minggu ini aku udah jarang deh buat kayak gini lagi, mana ni darah netes di buku itu juga. Gimana cara ngilanginnya coba?. Dih.... ngerepotin aja....!!!!." Ucap Hoseok menggerutu didalam kamar mandi sembari mengelap hidungnya yang lagi lagi mengeluarkan cairan merah kental seperti biasanya.
Kepalanya terasa pusing dan badannya juga masih merasa lemas ketika dia akhirnya bisa menghentikan cairan itu keluar dari hidungnya.
Dan karena itu juga, dia jadi terpaksa menaruh tubuhnya untuk duduk ke lantai kamar mandi yang dingin dan basah.
"Hah..., huuh..., Akhirnya... selesai juga nih mimisan. Duh.., mana lagi pusing nih kepala. Badan juga lemes lagi, emangnya obat yang dikasih Yoongi Hyung nggak berfungsi lagi apa ya?." Ujar Hoseok sembari memijat pijat kepalanya dengan lembut, dengan tujuan agar kepalanya nggak begitu sakit lagi.
"Ssh... kok aku sering kambuh sih akhir akhir ini, padahal kan aku rajin minum obat pahit nggak enak itu?. Apa..., Yoongi Hyung salah kasih obat yaa?. Eh tapi nggak mungkin, kan Jin Hyung yang resep in. Terus diapain dong nih kepala sekarang...?" Ucap Hoseok dengan masih berwajah pucat dan bibir yang kering dengan keadaan masih terlihat tak berdaya.
Perlahan lahan.., Hoseok mulai mencoba untuk bangkit dari posisinya tadi. Namun..., sayangnya tubuhnya tak mendukung usahanya tadi. Karena energinya benar benar terkuras ketika darah keluar dari hidungnya secara deras itu tak kunjung berhenti.
Akhirnya, ia pun pasrah atas keadaan yang menimpanya dan berharap kalau seseorang akan menemukannya baik masih bernyawa ataupun sudah bersama Ibunda tercintanya.
Matanya pun tertutup rapat sambil tetap mencoba mempertahankan kesadarannya yang hampir hilang. Namun..., yah.. lagi lagi.. takdir tak mendukungnya.
Di tengah hening dan gelapnya ruangan sempit itu, Hoseok tiba tiba teringat sebuah kalimat dari salah satu lagu yang didengarnya entah dimana.
Dan anehnya, entah mengapa Hoseok seperti terhipnotis untuk menyanyikan lirik tersebut diambang kesadarannya. Karena pikirnya, lagu itu seperti menggambarkan kondisinya saat ini...
🎶 Kosong..., gelap..., menyakitkan...
Sunyi..., sepi..., sendirian...
Sesak..., takut..., ditinggalkan...
Lelah..., letih..., ku bertahan...Dunia..., yang kejam...
Tak mungkin kan paham...
Atas penderitaan...
Yang membuatku berjuang...Dunia..., yang kejam...
Tak mungkin kan paham...
Rasa kekosongan...
Yang tersimpan...
Jauh..., di dalam....🎶🎶Kosong by MyroX🎶
Setelah menyanyikan beberapa bait lagu, ia pun akhirnya kehilangan kesadarannya setelah melakukan usaha terakhirnya untuk memberi tahu orang lain kalau dirinya berada disana.
Di dapur, Taehyung yang tiba tiba terbangun karena merasa haus pun meminum air yang sudah ia ambil dari kulkas. Namun.., saat ia berada disana. Samar samar.., ia mendengar suara merdu dari kamar mandi di dekat tempat tersebut.
Awalnya ia sedikit merinding, namun lama lama ia malah terkagum atas suara yang tadi ia dengarkan. Karena Taehyung itu anaknya penasaran, akhirnya dia pun mencoba mendekat ke kamara mandi itu.
Tapi..., waktu ia mendekat. Suara itu malah hilang, dan yah... kau tahu lah. Kalau orang penasaran itu kan pasti bakal nyari hal yang dia pengen tahu itu dengan seluruh yang ia punya cuma buat memenuhi rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Need Happiness // BTS •Jung Hoseok•
FanfictionHanya sebuah kisah dari seorang pemuda yang menahan semuanya sendirian dalam sebuah kebohongan yang ia ciptakan karena keterpaksaan.