"Emh..., ssh....,. Hah...., aku kenapa lagi ini dah?. Mana ni kepala sakit banget lagi..., duh..." Ucap Hoseok sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Lah iya ya, aku kan habis digituin lagi sama Appa. Hadeuh...., padahal kan aku belum ngejelasin apa apa tentang yang di kampus itu. Mana lagi aku di bikin lebih bonyok lagi nih aku sama dia. Mana lagi besok acara itu juga..., hah...., tambah aja pusing nih kepala mikirnya." Katanya sambil ngomel ngomel nggak jelas.
"Nih juga, kenapa aku pake alat alat kayak gini lagi. Kan aku nggak kenapa napa, paling dikit sesek aja. Udahlah aku lepas aja nih alat alat, nggak guna juga." Ujarnya lagi sambil perlahan lahan melepas satu persatu alat yang menempel pada tubuhnya kecuali jarum infus.
Dan ketika si Hoseok mencoba melepaskan alat alat tersebut, kebetulan Hyunsik pun datang ke dalam ruangan itu.
"Tuan muda...!!!, jangan dilepas asal asalan gitu alat alatnya." Ucap Hyunsik sambil memegang tangan Hoseok yang sedang melepas salah satu alat yang sudah di pasang oleh Dohyun.
"Iya..., Hyunsik Hyung. Maap deh..., kan Hyung juga tahu sendiri kan kalau aku itu nggak nyaman pakai alat alat kayak gini. Jadi ya...., gitu deh... Aku coba lepasin sendiri aja alat alatnya, hehe..." Ucap Hoseok sambil tersenyum merasa tak bersalah sama sekali.
"Lain kali kalau mau ngapa ngapain bilang dulu dong ke saya tuan muda, kan jadinya saya bisa bantu tuan muda juga kalau tuan muda ngomong." Ucap Hyunsik dengan cerewetnya menasihati tentang tindakan Hoseok tadi.
"Iya iya Hyung..., tapi kenapa Hyung nggak nyebut nama aku aja. Kan aku udah bilang..., kalau cuma ada kita berdua di satu ruangan Hyung tinggal panggil aku pake Hoseok ataupun Hobi kan... "
"Hemmh.., sebel aku jadinya. Hyung nggak nurut sama aku sih..." Ucap Hoseok dengan cukup kesal karena permintaannya kepada Hyunsik tidak dituruti olehnya.
"Iya tuan muda maaf..., saya sudah terbiasa memanggil tuan muda dengan tuan mu-"
"Eit...., nggak ada tuan muda, tuan mudaan . Hyunsik Hyung harus panggil aku Hoseok, kalau nggak aku bakal diemin Hyunsik Hyung selama 1 minggu." Ucap Hoseok dengan sok garang.
"Iya iya, Hoseok.... . Udah kan?." Ucap Hyunsik dengan nada malas karena harus menuruti permintaan kecil yang cukup aneh dari tuan mudanya itu.
"Hehe iya udah" Ucapnya dengan senyuman yang manis.
"Emm... Hyunsik Hyung, Hobi bisa minta tolong?" Ujar Hoseok dengan sedikit pelan.
"Iya, tuan muda ada apa?." Ucap Hyunsik sambil merapikan alat alat yang sudah ia lepas dari badan Hoseok.
"Em..., tolong jangan kasih tahu ini sama para maknae dan Hyung ku ya?. Aku takut kalau nanti mereka bakal lebih benci lagi sama aku gara gara tahu kondisiku sekarang yang gini karena di hukum sama Appa lagi. Apalagi aku nggak mu kalau Taehyung khawatir berlebihan lagi, Please ya turutin aku sekali aja.., please....." Ucap Hoseok dengan nada sedih.
"Tapikan saya-."
"Udah, pokoknya Hyunsik Hyung dan para Hyung yang bantu aku nggak boleh ngomong ngomong soal ini sama orang lain. Dan jangan sampai ada yang tahu soal ini kecuali kita kita. Ini perintah!." Kata Hoseok dengan tegas setelah memotong ucapan Hyunsik.
"Iya iya deh, saya kalah.. Kalau begitu saya bawa semua ini dulu ya tuan muda, saya mau mengirimnya ke rumah Dokter Dohyun sekarang juga."
"Ok, kalau gitu. Pokoknya nggak boleh sampai ketahuan orang lain ya Hyung."
"Hmm.., iya. Kalau begitu saya permisi dulu."
"Ok, bye..." Ucap Hoseok dengan senyum mataharinya.
"Cklek..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Need Happiness // BTS •Jung Hoseok•
Fiksi PenggemarHanya sebuah kisah dari seorang pemuda yang menahan semuanya sendirian dalam sebuah kebohongan yang ia ciptakan karena keterpaksaan.