Sesampainya Hoseok di kampus, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Dan keadaan sekitar kampus pun sepi dan sunyi, karena masih terlalu awal bagi Hoseok untuk sampai di kampus.
Namun, mau bagaimana lagi. Demi menghindari para kakaknya dan juga adiknya, Hoseok terpaksa berangkat lebih awal dari jadwal kuliahnya.
Dan disinilah ia sekarang, gudang sekolah yang ia sulap sebagai ruang latihan klub dance itu sudah sering ia jadikan sebagai peristirahatan terakhir setelah markas keduanya.
Seperti biasa, Hoseok pun memulai latihannya sambil menunggu jam pelajarannya akan dimulai. Dan kondisi ruangan itu memang sengaja dia buat terkunci baik saat ia datang maupun saat dia latihan.
Karena ia tak ingin kalau ada orang yang menemukannya ada di ruangan klub dance sebelum jam buka ruangan tersebut. Sebenarnya ada peraturan kalau para murid tak diperbolehkan untuk masuk ke ruangan tersebut sebelum jam buka.
Alasannya, agar tak ada murid yang memakai tempat latihan itu untuk membolos. Namun, karena Hoseok adalah ketua klub tersebut. Maka dari itu ia memiliki kehendak penuh atas ruangan itu.
"Hah...., aku... Bisa nggak ya, dapetin perhatian mereka lagi tanpa harus menyamar terus. Apa..., aku ini memang nggak diperlukan ya?. Tapi kalau aku mati..., nanti Jimin sama Jungkook bisa sedih dong gara gara idola mereka tiada.. Aku..., capek jujur."
"Tapi..., nggak tau tuh gimana caranya istirahat. Bahkan kayaknya terakhir kali aku benar benar istirahat itu waktu aku pingsan deh. Itu juga karena appa hukum aku, apa...aku bikin masalah aja ya biar dihukum sama appa terus bisa istirahat."
"Hah...., kenapa hidupku serumit ini?. Aku cukup capek menerima semua kebencian mereka. Eomma, apa eomma bisa segera jemput aku aja?. Toh.., temanku juga udah lebih aktif akhir akhir ini buat bantu aku ketemu sama eomma."
"Bahkan..., kemarin aja saking baiknya 'dia' bikin aku cepat tidur. 'Dia' baik banget kan eomma, ah... aku pengen deh berterima kasih sama 'dia' kalau aku bisa berhasil ketemu sama eomma karena 'dia'."
Setelah itu ia pun hanya diam memikirkan banyak hal yang sudah menimpanya akhir akhir ini.
"Kring...!!!"
"Oh..., udah jam segini ternyata. Lebih baik aku cepat pergi ke kelas, sebelum 'dia' ada di kelas itu."
Lalu ia bergegas pergi ke kelasnya yang berada di ujung kanan kampus tersebut. Dan akhirnya ia sampai ditempat itu sebelum ada orang lain yang datang ketempat tersebut.
Disana ia hanya diam, dan ia sendiri malah mendengarkan lagu yang dibuat olehnya sendiri dengan sedikit bergumam.
Setelah beberapa menit berlalu, para murid yang lainnya pun sudah mulai memenuhi ruangan tersebut. Ia pun mulai membuka laptopnya sendiri dan lalu mulai mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh dosen di kelasnya hari ini sejak minggu lalu.
Sebenarnya, Hoseok itu pintar dan bisa mengerjakannya sebelum hari ini. Namun karena dia terlalu sibuk akhir akhir ini ia sampai tak sempat untuk mengerjakan tugasnya itu, akhirnya dengan sedikit terburu buru akhirnya tugasnya itu selesai.
Ruangan tersebut sangat tenang, ketika guru yang mengajar mata pelajaran hari itu. Dan, seperti biasa kursi yang ada didekatnya sama sekali tak ada yang menempati. Baik kanan, kiri, depan belakang. Mereka seperti menghindari keberadaan Hoseok di kelas tersebut.
"Hah..., lagi lagi sendirian..." Ucap Hoseok sambil menatap ke sekitarnya. Yah..., ia memang tahu kalau dirinya itu memang tak terlalu di sukai oleh para teman sekelasnya karena dirinya adalah murid termuda di kelas itu.
Namun.., yah.. mau bagaimana lagi?. Dirinya itu memang terlalu pintar, bahkan tahun ini ia akan menyelesaikan S2 nya dalam waktu satu tahu.
Hebat kan dirinya, walaupun yah... Keberadaannya masih tidak dianggap oleh keluarganya sih. Karena ia pikir lebih baik menyembunyikan semuanya, daripada keluarganya berpura pura peduli hanya karena pencapaian nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Need Happiness // BTS •Jung Hoseok•
FanficHanya sebuah kisah dari seorang pemuda yang menahan semuanya sendirian dalam sebuah kebohongan yang ia ciptakan karena keterpaksaan.