"PLAK...!!!!"
"Ctar.!!!."
"Bugh...!!"
"Dasar anak tak berguna!!, bisa bisanya kamu membuat saya malu dengan kelakuanmu."
"Bugh..!!"
"Ctar...!!!"
"Bugh..!!"
"Kamu itu anak keturunan dari keluarga Jung !!, bukannya kamu kasih contoh yang baik buat adik adikmu. Malah bisanya bikin malu aja."
"Ctar...!!"
"Plak..!!"
"Dasar anak tak berguna...!!!"
"Bugh...!!"
"Ctar...!!"
"Bugh..!!"
"Plak...!!"
"HEI !!!!, bangun kamu !!!. Dasar lemah !!, pokoknya hari ini kamu di kurung semalaman di penjara bawah tanah, bawa dia cepat!!!!"
Teriak orang itu kepada bawahannya untuk membawa orang tersebut ke ruang bawah tanah keluarganya.
Para bawahannya yang merasa kasihan dengan tuan mudanya, tak bisa melakukan apa apa selain menjalankan tugas dari atasannya yang kejam itu.
Karena jika mereka melawan, justru tuan mudanya akan di siksa lebih parah dari yang dilakukan oleh atasannya yang identitasnya adalah kepala keluarga Jung itu.
Setelah itu, orang yang sudah dipukuli oleh seorang jung sunghoon yang merupakan anaknya sendiri itu hanya pasrah ketika dibawa pergi oleh para bodyguard ayahnya ke ruang bawah tanah yang sudah sering ia tempati karena masalah kecil ataupun besar yang sudah ia lakukan.
Bahkan hari ini, dia di hukum juga hanya karena menolong adiknya yang menjadi korban bully di kampusnya. Dan dia hanya memukul teman adiknya untuk melawan dirinya saja.
Namun karena ia tahu betul watak Appanya yang selalu percaya saja dengan laporan para dosen di kampus itu yang bahkan tak tahu kejadian sebenarnya, maka dirinya hanya diam saat dihukum oleh Appanya.
Sementara adiknya yang ditolongnya juga tak berniat sama sekali untuk meluruskan semuanya karena adiknya masih membencinya atas kesalahan yang dirinya sendiri tak ketahui.
"Cklek..."
"Tuan muda, mohon maaf.... Kami tak bisa melawan tuan besar lagi, kami janji akan mengeluarkan tuan muda setelah tuan besar keluar dari mansion untuk diknas di luar kota selama dua minggu.
Tuan muda tolong bertahan dulu seperti biasa, bisa kan?." Ujar salah satu Bodyguard yang sudah disuruh oleh Jung Sunghoon itu dengan berbisik bisik.
Dan pemuda yang di bawa tadi pun hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan lemah meskipun kepalanya mulai terasa sakit kembali.
Sementara itu para anak Jung Sunghoon yang lain, tak ada satu pun yang berada di mansion. Karena mereka tahu kalau ayah mereka akan pergi dua minggu untuk pekerjaan.
Setelah beberapa menit Jung Sunghoon pergi dari mansion itu, beberapa bodyguard beserta maid yang sudah biasa mengurus tuan muda ketiga keluarga itu segera bergegas pergi ke gudang yang tadi di pakai oleh Jung Sunghoon untuk mengunci anaknya.
"Tuan muda...!!!, anda masih sadar kan??." Ucap salah satu bodyguard dari luar lalu membuka pintu gudang tersebut.
"Astaga, tuan muda....!!!!"
"Ayo cepat kita bawa tuan muda kedalam kamarnya, bibi tolong telfon Dokter Dohyun untuk datang kesini. Kita tidak bisa membawa tuan muda kerumah sakit sekarang, karena tuan muda Seokjin dan Yoongi masih berada di rumah sakit." Ujar salah satu bodyguard yang sangat tahu dengan keadaan para tuan muda di mansion tersebut.
Akhirnya mereka pun segera pergi ke kamar tuan muda ketiga mereka yang cukup jauh tempatnya dari mansion utama, namun bisa dibilang kamar tersebut masih cukup layak untuk ditinggali.
Setelah beberapa saat mereka semua mencoba untuk tetap mempertahankan kesadaran tuan muda ketiga mereka itu, akhirnya Dokter Dohyun pun datang dengan tergesa gesa.
Segera Dohyun pun langsung memeriksa tuan muda ketiga mereka dan memasangkan beberapa alat yang telah ia bawa sebelumnya. Setelah itu barulah mereka semua yang ada di ruangan itu sedikit bernafas lega, karena kondisi tuan muda ketiga mereka yang mulai membaik.
Dan setelah itu Dohyun dan Hyunsik pun pergi keluar ruangan untuk membahas hal yang tak perlu didengar oleh orang lain.
"Dia, diapain lagi sama pak tua itu Hyunsik Hyung?. Sudah berapa kali aku datang karena kelakuan pak tua itu kepadanya?." Ujar Dokter Dohyun yang bisa dibilang cukup akrab dengan salah satu bodyguard yang bernama Hyunsik itu.
"Hah...., yah seperti biasa. Hoseok, dia hanya membantu adiknya lagi. Tapi yah kamu tahu sendiri bagaimana kelakuan para guru di sekolah itu yang tak menyukai Hoseok hanya karena dirinya anak yang tak diinginkan oleh seorang Jung Sunghoon."
"Dan maaf..., kami tak bisa melakukan apa apa saat dia di siksa tadi. Kami takut kalau kami melawan nanti tuan muda akan terluka lebih parah lagi." Ujar Hyunsik dengan nada yang menyesal.
"Tak apa apa Hyung, aku juga sudah tahu kelakuan mereka semua yang ada di mansion ini."
"Oh ya, untuk beberapa hari ini tolong jangan biarkan Hoseok memaksakan dirinya lagi, kau tahu sendiri kan lukanya banyak yang belum sembuh.
"Dan ditambah dengan luka baru hari ini sepertinya akan membutuhkan 2-3 hari agar setidaknya lukanya sedikit mengering." Jelas Dohyun kepada Hyunsik untuk menjaga Hoseok dengan lebih baik.
"Iya tenang aja."
"Cepat sana pergi, para tuan muda akan pulang sebentar lagi. Aku takut mereka akan lebih menyiksa Hoseok kalau tahu keadaanya sekarang. Sana cepat pulang, hush hush..." Ucap Hyunsik agar Dohyun segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 6.
"Iya iya, kalau gitu aku pergi dulu Hyung. Jangan lupa pesanku ya."
"Hm..,iya. Kamu hati hati pulangnya."
Setelah mengantarkan Dohyun keluar dari mansion tersebut, ia segera kembali menuju kamar Hoseok untuk mengecek keadaannya.
Sementara itu di tempat yang lain, orang yang di selamatkan oleh Hoseok pun hanya bisa menghela nafas sambil merasa bersalah. Karena lagi lagi kakaknya yang terlalu baik itu kembali menyelamatkannya dari para pembully di kelasnya, padahal ia tahu sendiri kalau kelakuannya ke kakaknya yang satu itu sangatlah tidak baik.
"Kenapa dia masih mau menyelamatkanku lagi?, padahal kan dia tahu kalau kelakuanku ke dia itu nggak baik."
"Dia itu polos atau kelewat bodoh sih, sampai mau nolongin aku yang jelas jelas jahat sama dia."
"Ah..., bodo amat. Mending aku tidur aja, dari pada mikirin si bodoh itu." Ujar pemuda itu yang ternyata adalah Jung Jimin, anak kelima dari keluarga Jung yang sedikit lemah namun kalau perlakuannya kepada Hoseok paling buruk dibandingkan para kakak dan adiknya.
Padahal, bisa dibilang Jimin adalah adik kesayangan Hoseok setelah Taehyung tentu nya. Namun tetap saja, meskipun adik adiknya, kedua kakaknya, dan ayahnya sendiri pun membencinya. Hoseok tetap menganggap mereka semua adalah keluarganya yang paling berharga.
Entah apakah ia itu dianggap terlalu polos atau bahkan bodoh oleh orang orang disekitarnya yang tahu perlakuan keluarganya kepada dirinya. Ia sama sekali tak peduli dan hanya menganggap semua itu adalah angin lalu saja.
Dan di tempat yang tak kalah jauh dari kota di mana mansion keluarga Jung berdiri, seorang pemuda manis bergigi kelinci terlihat sedang memandang sebuah ruangan penuh dengan barang barang yang sudah dikemasi beserta dua koper besar.
"Clek...."
Dia pun pergi keluar dari tempat itu setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal yang akan ia bawa, lalu dengan membawa kopernya dengan riang ia sedikit bergumam sambil melihat ruangan tersebut dengan seksama.
"Tunggu aku kakak kakak, adik bungsumu ini akan kembali ke tempat kalian berada sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Need Happiness // BTS •Jung Hoseok•
FanficHanya sebuah kisah dari seorang pemuda yang menahan semuanya sendirian dalam sebuah kebohongan yang ia ciptakan karena keterpaksaan.