(LANJUTAN)
(Beberapa bulan kemudian)
Setelah beberapa bulan berikutnya kondisi Bu tri mulai membaik dan sudah bisa beraktifitas seperti biasanya. Setelah Bu tri susah mulai normal kembali ia lalu mengundang anak anaknya (HARDI, HARYO (DIA ANAK KEDUA), HARTO, HARUN,HARUM) untuk mengadakan silaturahmi perkumpulan keluarganya dan juga ia akan membahas pernikahan Haryo dengan Santi. Dan para anak anaknya pun turut hadir dalam acara yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu pagi ditempat kediaman rumah orang tua Haryo.
(Perkumpulan keluarga besar di ruang tamu)
Hardi: "assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
Semua keluarga Bu tri: wallaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh
Hardi: terima kasih kepada mas dan mbak yang sudah hadir dalam silahturahmi keluarga besar ibu tri. pada kesempatan ini kali ini kita juga mengadakan tasyukuran atas kesembuhan Ibunda kita yang pada bulan bulan lalu mengalami sakit jantungnha nya semoga ibu kita selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan rasa sakitnya. Dan pada kesempatan kali ini saya mewakili ibu tri ingin membahas mengenai rencana Haryo untuk menikahi calon istrinya yaitu......???
Haryo: "Santi mas"
Hardi: "iya yaitu mbak Santi, mungkin beberapa orang sudah tau siapa itu mbak Santi namun karena yang lain belum mengetahuinya maka biar adik Haryo saja yang menjelaskan calon istrimu kepada keluarga lainnya"
Haryo: "baik mas, ya sebelumnya terima kasih untuk adik adikku yang telah menyempatkan waktunya untuk bersedia datang pada acara hari ini. Baiklah mungkin tadi sudah di spill oleh kakak Hardi mengenai calon istri mas yaitu mbak Santi, boleh mbak Santi maju dan duduk disamping mas untuk mengenalkan diri?"(Santi pun berdiri dari tempat duduknya di belakang dan ia maju kedepan dan duduk disamping mas Haryo)
Santi: "assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh"
Keluarga lainnya: "wallaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh"
Santi: "iya sebelumnya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mas/mbak yang mengetahui kabar sakitnya ibu tri yang disebabkan oleh saya"
Harum: "owh jadi kamu yang bikin ibu saya sakit!!!" (Harum yang tampak emosi)
Santi: "mohon maaf mbak emang semua itu salah saya, mohon saya dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian mas/mbak"
Haryo: "rum......jangan kayak gitu"
Harum: "apasih males....."
Haryo: "lanjut mah....."Santi: "baik ayah, baik saya lanjut Izinkan saya memperkenalkan diri saya. Perkenalkan nama saya Santi Dewi Oktaviani atau bisa dipanggil Santi, saya adalah anak kedua dari orang tua saya yang bernama ibu almarhumah Midayati dan bapak saya bernama almarhum Asep Sunarya. saya berasal dari Indramayu Jawa Barat dan merantau ke kota bekasi dan bertemu dengan mas Haryo."
Hardi: (didalam hati) "apa bener yang dibilang Haryo ya kali dia ini bukan wanita tulen?"
Santi: "dan sejak saat itu saya dengan mas Haryo sudah semakin dekat dan akhirnya menjalin hubungan yang lebih serius"
Harum: "kenapa ibuku bisa sakit pas kalian ingin meminta izin untuk menikah?"Santi pun sedikit kaget dan bertatapan mata dengan Haryo untuk menjawab pertanyaan ini.
Haryo: "sebenernya itu karena ibu masih belum move on aku udah punya penggantinya almarhumah ipar mu rum"
Harum: "ga mungkin mas, aku loh tau ibu kayak gimana? Ibu aja ga Deket sama almarhumah mbak Rossa. Kok bisa mas bilang ibu belum move on?"
Haryo: "iya itu kali yang kamu tau tapi sebenernya kan kamu gatau??"
Harum: "iya apa? Pasti ga mungkin kalo ga ada sesuatu ibu masih tumbang?"(Perdebatan mereka semakin panas)
Haryo: "tau apa sih kamu rum"
Harum: "apasih mas kamu apa apa kayak gitu apa-apa kayak gitu"
Hardi: "heh sudah-sudah kenapa kalian jadi pada berantem sih?"
Harum: "itu loh mas Haryo duluan mas"
Hardi: "kamu juga Haryo kenapa omongan mu tinggi gitu"
Santi: "kak maaf sudah jangan berantem lagi biar Santi yang jelasin semuanya"
Haryo: "mamah.....???" (Berusaha melarang)
Santi: "gak PP yah"
Harum: "buruan dah kamu jelasin maksudnya apa semua ini? Kenapa bisa ibu jatuh sakti!?"
Santi: "baik mbak, mohon banget sebelumnya yang sudah Santi singgung sebelumnya karena memang ini pure salah Santi"
Harum: "buruan napah gausah bertele-tele"
Hardi: "rum jangan kayak gitu"
Harum: "huft"
Santi: "baik mbak harum, langsung saja ya sebenernya Santi itu bukan perempuan tulen"
Harum: "hah? Sebentar gimana maksudnya?"
Harun: "hah?"
Santi: "iya mbak, mas sebenernya Santi itu bukan perempuan tulen atau istilah nya waria. Aku Santi adalah waria"
Harum: "ohhhhh pantas ya kenapa ibu bisa jatuh sakit!!! Soalnya anak kesayangan nya udah jadi pasangan sesama jenis!!!!"
Haryo: "bisa ga kamu ngehargain kakak mu!!"
Harum: "apa??! Mas!!! Mentang-mentang mas ga akur sama mbak Rossa jadi belok kayak gini?!"
Haryo: "jaga ya omongan kamu rum!"
Hardi: "heh!!! Sudah Haryo harum gausah berantem!!! Bisa dijelaskan San maksud mu apa?!"
Santi: "iya aku itu bener mas, aku waria. Aku adalah seorang transgender yang hidup menjadi anak yatim piatu karena ditinggal orang tuanya karena hal ini"
Hardi: "tapi mas masih ga percaya sama omongan mu San"
Harum: "iya iyalah mana mau orang tua mu lihatin anak laki lakinya jadi banci? Pantes aja ibu ku syok gara gara rencana ide kalian!!!"
Uti: "ada apa sih ini ribut ribut uti dengerin dari belakang kok pada marah marah?" (Bu tri berjalan kedepan karena mendengar bisingan itu)
Harum: "loh ibu udah bisa berjalan sendiri?"
Uti: "udah, ibu paksain jalan kesini abisnya ibu ga kuat sama omongan mu rum dari tadi ibu dengerin di belakang ngoceh Mulu"
Harum: "iya gimana aku gamau ngoceh Bu?! Orang mas Haryo sekarang malah jadi kayak gini semenjak di tinggal sama mbak Rossa"
Uti: "iyaudah itu juga kan pilihan kakakmu, kenapa kamu yang sewot?!"
Haryo: "lah yo itu Bu kenapa harum daritadi yang sewot sama pilihanku?"
Harum: "loh Kok ibu malah belain Haryo sama cewek jadi jadian itu sih....."
Uti: "itu pilihan kakak mu rum, ibu juga awalnya gamau punya mantu seperti Santi. Cuma ya mau gimana lagi? Haryo kan kalian tau sendiri kalo punya keinginan pasti dia kejar"
Harun: "tapi kenapa mas pilih diajadi istri mas? apakah tidak ada pilihan lain?"
Haryo: "mas juga awalnya mau cari perempuan tulen dik, cuma mas ga bisa melihat sesosok ibu yang cocok untuk anak mas Bimo"
Harun: "mas tapi seorang waria mana bisa menjadi ibu?"
Haryo: "mas mikirnya begitu namun Santi itu berbeda dik, awal ketemu Santi mas ngerasa nyaman dan tenang apalagi pas Santi dekat dengan bimo itu aku bahagia banget akhirnya Bimo bisa merasakan sosok ibu"
Harun: "aku tau mas soal itu, namun apa ini tidak baik?"
Haryo: "aku rela dik demi anakku mau berbuat apa aja asalkan dia bahagia"
Harun: "tapi apa mas ga takut kalo Santi ini nanti mengkhianati kamu mas?"
Santi: "mohon maaf harus aku potong, demi tuhan aku ga ada niatan seperti itu mas Harun, buat apa aku harus mengkhianati cinta dan kepercayaan yang diberikan oleh mas Haryo dan Bimo? Hanya karena uang? Ga banyak waria seperti ku bisa seberuntung aku"
Harum: tapi kau itu laki laki sadar!"
Santi: "iya mbak harum sampai kapanpun kodrat ku memang sebagai laki laki, tapi aku belajar juga menjadi seorang perempuan meskipun tidak sempurna"
Harun: "iyaudah begini aja kalo itu keputusan kalian untuk menikah,saya serahkan semuanya ke ibu dan kalian mas Haryo"
Harun: "tapi pesan ku satu, ini kan terlarang? Aku mohon kalo ini sampe ketahuan oleh pihak berwajib. Tolong ibu jangan sampai kebawa bawa. Biar kalian yang menanggung resiko semuanya karena ini juga kemauan kalian!"
Santi: "aku siap, biar aku saja yang dipenjara jika semua ini terungkap"
Haryo: "sama aku juga siap"
Harun: "yasudah aku balikin semuanya ke mas Hardi"
Hardi: "baik saya setuju dengan ide mu run, tapi inget buat kamu har, dan aku manggil sampean apa?
Santi: "Santi boleh mbak boleh mas juga boleh"
Hardi: "saya panggil mbak saja ya, karena menghargai adik saya ini, oke har dan mbak Santi jika kalian menikah apa kalian tau kalo ini tidak akan lolos?"
Haryo: "tenang aja mas, udah Haryo atur"
Hardi: "atur gimana maksudnya har?"
Haryo: "iya Haryo udah ngatur jenis kelamin nya Santi menjadi perempuan, jadi nantinya lebih muda dalam mengajukan perkawinan asalkan dapat surat restu dari orang tua"
Hardi: "baik kalo begitu, bagaimana dengan ibu?"
Uti: "ibu sejujurnya memang masih menyarankan Haryo dengan perempuan tulen namun karena ibu tau keputusan anak ibu itu sudah bulat, ibu hanya bisa mendukung keputusan anak ibu Haryo"
Santi: "untuk ibu, mas Hadi dan adik adiknya mas Haryo, disini Santi berjanji akan menjadi seorang istri dan ibu yang baik untuk keluarga ini. Jika Santi, saya ulangi jika Santi mengkhianati janji Santi. Santi rela untuk dih*k*m m**i tanpa ada nya peradilan"
Uti: "tidak usah seperti itu nak, ibu sudah cukup percaya dengan mu"
Hardi: "mbak tidak harus seperti itu, jika memang itu terjadi mbak hanya cukup tinggalkan keluarga ini dan jangan pernah ada lagi"
Santi: "iya aku seperti ini karena aku udah gamau mikir lain lain lagi dan mau serius dengan ini"
Harum: "okeee saya terima omongan mu, dan saya orang pertama yang akan b*n*h kamu"
Santi: "baik mbak aku setuju"
Uti: "jaga kepercayaan keluarga ini nak Santi"
Santi: "insya Allah siap Bu!!!!"
Uti: "Alhamdulillah semoga pernikahan kalian lancar"
Santi: "aaamiin Bu terima kasih atas semuanya bu"
Uti: "iya sama sama, Hardi tolong panggilkan yang lain untuk masuk kesini kita makan makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Akhir Dari Kehidupan Santi Menjadi Seorang Istri.
Fantasyini adalah penghujung cerita dari kisah Santi. ia harus melewati tantangan yang harus dihadapi olehnya untuk menikah laki laki pujaanya... dan mungkin kalo ini lolos maka author akan tetap update di sini tapi kalo ga lolos mungkin di akun lagi atau...