Pendaftaran Pernikahan

217 13 2
                                    

(LANJUTAN)


Sabtu, tanggal 14 Desember 2024

H-10 pernikahan Haryo dan Santi semakin sibuk dan banyak sekali persiapan pernikahan nya mereka. Dimana pada hari itu Haryo dan Santi berencana pergi ke kantor KUA untuk
Mendaftarkan pernikahan mereka.

Pada pagi harinya Haryo dan Santi sudah bersiap-siap berpakaian rapih menuju KUA.

Haryo:  "udah siap belum mah?"
Santi: "sabar yah sebentar lagi pake Miss V ku dulu"
Haryo: "yaudahh, ayah tunggu di depan ya"
Santi: "okeee yah"

(Setelah itu Haryo pergi dari kamarnya)

Santi: "huft kebiasaan kalo pagi suka Ng*Ceng nih burung" (mencoba menekuk k*ntol nya Santi)
Santi: "sabarrrr Santi hanya dua kali tahap lagi aku akan bebas tanpa memakai ini"
Santi: "hufttt....."

Ibu tri pun mendengarkan suara calon mantunya yang sedang mengerang kesakitan dan ia pun masuk ke kamarnya Haryo untuk memastikan bahwa Santi tidak kenapa kenapa

Ibu tri mengintip lewat jendela kamar yang sedikit terbuka: "ada apa San? Mau ibu bantu?"
Santi: "ehhh ibu ga ada Bu ga ada" (Santi salting karena panik MISS K nya dilihat oleh ibu tri)
Ibu tri: "owalaah lagi make silicone ya San?, mau ibu tolong?"
Santi: "hmmm buu aku malu"
Ibu tri pun masuk kedalam kamarnya Haryo: "ngapain malu, kamu ini kan akan jadi istrinya anak saya, dan otomatis kamu akan jadi mantu saya. Maka secara tidak langsung kamu adalah anak saya."
Santi: "tapi apa ibu ga ilfeel lihat alat kelamin saya(k*ntol)?
Ibu tri: "engga, saya udah biasa dulu melihat hal ini sebelumnya." (Ibu tri duduk di kasurnya Santi)
Ibu: "sini kamu mendekat ke ibu san"
Santi: "eh iya iya Bu sebentar"
Santi lalu berdiri persis didepan mukanya ibu tri, dan alat kelamin warianya masih mengacung tinggi di hadapan Bu tri
Ibu: "ah ini mah gampang banget San. Kalo kamu tau ya ini tuh tinggal kamu pegang aja ujung pangkal batang mu, (lalu ditekan lah b*tang k*maluan Santi dan ditekuk kebelakang dengan cepat)
Santi: "aahhhhhhhhhhh ibuuuuuuuuuu hentikaaannn ahhhhhsss sssakitttt" (erangan kesakitan)
Ibu tri: "cepet kamu pake siliconnya biar burung mu ga naik lagi"
Santi: "eh iya Bu sebentar" (ia langsung buru buru menaikan siliconnya agar burung itu tidak memaksa naik kembali)

Setelah silicon itu terpakai

Santi: "akhirnyaaa selesai juga aku makenya Bu...."
Ibu tri: "lain kali kalo kamu kesulitan bilang ibu aja"
Santi: "hmmm iya Bu, apa ibu ga jijik punya mantu kayak Santi"
Ibu tri: "selagi kamu itu baik dan sayang sama ibu, ibu akan menerima kamu Santi"
Santi memeluk ibu tri: "aku sayang ibu....."
Ibu tri: "ibu juga sayang kamu nak Santi"
Ibu tri: "udah udahh itu mas mu udah nungguin depan"
Santi: "eh iya Bu, yaudah Santi pergi dulu ya Bu"
Ibu tri: "emang kamu mau kemana nduk?"
Santi: "mau ndaftar permohonan pernikahan Bu di KUA kecamatan"
Ibu tri: "owh, yawes ibu doain kalian semoga berhasil ya nduk"
Santi: "aaamin Bu ..... Terima kasih banyak ya Bu udah dukung Santi"
Ibu tri: "sama sama nduk"

(Santi pun menghampiri Haryo yang sudah menunggunya di depan rumah)

Haryo: "lama banget sih kamu mah"
Santi: "iya sabar lah yah, udah tau kesusahan aku ini buat ngatur posisi burung ku"
Haryo: "lagian pagi pagi udah Ng*Ceng aja"
Santi: "ya mana aku tau, orang udah bawaan lahir, untung aja tadi ibu mu bantuin aku"
Haryo: "hah ibu? Ibu ku?"
Santi: "iya ibu mu tadi yang bantuin aku"
Haryo: "sebentar, dia pegang burung mu?"
Santi: "iyaaaaaa ayaaaahhh"
Haryo: "lohhhhh what ibu kok mau pegang burung mu mah?"
Santi: "ntahlah, mungkin aja aku udah terima jadi mantu ibumu kali, jadi dia ga jijik sama alat kelamin ku?"
Haryo: "buseeet berkelas gitu mah"
Santi: "siapa dulu........ Santi gitu loh" (dengan gaya nya)
Haryo: "udah, udah ayo berangkat mah"
Santi: "gass yah"
Haryo: "surat surat udah kamu bawa?"
Santi: "aman ini semua aku taruh tas"

Perjalanan Akhir Dari Kehidupan Santi Menjadi Seorang Istri.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang