PERJANJIAN

298 10 6
                                    

(LANJUTAN)

Setelah mereka dari pemakaman Rossa, mereka pun memutuskan langsung kembali ke kota solo untuk beristirahat serta sedikit mengurus persiapan pernikahan, sebelum mereka kembali lagi ke kota jakarta.

Lalu Yuni menghubungi pak Haryo untuk memberitahukan bahwa ia sudah menemukan baju pengantin yang cocok untuk Haryo dan Santi kenakan ketika nikah nanti

(Didalam perjalanan)

(Menelfon)
Haryo: *mengangkat telepon* "iya ada apa Yuni?"
Yuni: "halo pak, ini saya udah dapat kebaya pengantin yang bapak mau sudah ada di toko sekarang"
Haryo: "okee besok pagi saya kesana sama calon istri saya"
Yuni: "baik pak nanti akan saya kirim contoh contohnya ke bapak"

(Telepon dimatikan)

Santi: "siapa yah?"
Haryo: "itu karyawan ku, dia kan tadi siang ku suruh nyari baju buat kita. Terus dia ngabarin kalo sekarang udah dapat bajunya, terus bakal dikirim lewat WhatsApp"
Santi: "coba yah mana hp mu, aku mau lihat"
Haryo: "nih mah"

(Ilustri foto yang dikirim oleh Yuni kepada pak Haryo)
(SC: google)

Santi: "iya yah ini udah" (melihat foto bajunya)
Haryo: "mana lihat mah...."
Santi: "nih....." (Memberi lihat fotonya ke haryo)
Haryo: "gimana menurut mu?"
Santi: "aku suka sih yah, apalagi warnanya"
Haryo: "iyaudah besok kita lihat aja ke toko ku"
Santi: "Ahhh ayahhh hari pernikahan kita akan semakin dekat"
Haryo: "iya mahh aku juga tak sabar...."
Santi: "aku juga yah, tak pernah aku menduga dari seorang waria jalanan yang hidup dari hal kotor sekarang akan menjadi istri dari laki laki yang baik seperti kamu yah"
Haryo: "mah, kalo memang udah jalan nya itu sudah rencana yang diatas. Jadi bukan hanya karena aku, tapi itu juga karena dirimu sendiri"
Santi: "hahaahahahhaha aku masih ga nyangka yah bisa menjadi pasangan hidupmu. Biasanya laki-laki yang datang padaku aku hanya karena penasaran doang"
Haryo: "ahahahahahah aku akan menjawab bahwa tidak semua laki laki seperti itu mah...."
Santi: "kalo ga seperti itu ya berarti seperti aku jadi seorang perempuan"
Haryo: "ish bisa aja kamu mah, aku harap kamu bisa menjadi seorang istri dan ibu yang baik ya mah"
Santi: "insya Allah ya, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk ini semua. Aku gamau lepas apa yang aku dapatkan susah susah"
Haryo: "aku juga akan berusaha semaksimal mungkin juga untuk menjadi suami yang baik untukmu mah, btw kamu laper ga mah?"
Santi: "laper sih dari siang tadi kita makan bakso  belum makan lagi"
Haryo: "iyaudah nanti di rest area kita mampir mah"
Santi: "boleh aku juga mau pipis nih daritadi kebelet"
Haryo: "pipisnya berdiri atau jongkok tuh"
Santi: "eum kadang aku masih suka kencing berdiri yah...."
Haryo: "hadeehhhhhhhhhhh kamu ini ya, inget loh kamu ini perempuan. Jangan di biasa in kencingnya berdiri"
Santi: "hehehehe malas jongkok yah, masih suka kebawa jiwa laki-lakinya apalagi yang sering pas baru bangun tidur kelupaan kencingnya berdiri"
Haryo: "besok besok di biasa in ah kamu itu kan bukan laki laki"
Santi: "iya ayah maafin mamah ya"
Haryo: "iya dimaafin pokoknya jangan di ulangin lagi"
Santi: "iya ayah aku tercintaa"
Haryo: "ih dipuji pula aku ini sama kamu"
Santi: "ati ati nanti salting"
Haryo: "salting sih aku, s*nge langsung tinggi"
Santi: "yeuh itu mah kamu aja yang nafsuan"
Haryo: "ga bisa aku kalo soal pipis mu mah"
Santi: "tuhkan jadi bahas pipis, pasti daritadi ngelihatin pipisku yang lagi berdiri ya"
Haryo: "bukan main mah, kamu kalo lagi Ng*Ceng suka jadi gede banget dah keknya kalah punya ku"
Santi: "biarin lahh seorang istri itu harus memperhatikan K*ntolnya biar suaminya ga selingkuh!"
Haryo: "huwaaaa dah lah kalo soal k*ntol mu aku nyerah ga ada lawan"
Santi: "sebenarnya yang aku ga seneng itu ketika pake baju ketat ya gini, burung ku suka kemana mana ga terkondisikan"
Haryo: "berarti mulai sekarang harus juga make v*gina sintetis mah"
Santi: "iya tau cuma mamah belum kebiasaan aja kek gimana ya yah, aku make itu tuh k*ntol ku kayak kaku ga bisa digerakkin  soalnya batang ku itu masuk ke dan nekuk di bagian v*ginanya"
Haryo: "emang sakit ya mah?"
Santi: "ehm sakit sih yah kek kram batang ku tuh, apalagi pas make kayak ga bisa di gerak kaku"
Haryo: "lebih enak mana mah?"

Perjalanan Akhir Dari Kehidupan Santi Menjadi Seorang Istri.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang