(LANJUTAN)
Haryo:"............" (Diam seribu bahasa)
Bimo: "ayah kenapa diem aja?"
Santi: "owh ya Bimo jangan sampe tau, dan kamu pastiin kalo kamu ketempat mommy sendirian! Paham!!"
Haryo: "iya paham...."
Bimo: "ayah kenapa sih?"
Haryo: "engga apa apa Bimo..."
Santi: "yaudahh jangan ganggu aku dulu, aku lagi males ladenin kamu".
Haryo: "iya mah...."
Santi: "besok Bimo sekolah kan har?, Atar dia sekolah dulu dan kamu bisa bebas menggunakan pakaian perempuan setelahnya"
Haryo: "tapi apa harus ya mah?"
Santi: "harus! Kalo engga kita batal nikah aja!"
Haryo: "iya iya aku turutin"(Santi menutup telepon)
Bimo: "mamah bilang apa yah?"
Haryo: "ah engga tadi mamah bilang ayah jangan lupa nganterin kamu ke sekolah"
Bimo: "loh kok sekolah sih...."
Haryo: "iyalah! Kamu udah sering izin!"
Bimo: "iya udah dehh...."Setelah itu mereka pun sampai kembali ke ibukota termasuk pula Santi
Dikarenakan para penumpang sudah turun di terminal Pulogebang Santi pun maju kedepan untuk bilangin titik turunnya
Kernet: "tak kira udah ga ada penumpang tadi ...."
Santi: "heh ngawur aja mas nya...."
Supir: "ini yang tadi di solo nangis nangis itu ya"
Santi: "ish bapak jangan kayak gitu malu saya...."
Supir bus: "hahahaha lagian saya lihat kamu naik bis sedang nangis"
Supir bus: "terus saya lihat dari kaca spion ada anak kecil ngejar ngejar"
Santi: "itu anak saya pak...."
Supir bus: "loh kok ibu tega biarin anak ibu ngejar bus sendirian?"
Santi: "engga sendirian itu, bapak lihat ada mobil Terios hitam didepannya kan? Nah itu suami saya"
Supir bus: "owhhhhhh itu....."
Supir bus: "ini mau turun dimana?"
Santi: "turun sekitaran Kalimalang aja pak..."
Supir bus: "sebentar disitu kalo ga salah inget tempatnya mommy yoana..."
Santi: "loh bapak kenal dengan mommy saya?"
Supir bus: "mommy mu? Saya kenal banget dengan dia, dulu saya pernah jalin hubungan dengan dia waktu saya masih bawa ekspedisi. Setelah itu saya keluar dari ekspedisi terus daftar bus, saya akhirnya menikah"
Santi: "doyan jajan juga bapak ternyata ..."
Supir bus: "sebentarrr tadi kamu bilang mommy yoana apa kamu anak buahnya?"
Santi: "heheheh udah engga pak sekarang saya sama keluarga saya"
Supir bus: "berarti pernah kan?"
Santi: "hehehehe....."
Supir bus: "sebentar, seinget saya disana itu tempatnya waria semua, emang ada perempuan nya?"
Santi: "Ndak ada sih pak...."
Supir bus: "lah terus kamu?"
Santi: "menurut bapak?"
Supir bus: "masa kamu waria?" (Memandang tubuhnya Santi)
Santi menganggukkan kepala
Supir bus: "hah?"
Kernet: "serius mbak...???"
Santi: "loh pada kenapa sih kalian? Emang ga pernah lihat waria secantik dan sealim ini?"
Supir bus: "aku masih ga percaya, masa kamu waria....?"(Santi memperlihatkan selangkangan nya)
Kernet: "loh ada batangnya juga......"
Supir bus: "masa sih ini beneran?"
Santi: "pegang aja...."Kernet bus memegang selangkangan nya Santi
Kernet: "iya pak asli, berkedut kedut"
Supir bus: "sebentar.....aku ga bisa pegang soalnya lagi megang stir"
Lalu lampu merah perempatan
Supir bus juga memegang selangkangannya Santi: "iya i berkedut kedut"
Santi: "dibilang saya itu waria pak"
Supir bus: "tapi kok bisa? Waria secantik ini?"
Santi: "iya namanya juga perawatan pak, jelas bisa"(Lampu kembali hijau)
Santi: "udah udah bapak fokus nyetir udah hijau lagi"
Supir bus: "eh ya...." *Tin tin tin!!!!* (Suara klakson mobil yang udah bergema karena bus nya tak mau jalan)
Santi: "dasar.....kayak ga pernah lihat waria aja pak, kan dulu bapak sering jajan"
Supir bus: "itu kan dulu...."

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Akhir Dari Kehidupan Santi Menjadi Seorang Istri.
Fantasyini adalah penghujung cerita dari kisah Santi si waria pinggir jalan yang ingin menikah dengan pengusaha sukses bernama Haryo. ia harus berjuang melewati tantangan yang ia dihadapi olehnya untuk menikah laki laki pujaannya..... Kisah haru dan bahagi...