Incest; new life together

65 9 32
                                    

-🌻✨-





Hari-hari mereka di kota kecil itu mulai terasa seperti surga kecil yang Lex dan Hyunsik ciptakan bersama. Tidak ada lagi tekanan dari keluarga atau masyarakat, hanya ada keduanya yang saling mencintai dengan cara mereka sendiri.

Setiap pagi, Hyunsik selalu bangun sedikit lebih dulu dari Lex. Dia suka menikmati momen damai saat adiknya masih tertidur dengan wajah yang terlihat begitu polos. Tapi Lex, meskipun masih setengah terlelap, selalu sadar kalau Hyunsik tengah memperhatikannya. Dengan mata masih tertutup, Lex akan meraih tangan Hyunsik, menariknya mendekat, llu berkata dengan suara serak khas bangun tidurnya, "Lo ngeliatin gue lagi, ya? masih belum puas ngeliatin gue semalem?"

Hyunsik tertawa kecil sambil menggelengkan kepala, "Gue cuma lagi menikmati momen tenang sebelum lo bangun dan mulai ngerecokin gue lagi."

Lex membuka matanya dan tersenyum kecil. "Gue ngerecokin lo? kakak gue yang paling manis, lo tau kan? ngerecokin lo itu bagian dari job desk gue?"

"Job desk?" Hyunsik mengangkat alisnya, sedikit geli mendengar pilihan kata Lex.

"Ya, gue kan adik yang manja dan sayang banget sama kakaknya. Gue bakal terus ngerecokin lo sampai lo bosan sama gue, tapi kayaknya lo nggak akan pernah bosan, kan?" Lex mendekatkan wajahnya ke Hyunsik, dengan senyum penuh godaan.

Hyunsik hanya bisa menghela napas sambil tersenyum. "Lo ini memang susah banget diatur ya Lex?"

"Lo yang bikin gue jadi kayak gini. Kalo kakak manis kayak lo nggak bikin gue jatuh cinta segila ini, gue mungkin bisa hidup dengan tenang," Lex terkekeh, sebelum mencium pipi Hyunsik dengan lembut.

Setiap pagi adalah momen di mana Lex bisa paling bebas menunjukan betapa ia mencintai Hyunsik. Ia selalu memeluk Hyunsik dari belakang saat mereka di dapur, memperhatikan kakaknya yang sedang membuat sarapan. Tangan Lex akan melingkari pinggang Hyunsik, wajahnya menempel di punggung Hyunsik, membuat Hyunsik sedikit tergelitik.

"Lo bisa nggak diem sebentar aja, Lex?" tanya Hyunsik dengan nada setengah kesal

"Nggak bisa nih kak. gue cuma mau manja-manja sama lo, mumpung nggak ada yang ngeliat," jawab Lex dengan suara menggoda dan alis yang ia mainkan.

Hyunsik mendengus pelan, namun hatinya tak bisa menahan kehangatan yang selalu muncul setiap Lex ada di dekatnya. Lex akan terus memeluk Hyunsik erat, kadang bahkan mencium tengkuk nya, membuat Hyunsik merasakan geli yang aneh namun menyenangkan.

"Apa lo nggak capek manja terus kayak gini?" Hyunsik bertanya sambil membalikkan badannya menatap Lex yang masih menempel di tubuhnya.

Lex tersenyum lebar, tangannya msih melingkari pinggang Hyunsik. "Gue bakal capek kalo lo bilang udah bosen sama gue, tapi lo nggak pernah bilang gitu, jadi gue rasa gue masih aman buat terus manja-manjaan sama lo."

Hyunsik tak bisa menahan senyumannya. "Yaudah, tapi jangan gangguin gue pas masak, oke?"

"Oke, Kakak gue yang paling manis sedunia. Gue xuma mau deket-deket lo doang." Lex akhirnya melepaskan pelukan mereka, tapi masih berdiri sangat dekat, seolah tak mau menjauh dari Hyunsik.


Di siang hari, ketika mereka selesai dengan pekerjaan masing-masing, Lex dan Hyunsik selalu menyempatkan waktu untuk sekedar bersantai bersama. Salah satu aktivitas favorit meeka adalah berjalan-jalan di sekitar taman kota kecil tempat mereka tinggal. Saat itu, Lex akan mengenggam yangan Hyunsik dengan erat, seolah tak ingin melepaskan tangan dan Hyunsik dari sisinya.

"Lo tau nggak, kak?" Lex memulai obrolan sembari menatap langit biru di atas mereka. "Gue dulu nggak pernah ngebayangin kalau gue bisa sebahagia ini sama lo."

ONESHOOT LEXHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang