ⅩⅣ : Huspire are still alive?

10 8 0
                                    

Annovra's Adventures : 14

·
·
·

Welcome & Happy Reading All !!

           DERSILIO menghentikan kudanya saat ia sudah tiba di depan rumah Laevuna. Ia kemudian turun dari pundak kudanya. Menarik tali yang ada pada kudanya tersebut.

Pria itu memandang sekeliling, memikirkan bagaimana caranya agar kudanya itu tidak melarikan diri semasa ia ditinggal?

Matanya mengamati sekelilingnya, mencari sesuatu yang dapat membantu. Rambut putihnya menari-nari saat angin membelainya. Sesekali tangan kirinya naik membetulkannya saat rambutnya menutupi mata.

Beberapa saat kemudian, matanya tertancap pada sebuah kayu besar dan panjang, berdiri tegak tidak jauh dari tempat ia sedang berdiri.

Wah! Nasibnya baik hari ini. Ia akan mengikat kudanya di tali itu. Ide bagus!

Bibir seksinya mengukir senyuman tipis. Kemudian, ia berjalan ke arah kayu tersebut sambil menarik tali kudanya.

Saat tiba di dekat kayu besar itu, kemudian Dersilio mengerakkan tangannya memegang kayu tersebut. Ia menggoyang-goyangkannya untuk memastikan bahwa kayu tersebut benar-benar kokoh untuk mengikat kudanya. Kalau tidak, belum sempat beberapa saat kudanya sudah lari karena kayunya tidak kuat.

Ketika sudah memastikan kayu tersebut benar-benar kokoh, ia menarik tali kudanya dan mengikatnya di kayu tersebut.

"Siap!" Ia menarik-narik talinya untuk memastikannya tidak mudah lepas. Lalu, ia membalikkan badan. Tangannya naik mengelus kepala kudanya.

"Kau di sini dulu, aku ada urusan." Kuda tersebut seakan memahami apa yang dikatakan tuannya itu, ia mengendus-endus tangan tuannya.

Dersilio terkekeh melihat tingkah kuda kesayangannya itu.

"Jangan nakal. Awas saja kalau kau berkeliaran." Ia memukul-mukul pundak kudanya itu dengan lembut sebelum melangkah ke arah tangga rumah Laevuna.






















































































































                KASTIL kuno yang megah yang ditinggali sang raja ditandangi beberapa prajurit. Suara telapak kaki kuda-kuda mereka terdengar oleh prajurit-prajurit penjaga kastil.

Semuanya menoleh ke arah jembatan batu penghubung kastil dan tebing di sebelah. Terlihat ada empat prajurit sedang mengendarai kuda mereka menuju kastil.

Seorang prajurit penjaga kastil mengecilkan matanya agar ia bisa lebih jelas melihat siapa gerangan mereka.

Matanya kembali seperti biasa ketika ia sudah mengenal siapa mereka. Keempat prajurit-prajurit tersebut adalah prajurit-prajurit yang termasuk yang bertugas untuk memeriksa keadaan hutan dan mereka juga yang diperintahkan raja untuk memantau Dersilio. Salah satu dari mereka bernama Rufus. Ia-lah yang dijadikan ketua prajurit-prajurit pemeriksa hutan.

Dari jauh Rufus dapat melihat salah satu prajurit penjaga yang akrab baginya. Ermias! Teman lamanya! Oh, sudah begitu lama tidak bersemuka dengan pria itu seingatnya.

"Ermias!" teriak Rufus ketika ia dan teman-temannya sudah tiba di depan kastil. Ia memberhentikan kudanya, lalu turun untuk menyapa temannya yang sudah lama tidak ia temui.

Annovra's Adventures [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang