09

366 7 3
                                    

Hari senin waktunya kembali masuk sekolah jo sudah sampai di sekolah bukan yang pertama tapi dia salah satu yang tercepat datang.

Jo duduk di kursinya dan melihat ke arah tempat duduk alex yang kosong. Kemarin alex mengantar pulang jo ketika sore hari dan setelah itu tidak ada percakapan lain bahkan mereka tidak bertukar nomor.

Sampai bel masuk  pun alex tidak masuk kelas namun temam teman nya yang lain masuk " Bolos lagi" Guma jo kecil.

Jam pelajaran berganti kali ini masuk jam olahraga " Ketua kelas tolong ambil bola di gudang" Kata pak tomi guru olahraga nya.

" Pingang ku masih sakit karena perbuatan alex... Malah olahraga... Tapi mengingat betapa besar dan panjang punya nya membuatku teransang" Pikir jo saat menuju gudang tempat penyimpanan peralatan olahraga.

Jo membuka pintu gudang dan langsung di sambut bau khas gudang yang lembab jo melihat ke sekeliling untuk mencari kotak bola voli.

" Ah tuh dia" Kata jo saat menemukan kotak itu saat mengangkatnya dia terkejut karena melihat sosok yang tidak asing baginya. "Alex?" Kata jo yang melihat alex tengah tidur di matras yang ada di sana.

"Lex... Alex....bagun...." Kata jo sambil menoel noel pipi alex, alex setengah sadar dan menarik jo sampai jatuh di pelukannya.

"Lex.. Alex" Jo sedikit panik " Kenapa? Ayo sini" Alex mencium jo dengan brutal jo berusaha melepaskan dirinya dari alex

"Lex sadar... Ini di sekolah alex" Jo bersahil melepaskan dirinya " Kenapa sih" Alex kecewa. " Ih aku libur dah!" Jo pergi dari sana meninggalkan alex yang masih memandanginya dari sana.

" Ini pak" Jo menyerahkan kotak bola itu " Okey anak anak buat kelompok hari ini kita main voli".

Alex nampak ada di pinggir lapangan dengan wajah yang masih terlihat baru bangun tidur. " Alex ikut?" Glen bertanya pada alex yang sudah duduk di pinggir lapangan sambil menyilangkan kaki dan tangannya.

" Tidal kalian saja" Tolak alex yang sekarang sudah sibuk dengan hp nya. Jo ada di tim yang berbeda denga  teman teman alex lain.

Permainan berjalan dengan lancar namun sepertinya itu membuat deren kesal yg sebelum nya dia fokus untuk mencetak angka tapu kali ini dia lebih memilih untuk membidik hal lain.

Berkali kali deren melemparkan bola dengan kencang menuju jo dan jo berhasil menghindar atau dia dapat membalikan bolanya namun jo yang bukan atlit seperti deren juga bisa kewalah.

Kali ini deren berhasil memberikan smash ke arah jo tepat mengenai wajahnya. "Hahahah... Kena kau" Deren tersenyum puas atas tindakannya.

Pukulan bola kuat itu membuat jo mimisan dan dia langsung pergi ke uks untuk itu.

Selesai olahraga mereka pergi ke kanti walau sebenarnya pelanjaran selanjutnya sudah di mulai tapi siapa yang mau  melarang mereka toh sekolah itu milik alex.

" Puas banget lo ren" Kata glen yang memperhatikan deren dengan senyum puasnya " Tentu saja aku memgenai sasaran ah... Seharusnya bisa lebih kuat lagi" Kata deren dengan senyum mengejeknya.

" Lo ada masalah apa sama jo gak biasanya lo gini" Kata ken selidik " Sebenarnya aku curiga kalau dia gigolo" Kata deren yang sontak membuat mereka terkejut.

"Maksud lo" Kata ken yang tertarik " Lo ingat dea kan mantan gue, gue ketemu dia sama jo di hotel" Kata deren " Tapu busa aja selingkuh or one night kan biasa kau juga gitu" Kata ken.

" Dea dia suka sewa hal kek begitu mangknya gue putusin dia lagian jo dia bukan sekali dua kali gue lihat di hotel sama cewek bahkan cowok" Timpa deren.

" Wah... Kalau itu benar pasti bakal heboh" Kata ken. " Berhentilah mengosip atau kalian akan terlihat seperti wanita" Kata alex dan beranjak dari duduknya.

" Mo kemana lex?" Kata glen " Tidur" Kata lex dan pergi. Glen memandangi punggung alex yang pergi menjauh.

Alex melewati ruang uks dan melihat punggung jo yang duduk di salah satu ranjang di sana.

" Ah... Sial" Decak alex dan pergi dari sana.

Bel pukang sekolah jo keluar dari gerbang sekolah tapi perasaannya dia seperti sedang di perhatikan. Dia melihat ke sekelilinh namun dia malah mendapati alex yang baru saja keluar dari sekolah menuju mobil nya dan pergi.

" Ah... Aku lupa mengembalikan card nya alex" Kata jo memgingat kalau kartu alex masih ada padanya.

Chat masuk ke hp alex,
Jo " Kartu lo besok gue balik in"
Alex " Pakai aja sesukamu itu kartu untuk mu"
Jo " Tapi... Gak oerlu lex"
Alex " Pakai aja tapi kalau kau mau mengembikannya kerumah ku saja nanti malam.

Jo sebenarnya curiga dengan alex kenapa dia mengundangbya ke rumahnya apa akan ada sesuatu yang di rencanakan alex.

"Saya mau bayar uang rumah sakit" Kata jo ke salah saty orang di rumah sakit itu. " Eh jo lama tidak jumpa, kabar mu baik?" Kata salah satu dokter di sana yang terlihat sudah sangat akrab dengannya.

" Ah.. Dok iya baru sempat sekalian bayar berobat, ibu bagaimana?" Kata jo ke dokter yang bernama zeus itu. " Masih sama sih walau perkembangannya lambat namun ini sudah sangat baik dia bisa bertahan" Kata dokter itu yang di balas anggukan oleh jo.

Jo duduk di depan ruang ICU memghela nafas berat untuk mengurangi beban yang ada di pundaknya.

Jo memejamkan matanya untuk beberapa saat sebelum dia melihat jam yang sudah menunjukan pukul delapan malam.

Jo sempat berpikir untuk menghabiskan uang yang ada di kartu alex untuk biaya rumahsakit ini namun jo mengurungkan niatnya.

" Sudahlah ayo jo" Jo beranjak dari duduknya dan pergi ke rumah alex.

Memencet bel dari balik rumah megah itu bahkan rumah alex mungkin lebih besar dari istana presiden.

Pintu gerbamg terbuka jo masuk dengan di pandu pria paruh baya yang sepertinya bekerja di sana.

"Tynggu di sini dulu saya panggilkan tuan alex" Pria itu lergi dan jo duduk di sofa yang ada di ruang tamu itu.

" Kau tak ganti baju?" Kata alex yang melihat jo masih menggunakan seragamnya. " Ah aku ada urusan tadi" Kata jo " Katanya libur bukan melayani kan" Kata alex.

" Tidak!" Kata jo kesal " Okey.. Oeky..." " Ini kartumu " Kata jo sambil menyerahkan kartunya alex.

" Aku ada satu penawaran menarik untukmu" Kata alex menatap jo yang berdiri di depannya.

" Tinggal lah di sini bersama ku" Kata alex, jo mengerutkan keningnya mencoba memcerna perkataan alex.

" Sampai ujian akhir semester depan" Sambung alex " Tidak bisa lex" Kata jo mencoba menolak.

" Dengarkan dulu sampai akhir" Alex mendorong jo samlai dia kembali terduduk di sofa.

" Jadilah tutor ku sampai akhir semsster ajarin aku dan buat nilai ku naik aki akan membayarmu dan mungkin juga melakukan itu tapi dengan sayarat kau harus tinggal di sini gimana cukup menarim bukan" Kata alex.

" Aku bilang tidak ya tidak aku tak mau tinggal dengan mu... Belajar bukankah kau malah hanya akan ngentotin aku doang bahkan sekarang kontolmu sudah minta di bebaskan tidak aku tidak mau kalau kau mau tunggu akhir pekan" Kata jo dan memberikan kartu alex.

" Aku dengar ada dokter yang bagus di jerman untuk oengobatan ibumu" Kata alex itu membuat langkah jo terhenti.

" Aku bjsa membiyayainya samapai kapanpun dan aku akan trtap membayarmu untuk dua hal mengajariku dan ngentot dengan ku win win solusi kan kau tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit dan aku mendapatkan apa yang ku mau" Jo berbalik dan meraih kerah baju alex.

"KAU!" jo hampir memukul alex,yang di balas senyum smirk nya alex.

Bersambung

Alex dan JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang