" Jadi gimana kau mau?" Tanya alex sambil menatap jo. Jo melepas kerah alex " Tau dari mana kau" Tanya jo " Mudah bagi ku siapa ayahmu, adikmu, dan ibumu. Ayah dan adik mu sudah mati ayahmu karena rentenir adik mu karena penyakit ibu mu.." Alex menahan perkataannya.
Alex memberikan senyum nya " Gimana aku bisa menjamin pengobatannya" Alex mengangkat hp nya menunjukan nomor yang sepertinya orang suruhan nya.
" Okey" Kata jo yang di balas senyum alex " Pilihan yang bagus" Alex menelfon nomor itu dan berbicara ke sana. Jo mendapat sms dari rumah sakit jika ibu nya akan di pindahkan ke salah satu rumah sakit paling besar di jerman malam itu juga.
" Selamat datang jo... Ah tidak guru ku" Kata alex " Aku punya sayarat untuk ini" Kata jo " Baik apa itu".
"Belajar selama 5 jam perhari tanpa terkecuali, jangan membantah perkataanku, aku mau kamar terpisah dan tidak ada sex kecuali aku mengizinkannya" Kata jo.
" Okey tapi ada satu hal yang harus kau patuhi jangan... sex... dengan... Orang...lain" Alex mendikte kata kata nya.
"Okey" Jo menyetujuinya " Selamat datang jo" Alex memeluk jo " Ayo aku tunjukan kamar mu" Alex meraih tangan jo dan membawanya ke lantai tiga.
Alex membuka pintu kamar nya jo kamar yang bahkan lebih luas dari rumah jo dulu. " Selamat malam guru ku" Alex pergi ke kamar nya yang ternyata ada di sebelah kamar jo.
Walau bersebelahan tapi kamar mereka berjauhan.
Pagi telah tiba jo sudah siap dengan seragam sekolahnya dan turun ke bawah melihat alex yg tengah menyantap sarapannya.
" Tidurmu nyenyak?" Katanya alex tanpa mengalihkan pandangnnya " Cukup baik, selepaspulang sekolah kau jangan kemana mana langsung pulang kita harus mengejar ketertinggalan mu" Kata jo.
" Baiklah... Gak sarapan?" " Aku tidak berselera" Jo pergi, di depan sudaj ada dua mobil yang terparkir satunya milik alex dan satunya yg tidak tau milik siapa.
" Tuan ini kunci mobilnya, atau mau di antar saja?" Kata salah seoarang pelayan di sana " Ah...tidak perlu" Tolak jo.
" Itu mobil mu pakai saja aku baru beli" Kata alex yang sudah naik ke mobilnya dan pergi meninggalkan jo.
Di sekolah dia tidak melihat keberadaan alex bahkan mobilnya juga tidak ada di parkiran.
Chat masuk
Jo " Dimana?"
Alex " Gue gak akan sekolah hari ini jumpa sore nanti jam enam"Satu tongkrongan alex tidak terlihat hari itu, pulang sekolah jo memutuskan untuk ke toko buku mencari beberapa buku yang mungkin bisa membantu nya untuk mengajari alex yang bodoh itu.
Dia masih saja merasa di ikuti seseorang, saat orang itu lengah jo berhasil hilang dari pandangnnya.
" Sedang apa kau?" Tanya jo pada wanita yang ada di depannya "ah... Anu... Bukan apa apa" Wanita itu mencoba pergi tapi tangannya di cegat oleh jo.
"Kau yang kemarin bareng sama mereka kan, kau di rundung lagi?" Tanya jo mendapati kalau itu adalah diana. Diana mengeleng cepat wajahnya tertunduk malu.
" Jadi ngapain di sini?" Tanya jo lagi yang kali ini dengan nada yang lembut " Ah... Cuman mau kenal kamu" Kata kata diana hampir tidak terdengar oleh jo.
" Jadi selama dua hari ini yang ngikitin aku itu kamu?" Kata jo " Iya... Kau kerumah sakit dan menginap di rumah salah satu dari mereka" Jawab diana.
Sial diana tau kalau jo dan alex tinggal bersama, " Din bisa rahasiakan soal itu eum... Sebenarnya aku hanya menumpang beberapa saat di sana" Kata jo yang di balas anggukan oleh diana.
" Terimakasih kalau begitu" Kata jo melepaskan pengannya dari diana dan tersenyum kecil. " Tapi aku boleh minta nomor mu?" Kata dia sambil menyodorkan hp nya ke jo "tentu tapi kau harus menepati janjimu" Kata jo dan di balas anggukan oleh diana.
Mereka berpisah di toko buku itu sudah jam enam lewat dan jo baru aja mo pulang. Sampai di rumah alex
" Dari mana aja jo?" Tanya alex yang tengah duduk di sofa sambil menyelidik. " Beli buku untuk mu" Kata jo meletakan bungkusan yg berisi buku buku itu.
" Aku mau mandi dulu kita mulai setelah makan malam" Kata jo dan meninggalkan alex.
Tok.. Tok...tok pintu kamar alex di ketuk di sana sudah ada alex dengan kaos yang oversize menyembunyikan otot otot nya yang besar namun tangan yg berurat iyu masih terlihat jelas.
" Baik lah kita mulai dari mana? Ada pelajaran yg kamu suka atau kamau kuasai lex?" Tanya jo yg sudah duduj di meja belajar itu.
" Suka kamu..." Jawab alex sambil tersenyum " Yg bener lex" Jo kesal " Tidak ada ajarin aja apa yg kau kuasai" Kata alex.
" Aku harus tau seberapa jauh yg kau kuasai" Balas jo " Ada sih yang aku kuasai" Kata alex " Apa itu... Mat? Kimia? Bahasa?" Kata jo " Sex.... S...E....X SEX aku sangat mengusai itu sexp" Jawab alex dan tangan nya mulai meraba dada jo.
Jo menepis tangan alex " Sex...okey kalau gutu kita belajar biologi bagai mana pun itu salah satu materinya" Kata jo dan dia mulai mengeluarkan bukunya.
" Hah... Tidak seru" Kata alex, jo mulai menjelaskan tentang biologi mulai dari awal alex tampak acuh tak acuh mendengarkan penjelasan jo.
" Okey sekarang bahas soal ini" Kata jo " Ah males..." Alex mejauhkan duduk nya."lex... Kerjain" Kata jo yang kembali menarik kursi alex sampai wajah mereka cukup dekat.
"Hem... Hadiah nya apa kau aku benar?" Kata alex sengan sedikit mengoda " Baiklah kau mau apa?" Kata jo.
" Hem... Kalau benar setengah aku mau kita ngentot gimana" Kata alex " Tidak!" Jo menolak " Ayo lah... Kiss.. Atau oral?" Kata alex memberikan penawaran lain.
" Okey jika kau benar seper empatnya kau boleh mencium ku kalau lebih dari setengah aku akan mengoral mu tapi kalau benar semua kita lakukan itu" Kata jo.
" Okey! Mari kita mulai" Kata alex yang sekarang perhatiannya sudah beralih ke soal soal itu ada sskitar 50 latihan soal.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Alex dan Jo
Fiksyen RemajaAlex seorang anak SMA yang mendapati bahwa ayah nya adalah seorang gay melihat ayah nya mendesah di bawah tindihan seorang pria membuatnya begitu marah apakah itu adalah alasan ayah dan ibunya berpisah. Jon atau jo seorang murid berprestasi dia ketu...