Alex terbangun dari tidurnya badannya cukup lelah tapi joni nya terpuaskan dengan baik. Dia melirik ke sampingnya melihat punggung jo yang di hiasi otot yang terlihat jelas.
Untuk ukuran anak SMA dia sangat merawat tubuhnya tentu saja dia kan bekerja seperti ini.
Alex memperhatikan tengkuk jo yang ada bekas cupangannya di punggung nya juga ada bekas cakaran tapi sepertinya itu bukan lah hasil perbuatannya.
Dia menyentuh bekas cakaran itu namun jo sspertinya terusik dengan sentuhan alex itu yang membuatnya tidak ingin mengangu tidur lelap jo.
Alex beranjak dari tenlat tidur dan masuk kedalam toilet memamdangi tubuh telanjangnya di depan cermin yang cukup besar yg ada di situ.
Kontolnya setengah tegang tapi dia juga cukup kasian jika harus menganggu tidur jo hanya untuk morning sex bersamanya.
Selesai mandi dia kembali menuju telfon untuk memesan beberapa makanan.
Tubuh jo sangat menggodanya dia ingin sekali memasukan lagi kontolnya kedalam bool nya jo namun dia menahannya.
Jo terbangun karena sinar matahari menusuk matanya, setengah sadar dia melihat alex yang berada di balkon dengan rokok yang ada di bibirnya.
Asap rokok itu mengepul di sekitar tubuh alex yang sudah terbalut rapi dengan bajunya, otot alex tercetak cukup jelas dari balik bajunya yg sedikit ketat itu.
"Kausudah bangun?" Kata alex yang melihat jo duduk di tempat tidur " Mandilah aku sudah menyiapkan baju dan sarapan untuk mu" Kata alex yang di sambut anggukan oleh jo.
Jo ingin beranjak dari tepat tidur namun kakinya seperti di setrum yang membuatnya terjatuh.
" Kau tak apa?" Tanya alex yang menghampirinya jo hanya memukul pelan belakang nya agar dia bisa berdiri.
Alex kembali mengendong jo untuk kedua kalinya "tak apa aku bisa sendiri" Kata jo di gendongan alex "tak apa kau seperti ini juga karena aku" Alex menaruh tubuh telanjang jo di dalam bathtub yang sudah terisi air.
" Bisa sendiri?" Tanya alex memastikan "ya bisa" Kata jo " Okey" Alex keluar dari kamar mandi.
Saat mandi jo memikirkan banyak hal mulai dari sex mereka semalam dan bagai mana dia bisa membuat alex tidak bicara soal pekerjaannya ini.
Jo cukup takut alex akan membeberkan tentang pekerjaannya ini karena pasti akan berpengaruh kepada beasiswa nya.
Jo keluar dengan hanya menggunakan handuk dia melihat alex yang tengah duduk sambil memainkan hp nya di depan meja yang penuh makanan.
Sepertinya alex menunggu jo untuk makan karena makanan itu bahkan belum tersentuh.
" Baju mu ada di meja depan tv" Kata alex yang masih fokus ke HP nya, jo melihat baju yang ada di meja namun itu bukan bajunya ini baju baru.
"Aku pakai punyaku saja" Kata jo saat melihat baju itu " Pakai itu saja bajumu kotor sama pejuh" Kata alex.
Jo mengikuti perintah alex dia menggunakan baju itu yang pas sekali jo tau kalau ini baju pasti mahal.
"Terimakasih" Kata jo " Duduk dan makan" Kata alex yang membenarkan posisi duduknya.
Mereka makan sarapan itu namun tidak ada percakapan di dalamnya jo ingin sekali berbicara tapi dia tidak tau harus mulai dari mana.
" Apa aku mencakar mu semalam?" Kata alex yang memecah keheningan mereka "enggak" Kata jo "bekas itu..." Alex menghentikan omongannya.
"Ah paling om surya dia suka mencakar ku kalau dia terlalu enak" Kata jo yang mengerti maksud dari perkataan alex.
"Ah... Kau baru selesai melakukan nya dengan yang lain sebelum aku?" Kata alex yang sekarang menatap jo.
"Ya begitulah kau pelanggan kedua ku semalam" Kata jo "sial... Aku pakai bekas" Kata alex.
Jo sedikit kesal dengan ucapan alex " Hem... Gak salah namun juga gak benar" " Maksudmu" Tanya alex.
" Benar aku bukan pertama kali melakukan sex dengan orang namun kau yang pertama merasakan boolku, bool ku ini masih perawan" Kata jo sedikit kesal.
"Kau top" " Biasanya sih begitu kebanyakan pelangganku om om gay yang lebih suka boolnya di sodok kontol anak sma dari pada mereka yang melakukan itu, mangkanya aku gak kasih kamu oral kontolku semalem" Kata jo.
Alex memperhatikan jo yang masih fokus dengan makanannya "kenapa kau bekerja ini kau kan pintar" Kata alex yang membuat jo menghentikan aktifitasnya.
"Orang kaya sepertimu mana mungkin mengerti tentang kekhawatiran tidak punya uang" Kata jo yang kembali menatap alex.
Membuat kenangan masa kecilnya terlintas di pikirannya "di pukuli karena tidak punya uang" Sambung jo "salah satu kejahatan yang ada di dunia ini adalah tidak punya uang" Sambung jo yang sekarang meremas kuat sendok yang dia pengang.
" Menghabiskan uang yang banyak dalam waktu semalam kau pasti sudah menghabiskan puluhan juta hanya dalam waktu beberapa ajam saja" Kaya jo.
" Boking aku, hotel, makan, dan baju pasti lebih dari 80" Kata jo yang masih menatap alex.
"Senangnya jadi orang kaya" Kata jo " Tidak juga" Kata alex yang matanya sudah tergambarkan kalau dia marah.
" Masih ada beberapa jam sebelum waktu bokingan mu habis, kau mau melakukannya lagi atau apa?" Kata jo berusaha mengalihkan pembicaraan.
" Tidak untuk saat ini jika sudah selesai makan kita bicara dulu di balkon" Kata alex dan pergi meninggalkan jo yang masih duduk di meja makan.
Jo selesai dan menyusul alex ke balkon alex sedang merokok. " Rokok?" "Tidak aku tidak merokok" Kata jo.
"Lex... Maaf jika perkataan ku menyinggung mu tadi" Kata jo yang sekarang menyandarkan badanya di pagar. "Okey" Kata alex.
" Bisa aku minta tolong?" Kata jo " Tenang aku tidak akan bilang ini ke siapapun" Kata alex yang seperti membaca pikiran dari jo itu.
" Terimakasih kalau begitu" Kata jo " Kau Juga tidak boleh bilang kalau aku pernah memboking mu... Atau aku yang pernah bermain dengan lelaki" Kata alex.
" Aku akan merahasiakan itu" Kata jo yang mengangkat tangannya sebagai tanda janjinya.
"Bunda mu belum kasih tau?" Kata alex "tentang apa?" Kata jo yang sekarang memeriksa hp nya yang sedari tadi dia anggurin.
Chat
Bunda
"Pelanggan mu sepertinya ketagihan sama mu selamat menikmati akhir pekanmu dengan dia"" Kau boking aku untuk 2 hari!" Kata jo sedikit terkejut " Ya, aku akan menghabiskan uangku untuk bool mu" Kata alex yang meremas bokong jo.
"Semalem saja enam jam tanpa henti" Kata jo sedikit khawatir dengan keselamatannya.
"Kenapa panik sekali kau kan juga menikmatinya" Kata alex dengan senyum sinisnya.
"Huff..." Alex menghembuskan asap rokoknya ke wajah jo yang membuat jo batuk.
Alex mencium jo yang di balas jo, "ah... Aku masih belum puas" Kata alex yang mendorong jo untuk berlutut dan menempatkan wajahnya tepat di depan kontol alex yang masih terbalut celananya.
"Aku dalam masalah besar" Kata jo sambil menatap alex dan tangannya yang membuka kancing celana alex.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex dan Jo
Teen FictionAlex seorang anak SMA yang mendapati bahwa ayah nya adalah seorang gay melihat ayah nya mendesah di bawah tindihan seorang pria membuatnya begitu marah apakah itu adalah alasan ayah dan ibunya berpisah. Jon atau jo seorang murid berprestasi dia ketu...