BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT.
hai reader-nim
maaf buat waktu tunggu yang panjang.
ini aku kasih double update buat kalian.
happy reading!!!
Hari ini terhitung sudah 3 hari semenjak ia bertemu jungkook, jimin tak bisa denial lagi dengan perasaannya. Ia akui ia sangat ingin berjumpa dengan ceo jeon corp itu. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak memiliki kepentingan apapun untuk menemui orang sepenting jeon jungkook, jadi ia memilih untuk memendamnya sampai tuahn menakdirkan mereka bertemu kembali. Sedikit berlebihan memang.
"jimin, kau tahu soal festival makanan jepang yang sebentar lagi di buka?"
" festival makanan jepang! Di mana hyung?!" jimin berseru antusias.
"hust, jimin paboo! Lihat, semua orang melihat ke arah kita."hosoek berucap pelan.
"o-ooh, oke oke maaf. Itu kapan hyung?"
"malam ini pembukaan." Tadi sebelum makan siang di mulai hosoek mengajak jimin untuk makan Bersama di kantin rumah sakit, karna hosoek tau bahwa jimin pencinta makanan dan hosoek merupakan teman yang baik hati, jadilah ia memberi tau jimin bahwa vestifal makan akan segera di adakan di seoul.
"hyung, kajja kita pergi mala mini."jimin menggenggam erat tangan yang lebih tua dan menatapnya dengan tatapan berbinar penuh harap.
"aniya, aku akan pergi Bersama kekasihku malam ini,"
"yahh..."
"uhhh, dokter jimin yang manis, maafkan sahabatmu ini. Dan ini juga sebagai motivasi untukmu agar kau segera mencari pa..."
"shuut! Cukup! Setidaknya jika kau tidak bisa menemaniku jangan mengejek."
"hehe, maaf sayangku."
***
Di sinilah jimin sekarang, di rumah sang kakak. Selepas makan siang dengan hosoek tadi, tiba-tiba jinnie menelefonnya dan mengatakan bahwa keponakan tercintanya sedang demam tinggi. Tanpa babibu ia langsung bergegas ke rumah sang kakak. Kebetulan juga jadwal visitnya telah usai sejak siang tadi.
"nuna aku tidak memberi banyak obat untuk pitter, hanya sirup penurun panas saja. Tapi tolong pastikan ia memakan buah dan sayur yang cukup."
"nee, gumawo jimin-ah"
" baiklah kalu begitu, aku pamit pulang dulu." Jimin membubuhkan sebuah kecupan singkat di dahi pitter.
"sleep tight my pitter." Jimin sebenarnya belum ingin meninggalkan keponakan tercintanya. tapi tubuhnya terasa sangat lelah, ia belum tidur dari pukul 3 pagi tadi, ia butuh rehat sejenak untuk menjaga staminanya dan mungkin sedikit jalan jalan malam dapat membantu menghilangkan stresnya. Ah, ia jadi teringat kepada acara festival itu sebenarnya ia ingin mengajak sang nuna dan keponakan tercintanya, tapi ternyata pangeran kecil itu tengah jatuh sakit sekarang. Apa mungkin ia meminta bantuan sang kakak saja?
" emm, nuna apa hyung ada rapat hari ini?" wanita cantik di hadapan jimin itu nampak berpikir sejenak.
"iya, tadi pagi ia bilang kalau hari ini ada jadwal meeting dengan ceo jeon corporation. Tapi nampaknya sudah selesai sekarang."
"oh, oke. Kalau begitu aku pulang dulu nuna."
***
Sesampainya di rumah ia langsung menuju kamar biru kesayangannya dan merebahkan diri di ranjang berukuran king size tersebut. Huh, ia harus pergi ke festival itu. Harus! Tapi apa hyungnya yang baik itu mau menemaninya? Tak apalah, jimin akan mencoba menghubunginya dulu. Tidak ada salahnya kan mencoba.
***
Lelaki bermarga kim itu masih sibuk mengunyah makanannya dan sedikit berbagi cerita dengan seorang pemuda yang sedang duduk dihadapannya, hingga sebuah deringan ponsel memutus percakapan di antara mereka.
Mochi is calling.
Jongin menjawab panggilan tersebut, dan sengaja me-loud speakernya. Malas memegang handphone ketika sedang makan.
"yeobso!"
"aku dengar malam ini ada pembukaan festival makanan di gangnam." Suara jimin terdengar sangat exited di sebrang.
"nde, wae?"
"mau tidak temani aku kesana?"
"aniya."
"hyuungg... ayolah..."
"pergi dengan temanmu saja."
"aku tidak punya teman."
"kenapa kau tidak pergi dengan jungkook?" seorang yang sekarang ini tengah duduk di depan jongin tersenyum dalam diam.
"hah, jungkook? Tidak mungkin!"
"wae?"
"dia pasti sibuk hyung! Aku tidak enak mengganggunya."
"yak! Kau pikir aku tidak sibuk?!"
"hyung, ayolah. Lagi pula siapa aku mengajaknya pergi." Lagi, sosok itu tersenyum simpul.
"pergi dengan jungkook saja."
"dia sibuk."
"hiss, anak ini. Kalau dia tidak sibuk kau mau pergi dengannya?"
"aku bilang dia sibuk. Hyung ya? Ya? Pliiisss."
"aku tidak sibuk jimin-sshi. Mau pergi denganku?"
DEG!
Itu suara jungkook. Jungkook bersama hyungnya sekarang? Oh! Jeon corp! Jimin langsung terduduk seketika.
"o-ooh jungkook-shi."
"nde bagaimana kau mau?" suara berat itu menyadarkan jimin dari lamunannya.
"apa kau tidak kkeberatan jungkook-ssi"
"tentu saja tidak!" itu bukan suara jungkook, itu suara hyungnya.
"tidak apa, aku juga butuh sedikit rehat."
"oke kalau begitu, gumawo."
"your welcome jimin-ie." Sambungan terputus. Apa-apaan itu tadi, jimin-ie?!!
TBC...
tinggal dua atau tiga bab lagi cerita ini selesai...
babayyy...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE (kookmin)
Fanfictionjimin seorang dokter bedah thoraks di perintahkan oleh sang appa untuk menjadi dokter probadi keluarga jeon. bagaimana kelanjutan kisahnya.... NAA_DAA disini...