BAB 15

270 31 2
                                    

Mendengar penjelasan sahabatnya itu Freen menghembuskan nafasnya dengan kasar, mengapa semua saudaranya itu harus bersembunyi seperti itu. Malah membuat mereka sendiri menderita tanpa mau berjuang meyakinkan sang nenek.

Bahkan mereka, hampir saja kehilangan impian mereka untuk menjadi seorang dokter dan seorang aktris. Jika bukan dirinya yang menyakinkan sang nenek untuk menerima pilihan mereka maka dipastikan mereka akan menjadi boneka, sekalipun dia harus mengorbankan diri untuk menjadi penerus tahta perusahaan.

"Ya sudahlah, mau bagaimana lagi to kalian saling mencintai hanya saja jangan pernah menyakiti kedua adikku, jika kalian melakukannya kalian tahu sendiri apa akibatnya!! ". Ucap Freen menatap keduanya dengan tatapan menusuk dan membunuhnya.

Keduanya menelan salivanya dengan berat, jujur saja mereka takut dengan Freen yang seperti ini.

" Aku mencintai adikmu sejak kita masih remaja Freen, kamu tahu sendiri bagaimana kami berjuang untuk mendapatkan keduanya??". Ucap Lingling dengan muka melasnya, sama halnya dengan wajah Sonya.

"Aku tahu, itu sebabnya aku diam saja, walau tahu apa yang terjadi pada kalian semua. Tapi kalian tega sekali menyembunyikan hal sebesar ini kepadaku, padahal aku ini sahabat kalian sejak lama!! ". Ucap Freen dengan sendu.

" Freen, kami hanya ingin menyelamatkan semuanya, terutama kekasih kami. Kamu tahu sendiri bagaimana nenekmu?? ". Ucap Sonya memandang Freen dengan tatapan bersalah.

Dia tahu Freen sangat kecewa kepada mereka semua karena telah menyembunyikan hal sebesar ini apalagi itu menyangkut ketiga saudaranya.

" Aku berharap kalian akan memperjuangkan kedua adikku jika kelak kalian bermasalah, jika kalian tidak bisa lebih baik dari sekarang kalian melepaskan keduanya karena setelah aku menentang nenekku. Ketiga saudaraku pasti akan terkena imbasnya dan nenek pasti akan mencari tahu tentang kalian!! ". Ucap Freen memperingatkan ketiga sahabatnya itu.

Ketiganya terdiam mendengar apa yang dikatakan Freen, mereka harus siap dengan segala kemungkinan terburuk.

" Aku akan memperjuangkan Orm, Freen apapun yang terjadi. Kamu sangat tahu jika aku sangat mencintainya??". Lingling Menatap Freen dengan sungguh-sungguh.

"Aku juga akan memperjuangkan lookmhe, Freen bagaimanapun caranya dan aku siap dengan segala kemungkinan yang terjadi nantinya termasuk menghadapi nenek dan keluarga besarku!! ". Ucap Sonya dengan sangat yakin.

Freen tersenyum melihat kesungguhan kedua sahabatnya itu, kemudian pandangannya beralih pada Yoko yang tengah menundukkan wajahnya.

"Kenapa yo??". Tanya Freen melihat ekspresi sahabatnya itu.

" Apa aku mampu melawan kedua orang tuaku setelah semua ini?? Tanyanya menahan tangis.

Nasibnya berbeda dengan kedua sahabatnya yang belum menerima perjodohan keluarganya, sedangkan dirinya telah menyetujui perjodohan itu karena waktu itu Faye sendiri yang menginginkannya.

"Kami akan membantumu sebisa kami Yo, kamu tidak sendirian berjuang karena kami juga akan berjuang untuk cinta kami, kami tidakkan membiarkan itu terjadi, apalagi lelaki itu tidak pantas untukmu!! ". Ucap Sonya dengan muka songongnya.

" Kamu ini, wajahmu tidak perlu seperti itu juga ". Ucap Lingling menepuk tangan sahabatnya itu.

" Sakit tauk". Sonya cemberut setelah mendapatkan tabokan pada tangannya.

" Mereka benar Yo, kita semua akan bersama berjuang untuk cinta kita, aku akan melakukan apapun memperjuangkan Becky, karena orang tuanya yang akan menjadi tantangan terbesarku karena lelaki yang dijodohkan denganku dulu adalah kakaknya!! ".

" Apa?? ". Teriak ketiganya bersamaan.

Ketiga nya tentu saja terkejut, karena setahu mereka Tuan Amstrong hanya memiliki seorang putra bukan seorang putri. Dan sekarang anak itu berpacaran dengan sahabatnya itu.

" Apa maksudnya itu Freen??, Sejak kapan tuan Amstrong memiliki seorang putri??". Tanya Yoko bertubi-tubi.

Mereka memang mengetahui jika Freen akan dijodohkan dengan anak keluarga Amstrong tapi mereka tidak tahu jika akan jadi seperti ini.

Freen menghela nafas berat karena pasti mereka akan terus bertanya sampai mereka mendapatkan jawabannya.

"Ya itu benar, dia anak yang tak diinginkan Tuan Amstrong karena saat Becky lahir, ibunya meninggal karena melahirkannya. Itulah sebabnya Tuan Amstrong sangat membencinya". Freen mengepalkan tangannya mengingat betapa terlukanya kekasihnya itu selama ini.

" What the.. Kok ada orangtua kayak gitu, tidak mengakui anaknya??". Ucap Sonya dengan heboh.

" Jangankan mengakuinya, dia malah diusir karena menyuruh Richard bertanggungjawab atas perbuatannya yang menghamili anak gadis orang!! ". Wajah Fren berubah menjadi merah karena amarah.

" Gila si Richard, bisa-bisanya dia menghamili anak orang tapi tak mau bertanggungjawab!! ". Sungut Sonya lagi.

" Tapi bagaimana bisa kamu ketemu dengannya Freen??, setahuku kamu itu bukan orang yang bisa bergaul dengan mudah, bahkan untuk kami saja butuh bertahun-tahun baru bisa dekat dan akrab denganmu!! ". Tanya Lingling penasaran.

Dia sungguh tidak menyangka, Freen sahabatnya yang terkenal dingin dan tak tersentuh itu malah memiliki kekasih dan parahnya kekasihnya adalah adik dari yang akan dijodohkan dengannya.

" Entahlah, itulah mungkin yang dikatakan cinta pada pandangan pertama. Aku tak pernah merasakan hal seperti itu kepada orang lain. Dan kalian pasti tahu itu!! ". Ucap Freen dengan sendu.

Dia membayangkan hidupnya yang terlalu banyak aturan, sehingga dia selalu merasa terkekang oleh nenek dan segala aturan yang dibuat karena dia bagian dari kerajaan.

" Waw, sikulkas jatuh cinta pada pandangan pertama??, itu sangat hebat. Dari kita semua hanya engkau yang kami tunggu dan Lingling memiliki kekasih karena kalian berdua adalah kulkas berjalan bagi sebagian orang". Ucap sonya tanpa menyaringnya.

Dan lagi, Sonya mendapatkan tabokan pada pundaknya karena ucapannya itu. Dia memang selalu mendapatkan hal itu dari Lingling jika berisik dan sembarangan berbicara.

"Kamu ini berisik, sekalian tidak usah banyak bicara, kayak lookmhe tidak seperti Freen saja!!, Diantara semua bersaudara hanya Orm saja yang ekstrovert. Yang lainnya sama saja termasuk kak Faye!! ". Ucap Lingling bersungut-sungut.

Dia sangat kesal pada sahabatnya yang mengatakan dirinya kulkas berjalan walau sebenarnya itu benar karena dia memang malas untuk bersosialisasi dengan orang lain.

" Yayaya, tabok aja terus, nanti kalau diliat lookmhe bisa dihajar kamu!! ". Sungut Sonya mengelus tangannya yang ditabok.

" Bagaimana dengan keadaan kak Faye didalam??". Tanya Lingling dengan serius.

"Dia baik-baik saja, aku cepat mengambil tindakan dan bisa menyelamatkannya karena dia banyak kehilangan darahnya!! ". Ucap Yoko dengan sendu karena dia merasa sangat bersalah karena telah mendorong Faye dengan keras sampai terbentur batu tajam seperti itu.

" Sudahlah Yo, tidak perlu merasa bersalah seperti itu, kamu tidak sengaja dan tak bermaksud seperti itu!! ". Freen memberikan semangat sahabatnya karena melihat Yoko merasa bersalah.

" Kini kamu punya banyak pekerjaan yang harus kamu tangani, terutama perjodohan itu dan kamu tahu kak Faye tengah terbaring dan tidak bisa membantumu!! ".

" Iya Freen, terima kasih telah memberikanku ini. Ini sangat membantuku untuk bisa menolak perjodohan itu ".

" Aku akan membantumu Yo, mewakili kakakku untuk menghadapi keluargamu nantinya sampai kak Faye sembuh seperti sedia kala.

"Terima kasih semuanya, aku beruntung sekali memiliki kalian sebagai sahabatku!! ". Ucap Yoko memeluk ketiganya dengan mata berkaca-kaca.

Persahabatan yang selalu ada disetiap keadaan hidup mereka baik itu susah dan senang.

Rumah Untuk Si KulkasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang