BAB 3

541 55 0
                                    

Setelah mengantar Becky ke kamarnya. Freen memasuki kamarnya sendiri yang berada disebelah kamar Becky berada. Dia kemudian masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan akan bersiap untuk makan malam diluar sebagai perkenalannya dengan Becky.

"Aku akan membuat perhitungan kepada kalian yang telah membuat gadisku menderita, terutama anda Tuan Amstrong dan kau Richard!! ". Freen mengepalkan tangannya karena dia sangat marah mendengar cerita gadis yang disayanginya.

Ya Freen memang menyadari kalau dia mencintai Becky sejak pertama kali melihatnya tadi. Dia bahkan merasakan debaran yang baru pertama kali dia rasakan kepada orang lain

"Aku akan melindungi dan menjagamu Becky setelah ini kamu pasti akan menjadi milikku!!". Ucapnya dalam hati.

Sedangkan becky yang berada disamping kamar Freen pun tengah mengalami perdebatan bathin yang hebat bagaimana tidak, ini adalah kedua kalinya ia merasakan debaran itu tapi dengan orang berbeda. Dulu saat ia masih kecil dia pernah mengangumi seseorang tapi entah dimana dia sekarang karena sejak itu dia tak pernah lagi bertemu dengannya.

"Dimana kamu sekarang kak, apakah kamu tidak merindukan aku??". tanyanya kepada langit-langit kamar ini.

"Aku harap aku bisa bertemu denganmu lagi!!". Ucapnya dalam hati sambil memejamkan mata karena dia sangat lelah. Dia baru saja selesai idang dan harus bekerja paruh waktu dan tadi dia keserempet membuat badannya terasa sangat sakit.

Tok..tok..tok..Suara ketukan pintu terdengar membangunkan gadis cantik yang tengah terlelap.

"Becky..becky..Ayo keluar, kita pergi cari makan malam !!". Ucap freen sambil mengetuk pintu kamar.

"Astaga, aku ketiduran!!". Dia langsung melompat dari tempat tidur begitu nyawanya terkumpul.

"Kamu tidak bersih-bersih??". Tanya Freen melihat Becky dari ujung kaki hingga kepala.

"Hehehehe.. Aku tak bawah baju ganti Freen, ada sih tapi itu baju sidang tadi kan nda bagus dipakai untuk harian!!".

Mendengar ucapan becky, Freen menghela nafas. Bisa-bisanya dia lupa jika Becky tak membawa baju karena ini bukan rumahnya dan dia baru datang.

"Ayo ikut kekamarku untuk bersih-bersih, sekalian aku siapkan baju gantinya. tidak bagus jika bajumu kamu pakai seharian, apalagi ini sudah malam!!". Ucapku menarik tangan becky menuju kamarku.

Aku membawa becky kedepan lemari pakaianku dan aku menyuruhnya untuk memilih karena aku tak tahu selerahnya.

"Kamu aja freen, aku tidak tahu yang mana, lagian itu baju mahal aku takut menyentuhnya.!!". Ucapnya menundukan kepalanya.

aku mengangkat dagunya sehingga dia berhadapan denganku. " itu hanya barang becky, perkara mahal tidaknya itu urusanku jadi digunakan saja!!".

"Tapi Freen??".

"Aku yang mengizinkannya jadi jangan menganggapnya beban, to setelah ini kita akan pergi mengambil semua barangmu jadi jangan khawatir. oke!!". Ucapku sambil tersenyum.

"Baiklah Freen, makasih ya!!".

"Sama-sama. cepatlah ambil tapi pastikan yang casual saja dan jangan lupa pake jaket oke???". Ucapku meninggalkannya menuju pintu keluar.
"Aku tunggu diluar"!!. Ucapku sambil menutup pintu meninggalkan becky mematung depan lemari.

"Ya Tuhan debaran ini lagi!!". monolognya sambil memegang dadanya.

"Siapa sebenarnya kamu Freen, debaran ini tak pernah kurasakan kepada siapapun kecuali dengan kakak yang menolongku waktu itu". Ucapnya dalam hati.

"Astaga jantungku!!". Freen berada dibalik pintu merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Becky.

Setelah menunggu beberapa menit keluarlah becky dengan mengenakan dress casual dan dengan jeket ditubuhnya.

Freen yang melihat Becky keluar itupun mematung melihat gadis itu sangat cantik dan imut secara bersamaan. wajahnya memang sangat mirip tuan Amstrong.

"Freen..Hey..Freen. becky mengibaskan tangannya didepan Freen yang masih mematung memandangi dirinya.

sebenarnya ia salah tingkah dan gugup dipandangi intens seperti itu oleh freen jadi, untuk mengurangi kegugupannya dia melambaikan tangannya agar freen berhenti menatap dirinya.

"eh iya maaaf, ayo kita pergi!!". Ucap freen tersadar dari sikap bengongnya. wajahnya tampak merona dan salah tingkah karena ketahuan memandangi becky seperti itu.

Becky yang melihat tingkah Freen seperti itu sangat gemes dan jangan lupa wajah tersipu itu membuatnya tambah cantik.

"Kita makan malam dulu ya, baru kita kekosan kamu. aku akan bawah mobil yang bagasinya besar agar barang kamu muat!!". Ucapnya menggaruk tengkuk belakangnya dengan salah tingkah.

"Aku ikut apa katamu Freen. ucapku tersenyum manis kepadanya.

Freen menggenggam tangan ku kemudian membawaku keluar dari aparteemen menuju garasi tempat ia biasa memarkirkan mobilnya. sepanjang perjalanan tangan mereka bertaut hingga berada didepan mobil mereka. Freen membuka mobilnya agar becky bisa langsung masuk dan dia meletakkan tangannya diatas agar Becky tak terbentur body mobil.

tindakan manis ini membuat becky tersipu malu, dia merasa sangat beruntung mendapatkan pelakuan manis dari orang yang menolongnya itu.

" Jadi kapan aku akan bekerja Freen, jika aku harus bekerja denganmu??'. tanyaku saat kami sedang berada diperjalanan.

"Besok lusa saja Becky agar kamu bisa istirahat total besok, lagian kamu pasti akan kerepotan memindahkan dan menata barangmu nanti!!". Ucapku tanpa melihatnya karena aku fokus mengemudi karena ini sudah malam.

"kamu benar Freen, aku harus mempersiapkan diri dari sekarang karena kelihatannya aku akan super sibuk dengan bos besar!!".

" Ya kamu benar becky, aku akan sangat banyak pekerjaan terutama diluar daerah dan luar negeri!!". Kamu akan ikut bersamaku nantinya kemanapun aku pergi karena kamu asisten pribadiku!!".

"Baiklah bu bos". Ucapnya dengan memberi tanda hormat.

Aku yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalaku dengan gemes.

"Aku akan meminta sekretarisku mengajari kamu tentang pekerjaanku agar kamu mudah mengerjakannya!! ".

" Makasih ya Freen, aku tak tahu apa jadinya aku jika tak ketemu denganmu. Aku sungguh beruntung!!".

"Santai saja Becky, kita sekarang teman dan aku harap kamu mau terbuka kepadaku jika terjadi sesuatu nantinya!! ".

" Tentu Freen aku akan berusaha melakukannya!! ".

Mereka akhirnya sampai direstoran, Freen keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk becky kemudian menutupnya kembali begitu becky keluar dari mobil. Dia menggenggam tangan becky masuk kedalam restoran.

Becky kembali merasakan debaran yang sama dan hatinya menghangat mendapatkan perlakuan manis itu.

"Selamat datang nona, Apakah nona sudah reservasi?? ". Ucap sang pelayan dengan sangat ramah.

" Kamu karyawan baru?? ". Tanyanya dengan dingin.

" Iya nona.". Ucap sang pelayan saat Freen menatapnya tajam. Dia sangat terintimidasi dengan tatapan itu.

"Saya pemiliknya. Dan saya punya tempat sendiri jika saya datang kemari!! ". Ucapnya dengan dingin.

" Maafkan saya nona, silahkan!! ". Ucapnya dengan berkeringat dingin.

" Tidak apa-apa, bagus pertahankan sikap ramah dan tak memandang siapapun. Karena restoran kita memang terkenal dengan keramahan dan makanan yang enak!! ". Ucapku berlalu meninggalkan pelayan yang tengah senyum.

Aku heran mengapa Freen berubah dingin seperti itu kepada orang lain. Tapi saat bersamaku dia bahkan tak hentinya tersenyum walau tersenyum tipis.

Rumah Untuk Si KulkasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang