BAB 16

437 48 0
                                    

Percakapan mereka terhenti ketika melihat keluarga besar Freen datang. Nenek dan kedua adiknya datang kerumah sakit setelah mengetahui apa yang terjadi pada Faye. Terlihat wajah mereka penuh dengan Kekhawatiran terutama sang nenek.

Keempatnya saling melempar pandangan memberi kode untuk tutup mulut sambil Lingling dan Sonya melirik kedua saudara kembar Freen itu.

"Apa yang terjadi dengan kakakmu Freen??". Tanya sang nenek dengan nada tegas.

" Dia mengalami kecelakaan nek, kebetulan Yoko yang membawanya kerumah sakit, tapi kak Faye sudah stabil dan sebentar lagi sadar kok!! ". Iyakan Yo??". Tanya Freen memberi kode Yoko untuk menjelaskan kondisi sang kakak.

" Iya Nyonya Chankimha, benar dikatakan Freen, keadaan kak Faye sudah stabil dan sebentar lagi akan siuman. Dia mendapat luka jahitan dibagian kepalanya". Yoko memberikan keterangan tentang kesehatan Faye kepada sang nenek.

Sedangkan yang lain menyimak pembicaraan itu, ingin menyapa nyonya Chankimha tetapi sepertinya itu bukan moment tepat.

"Kecelakaan bagaimana??, aku akan mencari tahu tentang hal ini!!, bisa-bisanya ada yang membuat cucuku mendapatkan hal seperti ini!! ". Murka sang Nyonya Chankimha.

Mereka yang mendengar itu membulatkan matanya, terutama Yoko dia langsung pucat mendengar hal itu. Bisa terbongkar semuanya jika Nyonya Chankimha mencari tahu apa yang terjadi.

" Sudahlah nenek, kita tidak usah mencari tahu apa yang terjadi. Nanti kita bisa tanya kak Faye tentang kejadian yang menimpanya ini??". Ucap Freen mencoba mengalihkan perhatian sang nenek, dia sangat Khawatir kalau sang nenek mencari tahu kejadian ini.

"Tapi Freen, ini sudah keterlaluan". Murka sang nenek kepada cucunya yang menganggap enteng masalah ini.

" Nenek, jangan berlebihan. Bisa saja kak Faye tergelincir dan jatuh kemudian kena  sesuatu makanya Kepalanya bocor. Tidak usah membesarkan masalah yang ada nenek membuatnya semakin runyam!! ". Ucap Freen dengan jengkel karena sang nenek kekeh mencari tahu.

" Benar yang dikatakan kak Freen nek, sudahlah jangan memperkeruh suasana, kita fokus saja pada kesehatan kak Faye agar dia bisa cepat pulih". orm menanggapi perkataan neneknya seakan dia tahu apa yang terjadi karena sejak tadi kakaknya itu menyembunyikan sesuatu.

"Baiklah, nanti kita akan tanya Faye, apa yang terjadi kepadanya??". Sang nenek mengalah karena kedua cucunya seakan tak berhenti mendebatnya.

Semuanya bisa bernafas lega mendengar apa yang diucapkan oleh sang nenek. Setelah itu mereka akhirnya masuk kedalam ruangan Faye karena dia telah sadar.

"Bagaimana keadaanmu nak??". Tanya sang nenek.

Faye yang melihat sang nenek membuang muka seketika, bayangan pilih kasih sang nenek, dan aturan mengekang dirinya menari-nari di benaknya.

"Kenapa?? ". Suara sang nenek tercekat melihat cucunya tidak senang akan kehadirannya.

" Tidak apa, biasa saja". Ucap Faye dengan datar.

Selama ini dia berusaha menjadi cucu terbaik bagi neneknya sampai seluruh keinginan neneknya dia penuhi, bahkan kegemaran dan hobbynya dia tinggalkan untuk bisa menjadi terbaik bagi sang nenek tapi apa yan dia dapat hanya kekecewaan.

"Kenapa bisa kamu terluka seperti ini??".  Tanya sang nenek lagi tak perduli dengan nada datar yang dikeluarkan oleh cucunya.

"Aku terjatuh dan tergores sesuatu, tidak masalah hanya luka kecil". Ucap faye lagi dengan nada yang sama.

" Ya sudah kamu istirahat saja!!". ucap sang nenek berubah jadi sendu.

Sedangkan ketiga adiknya itu hanya menatap Faye kebingungan karena tidak biasanya kakaknya itu berprilaku seperti itu kepada neneknya, kakanya akan melakukan apapun untuk menarik perhatian sang nenek, tapi sekarang jangankan berbicara dengan lembut dan perhatian yang keluar dari mulutnya hanya nada datar.

"Nenek istirahat saja, biar kami yang menemani kak faye, lookmhe antar nenek pulang, biar beliau istirahat dirumah!!". ucap Freen mencairkan suasana yang nampak tegang.

"Kalian semua boleh pulang karena aku ingin sendirian!!". Ucap Faye membuat semua orang disana membulatkan matanya.

Apa gerangan yang terjadi kepada sang kakak sehingga berperilaku seperti itu kepada mereka yang notabennya adalah saudara kandungnya.

"kakak yakin ingin sendirian??". tanya Orm kebingungan

Freen seakan memliki pemikiran cepat jika Faye ingin berbicara dengan yoko berdua, karena jika ada keluarganya disini pasti mereka tidak akan berbicara dengan leluasa.

"Ya sudah kita pulang saja, sepertinya kak Faye ingin sendirian, jadi kita hargai apa yang dia inginkan!!". Ucap freen mengajak seluruh keluarganya.

Sang nenek menatap sendu sang cucu yang biasanya akan effort kepadanya kini jangankan melihatnya bahkan cara berbicaranya pun sangat berbeda.

Begitu keluarganya keluar Freen berbalik kemudian berkata "Selesaikan urusan kakak dengan Yoko secepatnya, karena setelah ini kakak harus berjuang dan pastikan sehat terlebih dahulu". Ucap freen meninggalkan ruangan sang kakak menyusul keluarganya.

Faye yang mendengar perkataan sang adik hanya menghembuskan nafasnya kasar, benar kata adiknya itu, dia memerlukan badan yang sehat agar bisa memperjuangkan cintanya dengan sang kekasih.

Melihat keluarga chankimha keluar dari ruangan Faye, lingling dan Sonya menyapa mereka. sambil melirik kekasih masing-masing.

"Bagaimana keadaanya Nyonya??".  tanya sonya dengan sopan.

"Dia terjatuh dan terkena batu tajam katanya , hanya luka kecil!!". Ucap sang nenek dengan lesu.

"Syukurlah jika seperti itu, kalian bisa menjenguknya jika kalian ingin, kami pulang dulu!!". Ucap Nyonya Chankimha kemudian berlalu menjauhi mereka membawa kedua sang adik bungsu.

Begitu nyonya Chankimha tak terlihat, keduanya langsung membrondong Freen dengan berbagai pertanyaan.

"Nenek kamu kenapa freen??, kok dia bisa lesu begitu??, dia salah makan obat atau bagaimana?? Tanya mereka bersamaan.

Freen menghela nafas melihat sahabatnya itu bertanya tanpa henti kepadanya.

"Kak Faye mengusir mereka semua, katanya dia ingin sendiri padahal dia ingin menyelesaikan urusannya dan yoko tapi caranya salah sehingga nenek tersinggung dan lesu begitu, entahlah??".

Mendengar ucapan Freen mereka berdua mengkerutkan kening, setahu mereka se kesal apapun faye kepada sang nenek. Dia selalu memberikan effort yang luar biasa kepada sang nenek tapi malah seperti aneh kedengarannya.

"Tidak biasa kak Faye seperti itu??, biasanya dia sangat senang mencari pembenaran dan pengakuan pada nenek kalian, itu hal langkah yang dia lakukan!!". Ucap Lingling menatap freen

"Itulah sebanya aku bingung, kenapa kak faye seperti itu??. tapi tidak apa to dia masih sakit jadi biarkan saja!!". Ucap Freen mengindikkan bahunya.

"Dimana yoko??". Freen mengedarkan pandangannya mencari pacar sang kakak.

"Dia ada diruangannya, kalau begitu kami pulang dulu karena kami akan ada acara keluarga entah apa itu??".

"Acara kalian bersamaan??". Tanya Freen mengkerutkan kening.

"Eh iya, aku baru sadar apa yang dikatakan lingling, kamu ada acara juga ??". Tanya Sonya dengan polos.

"Iya aku ada acara keluarga di hotel HI bersama keluargaku memang kenapa??". Tanya lingling tidak mengerti apa maskud keduanya.

"Lo.. Tempat ketemuan keluargaku juga disana!!, jangan bilang keluarga kita!!". Ucap Sonya membulatkan matanya.







Rumah Untuk Si KulkasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang