Faye meneteskan airmatanya mengingat bagaimana terlukanya Yoko saat dia tak mau memperjuangkan cinta mereka dan sekarang dia bahkan menerima perjodohan itu karena dirinya.
Bahkan saat mereka berdua bertemu, yoko membuang muka dan tak mau menatapnya tapi mata itu masih menyimpan cinta untuknya.
Freen benar, seandainya dia mau memperjuangkan cintanya, dia tak akan mengalami rasa sakit seperti ini.
"Aku akan memperjuangkan cintaku, aku tak mau Yoko bersama orang lain, dia adalah milikku. aku akan memperjuangkan cintaku kembali bagaimanapun caranya". Monolognya dalam hati.
Faye keluar dari ruangan Freen menuju parkiran dan menghubungi Yoko untuk bertemu dan bersyukurnya Yoko mau memenuhinya.
"Kita akan bertemu disana saja, bagaimana??Ucapnya .
"Baiklah karena aku juga akan memberitahukan sesuatu kepadamu!!". Ucap Yoko dengan dingin. kemudian dia menutup telpon sepihak.
Faye mengerjapkan matanya, tanpa dia sadari aimatanya menetes mendengar nada dingin dan tak bersahabat dari gadis yang dia cintai itu.
Tapi dia tak bisa berbuat apapun karena inilah yang dia mau saat awal dia tahu jika Yoko dijodohkan. Tapi hatinya sangat sakit mendengar Yoko berkata seperti itu.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya Faye tiba di pantai tempat dia dan Yoko janjian. Faye sengaja meminta bertemu di pantai ini untuk kembali mengenang kisah mereka.
Faye berjalan ke tempat dimana dia menyatakan cintanya dan meminta Yoko menjadi kekasih hatinya. Karena memang disinilah tempat janjian utama mereka
"Kamu sudah sampai, duduklah!! ". Ucapnya begitu melihat Yoko.
Yoko tak menjawab bahkan tak mengeluarkan suara sedikitpun. Wajahnya tampak sangat dingin dan datar. Tak ada lagi senyuman dan tatapan nakalnya kepada Faye.
" Kamu, apa kabar?? Tanya Faye mencoba mencairkan suasana.
"Aku ingin kita menyelesaikan masalah yang tertunda, aku ingin putus!! ". Ucapnya dengan dingin.
Mendengar itu tubuh Faye diam bak patung, dia tidak menyangka jika itu akan keluar dari mulut Yoko tanpa basa-basi.
" Aku tak mau kita putus Yo.. Ucap Faye memandang tajam Yoko.
"Terserah padamu, aku akan bertunangan dan menikah!! ". Lagian bukankah ini yang kau inginkan??
Tak ada lagi panggilan sayang seperti yang biasa diucapkannya ketika berhadapan dengan Faye bahkan sikap manja dan lucunya juga sudah tidak ada.
" Ya itu awalnya, tapi aku tak menginginkannya. Aku akan berjuang bersamamu untuk cinta kita!! ". Ucap Faye menggenggam tangan Yoko.
" Kisah kita sudah berakhir hari itu. Dan aku sudah menerima apa yang ditentukan orangtuaku.
Faye menggelengkan kepalanya menangis, dia tidak menyangka perbuatannya kepada Yoko beberapa bulan lalu akan berdampak seperti ini.
"Tolong, jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa tanpamu. Aku sungguh mencintaimu. Ucap Faye menangis tersedu-sedu.
" Kamu sudah terlambat karena aku sudah menerima semuanya, jadi penyesalan dan perjuanganmu cukupkan saja. To itu tidak ada gunanya!! ". Ucap Yoko dengan dingin.
" Kamu yakin dengan semua itu?? Tanyaku lagi.
"Aku sudah memintamu berjuang di awal bukan, aku hanya melakukan apa yang kamu mau, jadi tidak usah menangis buaya didepanku. Karena itu tak ada gunanya!! ". Ucap Yoko dengan sarkas dan sedikit kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Untuk Si Kulkas
عاطفيةKisah Cinta Perempuan Dingin dengan Gadis yang Dicintainya.