Saat sedang sibuk memandangnya,dia terbangun dan menatapku. Tatapan kami bertemu, tak ada satupun dari kami yang mau melepaskan pandangan itu.
"Apa sudah sampai??Tanyanya dengan muka bingung.
"Ya kita sampai!!". Ucapku terseyum.
"Maaf ya aku ketiduran ,kamu pasti capek nunggunya". Ucapnya sendu.
"Tak apa, santai saja!!".
"Oh iya sejak tadi kita mengobrol aku belum memperkenalkan diri, Namaku Freen Sarocha. Kamu bisa memanggilku Freen".
"Namaku Rebecca patricia Amstrong, kamu bisa panggil saja aku Becky
"Amstrong??, Kamu putri tuan Amstrong??. Dengan wajah dan tatapan tak percaya.
"Iya benar, kok kamu tahu?? Tanyanya dengan heran.
"Aku akan ada kerjasama dengan tuan Astrong, tapi maafkan aku kamu benar putrinya tuan Amstrong??". Tanyaku dengan kening mengkerut.
"Memangnya kenapa??". Tanyanya karena bingung dengan sikapku yang tak percaya padanya.
"Aku tak pernah tahu jika tuan Amstrong memiliki putri karena beliau sendiri mengatakan kalau dia hanya mempunyai seorang putra bernama Richard". Terangku dengan kening mengkerut.
Gadis dihadapanku langsung merubah wajahnya dengan wajah sendu menahan tangis,
Melihat wajahnya seperti itu aku merasa sangat bersalah. "Kenapa, adakah aku menyakiti hatimu??". Tanyaku dengan wajah khawatir.
Dia menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum pedih. Menghindari tatapanku yang menatapnya menuntut jawaban.
"Kamu kenapa??". Tanyaku lembut sambil mengangkat dagunya agar wajahnya bisa menatapku.
"Memangnya kamu percaya apa yang kukatakan??, jika aku berkata terus terang??". tanyanya dengan sendu
"Tentu memangnya kenapa??
"Tidak, hanya saja aku orang asing yang baru saja kamu temui.
"Aku yakin kamu bukan gadis yang suka berbohong, dan aku memiliki insting yang kuat tentang itu
"aku memang tak pernah dianggap oleh ayahku karena aku seorang perempuan. Baginya anak perempuan itu tidak berguna karena kelak dia akan ikut kepada suaminya dan akan menguntungkan jika aku bisa membawahkannya menantu kaya yang bisa menopang perusahaannya!!". Ucapnya menunduk meneteskan airmatanya.
Mendengar ucapannya aku mengepalkan tanganku, bisa-bisanya ada orangtua yang membedakan anaknya hanya karena jenis kelaminnya. Aku juga seperti merasa terhina karena aku juga seorang perempuan.
Keluarga mereka ternyata tidak jauh beda hanya saja, dia dijadikan alat untuk membuat perusahaan semakin besar dengan melakukan perjodohan bisnis.
"Tidak usah menangis, jangan sedih jika dia tak menginginkanmu jadi anak. Buktikan kepadanya jika anak perempuan bisa dan bahkan melebihi anak laki-laki!!". Ucapku mengelus kepalanya.
"Terima kasih Freen sudah mau berbagi cerita denganku yang bukan apa-apa ini!!". Ucapnya menunduk.
"Sama-sama, tidak usah bersedih lagi. Ngomong-ngomong kamu tinggal dimana??
"Aku ngekos didekat kampus".
"kos??, kamu kos??Tanyaku dengan cepat.
"Iya memangnya kenapa??
"Kamu tidak tinggal dengannya, Maksudku keluargamu???".
Becky menggelengkan kepalanya tanda dia memang tak tinggal bersama keluarga Amstrong.
![](https://img.wattpad.com/cover/377139366-288-k259318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Untuk Si Kulkas
Roman d'amourKisah Cinta Perempuan Dingin dengan Gadis yang Dicintainya.