Boruto tidak percaya jika kemarin ia akan menjadi budak untuk Sarada seharian, tidak cukup hanya dipaksa untuk ikut menjemput Sarada di rumahnya dan membantunya untuk menaikan koper ke mobil, ternyata sesampainya mereka di rumah Boruto juga harus membawakan dua koper milik Sarada itu ke dalam rumahnya hingga sampai ke kamar yang akan Sarada tempati, tepatnya berada di lantai dua dan berhadapan langsung dengan kamar Boruto.
"Boruto, kedua orang tuamu telah berangkat ke luar kota bukan?" Tanya Shikadai.
Lamunan Boruto buyar.
"Ya, tadi pagi mereka berangkat." Jawab Boruto.
"Hei! Kau akan bebas, Boruto! Tidak ada yang akan memarahimu lagi ketika kita ikut serta dalam lomba balap motor itu." Ujar Inojin.
"Kau benar, tidak ada lagi yang akan memarahi kita habis-habisan karena pulang hingga larut malam." Iwabe yang baru saja datang langsung bergabung dengan obrolan dengan menimpali ucapan Inojin.
Mereka semua tertawa setuju, "Lalu? Apa kalian mau ikut serta malam ini?" Tanya Metal Lee dengan penuh semangat.
"Ayo! Ajak mereka juga." Ujar Denki.
"Mereka siapa?" Tanya Inojin.
"Tsubaki, Wasabi, Namida, dan Cho-cho." Jawab Denki.
Seketika Iwabe dan Inojin menggelengkan kepala mereka cepat, membawa seorang gadis hanya akan membuat susah saja, para gadis tersebut bisa saja mengganggu mereka dan malah membebani.
Pasti para gadis tersebut juga akan mengeluh meminta pulang, terlebih dengan lingkungan super ramai dengan orang-orang yang tidak disukai para gadis. Sesak akan motor-motor dan suara bising kenalpot yang saling bersahut-sahutan.
"Tidak! Tidak! Jangan ajak mereka, nanti mereka akan membuat susah saja, merengek meminta pulang saat pertandingan tengah seru-serunya." Ujar Iwabe.
"Bisa-bisanya kau berpikir untuk mengajak para gadis ke pertandingan balap." Heran Shikadai.
"Kita akan terlihat keren dalam balap itu, pasti para gadis akan suka melihat kita." Denki terkekeh.
Inojin menyilangkan tangannya dan merotasikan bola matanya jengah, "Bilang saja kalau kau ingin terlihat keren di mata Tsubaki." Celetuk Inojin yang langsung membuat Denki panik.
"Bukan, bukan itu maksudku. Anu... maksudku.."
"Kami semua tau kalau kau menaruh rasa pada Tsubaki." Ujar Boruto.
"Aku tidak percaya lelaki sepertimu menyukai gadis jutek dan sombong seperti Tsubaki." Sambung Iwabe.
"Kami semua tidak menyukai sifat Tsubaki yang seperti itu, tapi hanya Denki yang sangat ramah pada Tsubaki." Timpal Metal Lee tidak mau kalah.
Semua tertawa melihat wajah Denki memerah menahan malu dan berusaha untuk mengelak ucapan mereka.
"Sudah, sudah. Lebih baik kita berangkat sekarang juga." Ajak Shikadai yang lalu disahuti anggukan kepala oleh mereka semua.
Mereka lalu bergegas meninggalkan tempat tongkrongan mereka yang berada di atap sekolah lalu pergi menuju parkiran, sebenarnya jam pelajaran sekolah telah berakhir sejak satu jam yang lalu. Namun ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk berkumpul bersama walau hanya sekedar mengobrol ataupun membahas hobi mereka.
"Eh, dia kan anak baru di kelas kita." Ucap Metal Lee.
"Benar, dia Uchiha Sarada." Ujar Inojin.
Mereka semua mengikuti ke mana arah pandangan Metal Lee tertuju, di ujung jalan sana Sarada terlihat berlari menghampiri mereka, lebih tepatnya menghampiri Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped : Boruto & Sarada
FanfictionSarada diberi kepercayaan penuh untuk mengawasi serta mengurus apa pun itu yang bersangkutan dengan Boruto. Bahkan mereka mulai tinggal satu atap! Berpura-pura menyukai Sarada lalu mencampakkannya adalah rencana Boruto untuk membuat Sarada membencin...