Chapter 08

242 37 3
                                    

Pagi ini Sarada sengaja bangun lebih awal mendahului Boruto agar ia bisa memastikan bahwa Boruto sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

Namun setelah menunggu cukup lama di meja makan untuk sarapan bersama, nyatanya Boruto tidak kunjung keluar juga dari kamarnya. Sarada yang sudah tidak sabar memutuskan untuk menyusul Boruto dengan pergi ke kamarnya saja.

"Boruto!"

"Kita bisa telat jika jam segini saja kau belum siap, belum lagi kita harus sarapan dan menunggu bus datang!" Sarada terus menggerutu seperti seorang ibu sembari menaiki satu-persatu anak tangga.

Akhirnya Sarada sampai di depan kamar Boruto, setelah mengetuk pintu kamar Sarada tidak mendapatkan sahutan dari Boruto dan dengan terpaksa Sarada langsung membuka pintu kamar Boruto lebar-lebar yang kebetulan memang tidak terkunci.

"Boruto?"

Buagh!!!

"Akh!"

Tepat saat Sarada melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Boruto, tiba-tiba saja ada sebuah tali yang membentang dan menahan pergerakan kaki Sarada, membuat Sarada kehilangan keseimbangan dan akhirnya sukses terjatuh dengan posisi tengkurap.

"Hahaha." Tawa Boruto menggelegar seketika.

Di saat Sarada menderita dan tengah meringis kesakitan, dengan teganya Boruto tertawa dengan penuh kemenangan seperti itu.

"Apa yang kau lakukan, Boruto?!" Sarada langsung bangkit dari posisi terjatuhnya lalu mengejar Boruto yang malah berlari menuju sudut ruangan di kamarnya, namun lagi-lagi karena kecerobohannya Sarada tidak melihat bahwa ada minyak di lantai yang sengaja ditumpahkan oleh Boruto.

Buagh!!!

Sarada terjatuh untuk kedua kalinya di depan Boruto, namun dengan posisi terjatuh yang berbeda. Karena lantai kayu yang menjadi licin akibat minyak, tubuh Sarada terbanting ke belakang dengan bokong mendarat lebih dulu.

Sarada tidak menyadari bahwa celana dalam yang ia kenakan terumbar di depan Boruto akibat terjatuh dengan posisi mengangkang, Sarada justru mendelik kesal pada Boruto dengan rahang mengeras dan kedua telapak tangan mengepal kuat menahan amarah.

"Kurang ajar!" Jerit Sarada geram.

"Dasar, Uchiha Sarada bodoh!" Cibir Boruto lalu kembali tertawa puas, namun pandangan Boruto yang awalnya melihat wajah Sarada mendadak turun ke bawah dan pemandangan itu membuat senyuman Boruto perlahan sirna dan pipinya langsung merona merah.

"Tindakan bodoh kau ini sama sekali tidak lucu!" Ucapan ketus Sarada itu seakan menyadarkan fokus Boruto pada dalaman Sarada.

"Bagiku lucu karena kau sukses kena jebakanku." Boruto mengalihkan wajahnya dari Sarada lalu melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya. Tentu saja dengan langkah yang hati-hati agar ia tidak ikut terjatuh karena lantai telah di penuhi oleh minyak.

Sarada hanya bisa menatap kepergian Boruto dengan amarah yang meledak-ledak, lalu setelah sosok Boruto benar-benar pergi barulah Sarada mencoba bangkit dari posisi terjatuhnya.

"Bokongku sakit sekali." Sarada meringis sembari memegangi bokongnya yang terasa sangat nyeri.

"Ya ampun! Seragamku!" Sarada menjerit histeris saat menyadari pakaiannya tidak lagi rapih dan kini rok Sarada sudah basah akibat terkena minyak.

Sarada mengumpat sial melihat pakaiannya terkena noda minyak di sana sini, Sarada sudah tidak punya waktu lagi untuk mandi membersihkan dirinya, dan Sarada hanya memiliki satu seragam yang memang khusus dikenakan hari ini.

"Hei, Uchiha!"

Sarada menoleh ke arah ambang pintu dengan wajah ketus melihat Boruto berdiri di sana menatap Sarada dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celananya.

Trapped : Boruto & Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang