Sinar matahari pagi yang cerah masuk dengan leluasa ke dalam kamar dan berhasil mengusik tidur lelap Boruto, namun posisi tidur Boruto yang terasa begitu nyaman membuatnya enggan bangun.
Boruto yang masih setengah sadar dengan mata tertutup rapat tampak tersenyum begitu hidungnya menghirup aroma manis buah strawberry, "Harum sekali." Ucap Boruto lantas mengeratkan pelukannya.
Tangan Boruto meraba-raba apa yang ia peluk, "Ah... ini nyaman sekali." Boruto merasakan tangannya meraba sebuah gundukan melebihi genggaman tangannya lalu mencengkeramnya kuat.
"Ngh..."
Sebuah suara lenguhan seorang wanita terdengar dan sukses membuat Boruto membuka matanya lebar-lebar, kesadaran Boruto langsung terkumpul begitu menyadari bahwa wajahnya berada di puncak kepala Sarada dan ia tengah memeluk Sarada dengan tangan berada di bokong Sarada.
Boruto baru menyadari bahwa aroma manis buah strawberry yang ia hirup ternyata berasal dari rambut Sarada yang mengenakan shampo beraroma buah strawberry dan gundukan besar yang barusan Boruto cengkeram ternyata adalah bokong Sarada.
"Sial! Apa yang sudah aku lakukan?!"
Boruto panik bukan main hendak melepaskan pelukannya dari tubuh Sarada, namun belum sempat ia menjauh Boruto merasakan pergerakan Sarada di dalam pelukannya. Tidak memiliki waktu untuk kabur dengan bodohnya Boruto memilih pura-pura tidur saat Sarada membuka matanya.
"Apa ini?"
Sarada sukses terperanjat kaget begitu membuka matanya dan melihat dada seorang pria, begitu mendongak Sarada mendapati wajah Boruto yang berjarak begitu dekat dengan wajahnya.
Dan saat Sarada ingin menggerakkan tubuhnya ia merasakan ada sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya, saat itulah Sarada baru menyadari kalau Boruto tengah memeluk tubuhnya. Boneka milik Sarada yang semalam diletakan di antara dirinya dengan Boruto mendadak hilang entah kemana.
"AAAAAA!"
"Lancang sekali kau, Uzumaki Boruto!"
Hal tersebut yang membuat Sarada secara spontan mendorong tubuh Boruto kuat lalu menendang Boruto menggunakan kakinya hingga Boruto terjatuh dari atas tempat tidur, setelah menyingkirkan Boruto lantas Sarada segera turun dari atas tempat tidur.
"Akh! Sakit! Sarada!" Protes Boruto memekik kesakitan seraya bangun dari posisi jatuhnya.
Sepertinya itu tidak cukup karena Sarada yang merasa dilecehkan kembali menghampiri Boruto lalu mencengkeram kuat kerah piyama Boruto, "Apa yang kau lakukan padaku semalam hah?!" Tanya Sarada marah.
Boruto merasa terpojokkan dan takut melihat kemarahan Sarada, apalagi cengkeraman tangan Sarada pada kerah piyama Boruto membuat Boruto tercekik, "A-aku hanya memelukmu dan..." Boruto menjeda ucapannya sejenak, merasa ragu jika ia jujur.
"Dan apa?!" Sentak Sarada dengan nada bicara tinggi lalu mengguncang cengkeramnya pada kerah piyama Boruto.
"Dan meremas bokongmu!"
Boruto yang sudah sangat ketakutan dengan amarah Sarada langsung menjawab dengan gamblang, padahal Boruto bisa saja berbohong pada Sarada kalau ia hanya memeluknya saja, tapi amarah Sarada seolah mengintimidasi Boruto untuk berkata jujur.
"Sarada mengamuk mirip seperti Ibu! Sarada menjadi kuat dan menyeramkan!" Batin Boruto.
"K-kau meremas... bokongku... kau bilang?!"
"Dasar brengsek!"
Buagh!
Bugh!
Sarada memberikan pukulan kuat ke wajah tampan Boruto, tidak hanya itu Sarada juga kembali menendang Boruto hingga punggung Boruto menabrak laci dengan kuat dan berakhir terkapar tidak berdaya di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped : Boruto & Sarada
FanfictionSarada diberi kepercayaan penuh untuk mengawasi serta mengurus apa pun itu yang bersangkutan dengan Boruto. Bahkan mereka mulai tinggal satu atap! Berpura-pura menyukai Sarada lalu mencampakkannya adalah rencana Boruto untuk membuat Sarada membencin...